Kesejahteraan Sosial TINJAUAN PUSTAKA

a. Dapat memberikan lapangan kerja pada penduduk pedesaan yang umumnya tidak bekerja secara utuh b. Memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau kepentingan keluarga, tetapi juga anggota anggota keluarga lain c. Dalam beberapa hal mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan daerah sekitarnya secara lebih efisien dan lebih murah dibanding industri besar Mubyarto, 1983: 216. Hal lain yang perlu diperhatikan terhadap industri kecil adalah lokasi industri. Lokasi industri sangat berpengaruh terhadap kemajuan usaha industri tersebut. Secara teoritis yang berlokasi ditempat yang mudah mendapatkan bahan baku, tenaga kerja, modal, pemasaran akan dapat berkembang dengan baik. Adapun syarat lokasi yang baik meliputi: tersedianya bahan mentah atau dasar, tersedianya sumber tenaga alam maupun manusia, tersedianya tenaga kerja yang berpengalaman dan ahli untuk dapat mengolah sumber sumber daya, tersedianya modal, transportasi yang lancar, organisasi yang baik untuk melancarkan dan mengatur segala sesuatu dalam bidang industri. Keinsyafan dan kejujuran masyarakat dalam menanggapi dan melaksanakan tugas, mengubah dari daerah agraris ke daerah industri Bintarto, 1977: 88.

2.7 Kesejahteraan Sosial

Menurut Walter Freidlander 1961, kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial lembaga-lembaga yang bertujuan untuk emmbentu individu dan kelompok untuk mencapai standari hidup dan kesehatan yang memuaskan serta relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan sepenuh mungkin dan Universitas Sumatera Utara meningkatkan kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat Muhidin, 1992: 1. Sementara itu, Elizabeth Weckenden mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial termasuk didalamnya peraturan perundangan, program, tunjangan, dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga ketentraman dalam masyarakat. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial mendefinisikan kesehjahteraan sosial sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Dalam mewujudkan kesejahteraan tersebut dilakukan penyelenggaraan kesejahteraan sosial pasal 5 ayat 1 yang ditujukan kepada: a. Perseorangan b. Keluarga c. Kelompok d. Masyarakat Pada pasal 5 ayat 2 sebagai berikut penyelenggaraan kesejahteraan sosiak diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial seperti: a. Kemiskinan b. Keterlantaran c. Kecacatan disablitas d. Keterpencilan e. Keturunan sosial dan penyimpangan perilaku Universitas Sumatera Utara f. Korban bencana g. Korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi Depsos Republik Indonesia, 2009. Kesejahteraan sosial pada intinya mencakup tiga konsepsi yaitu: a. Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera yaitu terpenuhinya kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial b. Institusi, yaitu arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagi profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial c. Aktivitas, yaitu suatu kegiatan-kegiatan atau usaha terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera Suharto, 2009: 2.

2.8 Kerangka Pemikiran