Pengertian Kerajinan Tenun Kerajinan

2.3 Kerajinan

2.3.1 Pengertian Kerajinan

Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan kerajinan tangan, kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang. Arti lain dari kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya Kadjim, 2011 : 10. Dari data tersebut dapat dikatakan, kerajinan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus yang berkaitan dengan perbuatan tangan atau kegiatan tangan yang menghasilkan suatu karya. Berdasarkan pengertian tersebut, kerajinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kerajinan yang menggunakan kapas dan menghasilkan kerajinan tangan. Keterampilan menenun yang diperoleh pengrajin secara otodidak dari orang tuanya serta dorongan kebutuhan akan pakaian pada zaman dahulu.

2.3.2 Tenun

Menurut Sugiarto, Wartanabe 2003 : 115 kain di buat dengan azaz prinsip yang sederhana dari benang yang di gabung secara memanjang dan melintang dasar, diantaranya tenunan sederhana atau polos, tenunan kepar dan tenunan satin, ketiga tenunan dasar dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tenunan sederhana plain waever Tenunan sederhana adalah tenunan yang paling sederhana dari kain tenun, masing-masing dengan sebuah benang lungsing dan benang pakan naik turun Universitas Sumatera Utara bergantian sambil saling menyilang, kain tenunan ini memiliki kekuatan dan banyak dipakai. b. Tenunan kepar twill Pada tenunan kepar benang pakan menyilang dibawah dua benag lungsing, kemudian diatas sebuah benang lungsing, silih ganti. Memperlihatkan tenunan kepar tiga kepar yang paling sederhana, dan sebuah tenunan lengkap terdiri dari tiga benang pakan dan seutas benang lunsing. Terdapat juga tenunan empat kepar, lima kepar dan dst. Pada tenunan kepar titik pertemuan antara lungsing dan pakan titik tenun berjalan miring, yang membuat garis miring pada kain tenunnya c. Tenunan saten Pada tenunan saten, titik-titik tenun antara lungsing dan pakan dibuat sesedikit mungkin, dan lagi pula titik-titik tenun harus dihamburkan dan bukannya terus menerus, sehingga seolah-olah hanya benang langsing saja yang mengapung di atas permukaan kain. Tenunan dengan benang lungsing yang mengapung pada permukaan dinamakan saten lungsing, dan dimana benang pakannya yang mengapung pada permukaan dinamakan saten pakan. 2.4 Ulos 2.4.1 Pengertian Ulos