commit to user
hasil pengukuran kuesioner dalam penelitian ini dapat digunakan dalam tahapan analisis untuk menguji hipotesis.
B. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan iklan, yang mencakup
frekuensi dan intensitas; serta penilaian tentang penilaian desain iklan X dengan minat beli Y.
Berikut adalah rumusan hipotesis analisis korelasi bivariat antara terpaan iklan X dengan minat beli Y :
H :
tidak ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli.
H
1
: ada hubungan signifikan antara antara terpaan iklan Pond’s
Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli. Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara terpaan iklan X dengan
minat beli Y diperoleh koefisien korelasi spearman’s rank r
s
sebesar 0,327. Angka tersebut kemudian diuji signifikansinya sebagai berikut:
t
hitung
=
2 s
s
r 1
2 n
r -
-
=
2
327 ,
1 2
49 327
, -
-
= 2,372 Angka t
hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai t
tabel
untuk pengujian dengan derajat bebas n – 2 = 49 – 2 = 47 pada taraf signifikansi 5
commit to user
yaitu sebesar 2,013. Terlihat bahwa t
hitung
t
tabel
2,372 2,013 maka diputuskan untuk menolak H
. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan X dengan minat beli Y,
meskipun korelasi kedua variable tersebut tergolong lemah.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan iklan, yang mencakup frekuensi dan intensitas; serta penilaian tentang penilaian desain iklan X
dengan minat beli Y yang diantarai oleh persepsi terhadap produk. Berikut adalah rumusan hipotesis analisis korelasi bivariat antara terpaan
iklan X dengan minat beli Y : H
: tidak ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli yang diantarai
oleh Persepsi terhadap produk. H
1
: ada hubungan signifikan antara antara terpaan iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli yang diantarai
oleh Persepsi terhadap produk. Angka koefisien korelasi parsial dihitung berdasarkan koefisien
korelasi spearman antar variabel secara bivariat. Adapun angka koefisien korelasi antara terpaan iklan X dengan persepsi Z adalah sebesar 0,592
; sedangkan koefisien korelasi antara persepsi Z dengan minat beli Y adalah sebesar 0,475. Dengan demikian korelasi parsial dapat dihitung
sebagai berikut:
rs
xyz
=
2 yz
2 xz
yz xz
xy
rs 1
rs 1
rs rs
rs -
- ´
-
commit to user
=
2 2
475 ,
1 592
, 1
475 ,
592 ,
327 ,
- -
´ -
= 0,064
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh koefisien korelasi parsial sebesar 0,064. Terdapat penurunan besarnya korelasi antara terpaan iklan
X dengan minat beli Y dari sebelum adanya variabel antara 0,327 ke sesudah adanya variabel antara 0,064. Hal ini menunjukkan bahwa
hubungan antara terpaan iklan X dengan minat beli Y dipengaruhi juga oleh persepsi khalayak terhadap produk Z.
Selisih nilai korelasi yang sangat besar antara tanpa 0,327 dan dengan 0,064 adanya variabel antara menunjukkan bahwa pengaruh persepsi
produk Z terhadap hubungan antara terpaan iklan X
1
dengan minat beli Y adalah cukup signifikan
.
Selain itu, hubungan antara masing-masing aspek terpaan iklan, yakni frekuensi dan intensitas , serta penilaian desain iklan X dengan
minat beli Y dapat pula diuji secara terpisah dengan analisis korelasi sederhana korelasi bivariat dengan angka Spearman’s rank. Hubungan
dengan melibatkan variabel antara Z dapat diuji dengan analisis korelasi parsial. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 13 for Windows. Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dilakukan berdasarkan pengujian signifikansi uji t terhadap koefisien
korelasi.
commit to user
Hipotesis kemudian dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik, secara lebih ringkas sebagai berikut :
1. Hubungan antara Frekuensi dan Intensitas Menonton Iklan X
1
dengan Minat Beli Y yang antarai oleh Persepsi terhadap produk Z.
Berikut adalah rumusan hipotesis analisis korelasi bivariat antara frekuensi dan intensitas menonton iklan X1 dengan minat beli Y :
H
01
: tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dan
intensitas menonton iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli yang diantarai oleh Persepsi terhadap
produk. H
a1
: ada hubungan signifikan antara antara frekuensi dan intensitas
menonton iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli yang diantarai oleh Persepsi terhadap produk.
Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara frekuensi dan intensitas menonton iklan X
1
dan minat beli Y diperoleh koefisien korelasi spearman’s rank r
s
sebesar 0,283. Angka tersebut kemudian diuji signifikansinya sebagai berikut:
t
hitung
=
2 s
s
r 1
2 n
r -
-
=
2
283 ,
1 2
49 283
, -
-
= 2,022 Angka t
hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai t
tabel
untuk pengujian dengan derajat bebas n – 2 = 49 – 2 = 47 pada taraf signifikansi 5
commit to user
yaitu sebesar 2,013. Terlihat bahwa t
hitung
t
tabel
2,022 2,013 maka diputuskan untuk menolak H
01
. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas menonton iklan
X
1
dengan minat beli Y. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua
variabel. Angka koefisien korelasi sebesar 0,283 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara frekuensi dan intensitas menonton iklan dengan
minat beli konsumen tergolong lemah. Meskipun tanda korelasinya positif yang menunjukkan bahwa hubungan keduanya searah, namun belum bisa
dikatakan bahwa dengan tingginya frekuensi dan intensitas menonton iklan, minat belinya terhadap produk juga semakin tinggi sebab korelasi
keduanya lemah. Angka koefisien korelasi parsial dihitung berdasarkan koefisien
korelasi spearman antar variabel secara bivariat. Adapun angka koefisien korelasi antara frekuensi dan intensitas menonton iklan X
1
dengan persepsi Z adalah sebesar 0,355; sedangkan koefisien korelasi antara
persepsi Z dengan minat beli Y adalah sebesar 0,475. Dengan demikian korelasi parsial dapat dihitung sebagai berikut:
rs
xyz
=
2 yz
2 xz
yz xz
xy
rs 1
rs 1
rs rs
rs -
- ´
-
=
2 2
475 ,
1 283
, 1
475 ,
355 ,
283 ,
- -
´ -
= 0,135
commit to user
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh koefisien korelasi parsial sebesar 0,135. Terdapat penurunan besarnya korelasi antara frekuensi dan
intensitas menonton iklan X
1
dengan minat beli Y dari sebelum adanya variabel antara 0,283 ke sesudah adanya variabel antara 0,135. Hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan intensitas menonton iklan X
1
dengan minat beli Y dipengaruhi juga oleh persepsi terhadap produk Z.
Selisih nilai korelasi yang sangat jelas antara tanpa 0,283 dan dengan 0,135 adanya variabel antara menunjukkan bahwa pengaruh persepsi
produk Z terhadap hubungan antara frekuensi dan intensitas menonton iklan X
1
dengan minat beli Y adalah cukup signifikan.
2. Hubungan antara Penilaian terhadap Penilaian desain iklan X
2
dengan Minat Beli Y yang diantarai oleh Persepsi terhadap produk Z.
Berikut adalah rumusan hipotesis analisis korelasi bivariat antara penilaian terhadap penilaian desain iklan X
2
dengan minat beli Y : H
02
: tidak ada hubungan yang signifikan antara penilaian desain iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli yang
diantarai oleh Persepsi terhadap produk. H
a2
: ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan Pond’s Flawless White “7 Days to Love” dengan minat beli yang diantarai
oleh Persepsi terhadap produk. Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara penilaian terhadap
penilaian desain iklan X
2
dengan minat beli Y diperoleh koefisien
commit to user
korelasi spearman’s rank r
s
sebesar 0,316. Angka tersebut kemudian diuji signifikansinya sebagai berikut:
t
hitung
=
2 s
s
r 1
2 n
r -
-
=
2
316 ,
1 2
49 316
, -
-
=
2,283 Angka t
hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai t
tabel
untuk pengujian dengan derajat bebas n – 2 = 49 – 2 = 47 pada taraf signifikansi 5
yaitu sebesar 2,013. Terlihat bahwa t
hitung
t
tabel
2,283 2,013 maka diputuskan untuk menolak H
02
. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penilaian terhadap penilaian desain iklan
X
2
dengan minat beli Y. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua
variabel. Angka koefisien korelasi sebesar 0,316 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara penilaian desain iklan dengan minat beli
konsumen tergolong cukup kuat. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan keduanya searah, artinya semakin baik penilaian
khalayak mengenai penilaian desain iklan, maka akan semakin tinggi pula minat belinya.
Angka koefisien korelasi parsial dihitung berdasarkan koefisien korelasi spearman antar variabel secara bivariat. Adapun angka koefisien korelasi
antara penilaian terhadap penilaian desain iklan X
2
dengan persepsi produk Z adalah sebesar 0,588; sedangkan koefisien korelasi antara
commit to user
persepsi produk Z dengan minat beli Y adalah sebesar 0,475. Dengan demikian korelasi parsial dapat dihitung sebagai berikut:
rs
xyz
=
2 yz
2 xz
yz xz
xy
rs 1
rs 1
rs rs
rs -
- ´
-
=
2 2
475 ,
1 588
, 1
475 ,
588 ,
316 ,
- -
´ -
= 0,052
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh koefisien korelasi parsial sebesar 0,052. Terdapat penurunan besarnya korelasi antara penilaian
terhadap penilaian desain iklan X
2
dengan minat beli Y dari sebelum adanya variabel antara 0,316 ke sesudah adanya variabel antara 0,052.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara penilaian terhadap penilaian desain iklan X
2
dengan minat beli Y dipengaruhi juga oleh persepsi responden terhadap produk Z.
Selisih nilai korelasi yang cukup besar antara tanpa 0,316 dan dengan 0,052 adanya variabel antara menunjukkan bahwa pengaruh persepsi
produk Z terhadap hubungan antara penilaian penilaian desain iklan X2 dengan minat beli Y adalah cukup signifikan
.
Dari hasil uji korelasi dan uji parsial diatas, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap penilaian desain iklan-lah yang lebih besar
pengaruhnya terhadap minat beli khalayak untuk produk Pond’s Flawless White. Sedangkan frekuensi dan intensitas menonton iklan juga
berpengaruh meskipun kontribusinya tidak sebesar penilaian desain iklan.
commit to user
Sementara itu persepsi khalayak mengenai produk Ponds Flawless White terbukti cukup signifikan dalam mempengaruhi hubungan antara terpaan
iklan dengan minat beli.
C. Temuan Penelitian