18
1.4.2 Kerangka Teori
Meneliti perwatakan tokoh melalui karya sastra berarti harus menggunakan teori sastra. Dalam menganalisis ini, teori yang digunakan adalah
teori semiotik dan psikologis. Semiotik adalah sebagai ilmu tanda, yang memandang fenomena sosial dan budaya sebagai sistem tanda menurut Preminger
dan Pradopo dalam Wiyatmi 2009 : 92. Dalam ilmu tanda secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem-sistem lambang dan
proses-proses perlambangan Luxemburg dkk, 1992 : 44. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka
dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berpikir, berkeyakinan,
berperasaan dan lain sebagainya. Psikoanalisis pertama di munculkan oleh Freud, ia mengatakan bahwa
kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan sebagian besarnya adalah ketidaksadaran atau sadar.
Psikoanalisis kepribadian menurut Freud terdiri dari Id, Ego dan Super Ego. ketiga sistem itu saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Id adalah
sistem kepribadian yang paling dasar. Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Id adalah aspek kepribadian yang gelap dalam
bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan agaknya berupa energi buta. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha
untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
19
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin
menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Menurut Freud, Id mencoba untuk
menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang
diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut
Freud, Ego berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari Id dapat diterima di dunia nyata.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan Id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip
realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls Id itu
dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – Ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu dan tempat yang tepat.
Sementara Super Ego berkembang mengkontrol dorongan dorongan dari Id. Adapun Super Ego adalah sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan
yang bersifat evaluative menyangkut tentang baik dan buruk. Dengan pendekatan Psikologis yang dikemukakan oleh Freud, penulis akan menunjukkan
struktur Id, Ego dan Super Ego dari prilaku yang dialami oleh tokoh utamanya di dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo ini.
Universitas Sumatera Utara
20
Dalam hal ini, penulis menganalisis kondisi psikologis tokoh utama dari Novel Skandal yang kemudian dihubungkan dengan pemdekatan semiotik yang
digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang berindeksikal masalah psikologis yang akan di lihat dari segi Id, Ego dan Super Ego melalui
tokoh cerita yang terdapat di dalam novel tersebut. Oleh karena itu, analisis ini akan menjelaskan tentang psikologis tokoh utama di dalam novel Skandali.
1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian