68 Perusahaan dalam hal ini telah melakukan pengeluaran kas dengan cek
yang telah diotorisasi oleh minimal dua orang pejabat berwenang Kabag Keuangan dan Kabag Operasional dan Pemasaran. Pencatatan dan
pengeluaran kas juga telah dilakukan dengan menggunakan dokumen- dokumen yaitu bukti setoran, kuitansibukti pengeluaran dan analisa
pengeluaran kas dan bank. Perusahaan juga membuatkan analisa pengeluaran tersendiri atas pengeluaran kas melalui bank yang dilakukan oleh perusahaan.
PT Pegadaian Persero Sumatera Utara untuk pengeluaran kas menggunakan cek dana kastunai. Untuk pengeluaran s.d Rp. 2.000.000,- digunakan uang
tunai, dan pengeluaran lebih dari Rp. 2.000.000,- digunakan bilyet giro cek. Selain pengeluaran dengan cek, perusahaan juga menggunakan dana kas
kecil . Berdasarkan uraian tersebut dengan membandingkannya dengan teori,
maka menurut penulis system informasi pengeluaran kas yang diterapkan oleh PT Pegadaian Persero Sumatera Utara telah berjalan dengan baik. Karena telah
dilakukan secara komputerisasi, perusahaan juga telah menetapkan prosedur yang jelas dan memiliki pengendalian intern yang baik sehingga membantu
perusahaan dalam mengelola asset kekayaan berupa kas.
3. Internal Control Kas
Dalam menerapkan system informasi akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas sebaiknya memperhatikan unsur-unsur pengendalian intern
sehingga tujuan pengendalian intern atas penerimaan kas dan pengeluaran kas dapat tercapai. Menurut penulis,catatan dan dokumenyang digunakan
Universitas Sumatera Utara
69 perusahaan, serta prosedur yang dilaksanakan perusahaan sudah memadai. Hal
ini dapat dilihat sebagai berikut : a.
Wewenang dalam penandatanganan bukti penerimaan tunai antara Kasir dan Asisten Manajer Perbendaharaan. Uang tunai yang diterima s.d Rp.
100.000,- ditandatangani oleh Kasir, lebih dari Rp.100.000,- oleh Asisten Manajer Perbendaharaan.
b. Adanya pemisahan tugas:
1. Fungsi penerima kas dan pengeluaran kas terpisah agar terhindar
penyelewengan. 2.
Fungsi penerimaan dan pencatatan yang terpisah, yaitu fungsi penerimaan oleh Sub Bagian Perbendaharaan sedangkan fungsi
pencatatan dilakukan oleh Sub Bagian Akuntansi. Menurut penulis, struktur organisasi juga mendukung terlaksananya
pengendalian intern. Karena telah memenuhi criteria struktur organisasi yang efektif yaitu:
a. Memperlihatkan gariswewenang dan tanggung jawab yang jelas
b. Adanya rentang kendali yang disesuaikan dengan fungsi, wewenang
dan tanggung jawab. Selain itu pengendalian intern pada PT Pegadaian Persero Sumatera Utara
juga terlihat pada prosedur pengeluaran kas untuk tagihan s.d Rp2.000.000,- dibayar tunai, untuk tagihan lebih dari Rp. 2.000.000 dibayar dengan bilyet
giro dan cek melalui bank. Rekonsiliasi bank dilakukan oleh fungsi yang terpisahdari penerimaan kas dan fungsi pencatatan. Sedangkan pengendalian
Universitas Sumatera Utara
70 intern komputerisasi juga telah dilakukan perusahaan yang diantaranya
dengan cara sebagai berikut: a.
Melakukan penutupan saldo harian, informasi kas pada setiap hari. b.
Adanya batasan atas akses data mengenai kas perusahaan dengan menggunakan password.
c. Membandingkan antara catatan kas dengan kas yang sesungguhnya
dimiliki. Untuk menguji apakah terlaksananya pengendalian intern dengan baik dan
untuk mengetahui apakah kas telah dikelola secara efisiensi dan efektif, maka perusahaan mendatangkan auditorsecara tiba-tiba dari Kanwil. DiKantor
Cabang dan Auditor Eksternal dari Kantor Akuntansi Publik untuk ditugaskan di Kanwil sampai cabang dan unit terkecil tersebut.
Universitas Sumatera Utara
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan