Nama dan Jenis-jenis Ulos Cara pembuatan Ulos

masyarakat Batak belum mengena ulos mangulosi mengenakan ulos sebagaimana yang dilakukan untuk acara-acara adat Batak Vergouwen, 1986. Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera http:www.Kamusbesarbahasa Indonesia, diakses tanggal 24 mei 2014 pukul 22.00.

2.4.2 Nama dan Jenis-jenis Ulos

Ulos di beri nama berdasarkan besar dan kecilnya bentuk dari ulos, dan cara pembuatan ulos tersebut. Ada pun nama dan jenis-jenis ulos yaitu : a. Ulos Pinunsasaan, mempunyai arti yang mana induk dari Ulos b. Ulos Ragi idup digunakan untuk menari pada acara saurt matua oleh anak dan Parumaen dari Almarhum c. Ulos sibolang, memiliki bermacam warna digunakan untuk para pemuda saat manartor di acara saur matua terutama sewaktu melayat orang meninggal d. Sitoluntuho, ulos yang memiliki tiga garis e. Ulos Mangiring, biasanya di gunakan untuk pesta anak yang baru lahir suku Batak f. Bintang Maratur g. Ragi Hotang digunakan untuk pengantin h. Ulos sampetua adalah ulos yang diberikan kepada seorang nenek atau kakek yang ditinggal mati oleh pasangannya i. Ulos parsirangan adalah ulos penutup jenazah seorang yang belum berumah tangga Universitas Sumatera Utara j. Ulos tujung adalah yang dikerudungkan kepada suami atau isteri yang ditinggal mati k. Ulos sedum penggunaannya sudah sangat meluas kadang-kadang tidak sesuai lagi dengan peruntukannya, mungkin karena tampilannya yang indah dan menarik Sianipar, 2013: 70-71.

2.4.3 Cara pembuatan Ulos

Setiap ulos memiliki corak, motif, dan fungsi yang berbeda-beda. Namun walaupun berbeda-beda, bahan yang digunakan ulos adalah sama, yaitu sejenis benang yang dipintal dari kapas. Hal yang membedakan ulos satu dengan ulos yang lain ialah cara pembuatannya. Proses pembuatan ulos merupakan demonstrasi keahlian orang batak merubah benang menjadi kain yang kaya nilai. Pembuatan kain ini merupakan rangkaian proses panjang dari mangunggas memintal, makhulhul menggulung, mangani membentuk, dan manotar menelun. Ada pun cara pembuatan ulos adalah sebagai berikut: a. Pengadaan bahan Tahapan pertama pembuatan kain ulos menyiapkan bahan dasarnya, dengan proses sebagai berikut: 1. Pengadaan kapas Pada zaman dahulu, kapas disediakan secara oleh masyarakat dengan cara berani. Namun saat ini, kapas biasanya didapat dengan cara membeli kepada penjual kapas. Kapas kemudian di beberkan. Pembeberan bertujuan agar kapas mengembang sehingga memudahkan pemintal membentuk keseragaman ukuran benang. Dilanjutkan dengan pemintaan. Pemintalan benang menggunakan alat yang disebut sorha. Untuk mengoperasikannya, dibutuhkan dua orang. Satu memintal benang, dan satunya memutar Universitas Sumatera Utara sorha. Namun seiring perkembangan zaman, sorha telah dimodifikasikan sedemikian rupa sehingga pemintalan benang dapat dilakukan dengan tenaga satu orang saja. 2. Pewarnaan Pewarnaan merupakan salah satu proses paling rumit dalam pembuatan benang ulos. Hal ini karena proses pewarnaan menggunaan bahan-bahan alami sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, berbulan-bulan atau bahkan tahunan 3. Jenis penentuan ulos Setelah proses pewarnaan benang selesai, tahapan selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah menentukan jenis ulos yang hendak dibuat. Ha ini disebabkan karena jenis sebuah ulos menentukan tata cara pembuatannya Vergouwen, 1986.

2.4.4 Penggunaan Ulos