Analisis Pengaruh Celebrity Endorser, Tujuan Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Tolak Angin Cair (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

(1)

ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TUJUAN IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI

TOLAK ANGIN CAIR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

WAHYUDIN NIM : 109081000150

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

i

ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TUJUAN IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI

TOLAK ANGIN CAIR

(Studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah) Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh:

Wahyudin NIM: 109081000150

Di Bawah Bimbingan

Ela Patriana, MM, AAAIJ NIP. 19690528 200801 2 010

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 10 April 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Wahyudin 2. NIM : 109081000150 3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Celebrity Endorser, Iklan dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Tolak Angin Cair (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Mei 2016

1. Suhenda Wiranata, Dr, MM ( )

NIP. 19610421 199003 1 002 penguji 1

2. Hemmy Fauzan, SE, MM ( )

NIP. 19760822 200701 1 014 Penguji 2

3. Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA ( ) NIP. 0318107403 Penguji 3


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 22 Juni 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

5. Nama : Wahyudin

6. NIM : 109081000150

7. Jurusan : Manajemen

8. Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER,

TUJUAN IKLAN DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP MINAT BELI TOLAK ANGIN CAIR (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Juni 2016

4. Titi Dewi Warninda,SE, M.Si ( )

NIP. 19731221 200501 2 002 Ketua

5. Ela Patriana, MM, AAAIJ ( ) NIP. 19690528 200801 2 010 Sekretaris & pembimbing

6. Dr. Muniaty Aisyah, MM ( ) NIP. 19780307 201101 2 003 Penguji Ahli


(5)

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahyudin

No. Induk Mahasiswa : 109081000150

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 09 Juni 2016 Yang Menyatakan


(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Wahyudin

2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 09 November 1990

3. Alamat : JL. H.MUHI XI Rt 009 / Rw 04 No.31 Pondok Pinang jakarta Selatan

4. Telepon : 081908497294

5. E-mail : yudiwahyudin9@gmail.com

II. PENDIDIKAN

1. MI NURUL HUDA Tahun 1998-2003

2. MTS NURUSSALAM Tahun 2004-2006

3. MAN 4 JAKARTA Tahun 2007-2009 4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2016

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Idris

2. Ibu : Mahwiyah

6. Alamat : JL. H.MUHI XI Rt 009 / Rw 04 No.31 Pondok Pinang jakarta Selatan

IV. PENGALAMAN ORGANISASI 1. 2007-2010 : IKR 09


(7)

vi

ANALYSIS THE EFFECT OF CELEBRITY ENDORSER, PURPOSE OF ADVERTISING AND PRODUCT QUALITY OF BUYING INTEREST

TOLAK ANGIN CAIR

(A Case Study on Students of UIN Syarif Hidayatullah)

Wahyudin

ABSTRACT

The purpose of this study is to know the effect of celebrity endorser, advertising and product quality of buying interest Tolak Angin Cair. This study was conducted on cosumers Tolak Angin Cair UIN Syarif Hidaytullah and the numbers of samples are determined using 60 respondents with accidental sampling. The methodology of analysis is using quantitative methodology. Validity, reliability, and classical assumption are processed to produce a regression equation. Hypothesis testing using t test showed that the four independent variables studied was shown to significantly affect the dependent variable buying interest, then using the F test can determine a well deserved four variables to test the dependent variable purchase decision. The numbers of Adjusted R Square 0.512 showed that 51.2 percent of the variation buying interest can be explained by the three independent variables in the regression equation. While the rest of 48.8 percent explained by the other variables outside the third variable used in this study.

Key Words: Buying Interest, Celebrity Endorser, Purpose Of Advertising and Product Quality


(8)

vii

ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TUJUAN IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI

TOLAK ANGIN CAIR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah)

Wahyudin

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari celebrity endorser, tujuan iklan dan kualitas produk terhadap minat beli Tolak Angin Cair. Penelitian ini dilakukan pada konsumen Tolak Angin Cair di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta dan jumlah sampel yang ditentukan 60 responden dengan menggunakan metode accidental sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diproses untuk menghasilkan persamaan regresi Pengujian hipotesis menggunakan uji t menujukkan bahwa keempat variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen minat beli, kemudian dengan menggunakan uji F dapat diketahui keempat variabel memang layak untuk menguji variabel dependen keputusan pembelian. Angka Adjusted R Square sebesar 0.512, menunjukkan bahwa 51.2 persen variasi minat beli dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 48.8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepadaRasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, ayahanda Idris dan ibunda Mahwiyah yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

2. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warnida SE., M.Si , selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ela Patriana, MM, selaku pembimbing skripsi sekaligus Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan. 6. Kakakku Imamah ,Rosidah, Siti Satriyah dan adikku muhammad Ridwan

serta kaka Ipar Marzuki dan Rizki yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh teman-teman Manajemen D Angkatan 2009 yang selalu menemani dalam suka dan duka sejak awal kuliah, terutama Dedi Muhtadi, Arif


(10)

ix

Sukmana, Ari Wibowo, Ipul, Dika, Jaka, Arif, Dewan, Ivan, Fauzan, Aduy, Oji, Budi, Ichbal, Dito, Iin, iqbal, Henry, Sonya, Yasmin, Fajri, Dewi, Fitri, Corry, lela, yunita, kiki, Lina, Endah, Isnatul, Citra, Neni yang selalu menghibur serta mendukung ketika penulis sedang kesulitan.

8. Sebagian teman-teman Pemasaran Vian, Ari, zein serta Wika,Bayu anak Sdm yang selalu membantu serta mengingatkan untuk semangat mengerjakan skripsi.

9. Seluruh teman-teman manajemen angkatan 2009 yang selalu mengisi hari-hari menjadi menyenangkan.

10. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi manajemen.

Jakarta, 09 Juni 2016 Penulis,


(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SKRIPSI ………. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. PerumusanMasalah ... 8

C. Tujuan dan ManfaatPenelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

1. Pengertian Manajmen Pemasaran ... 10

2. Konsep Pemasaran... 10

3. Celebrity Endorser ... 12

a. Pengertian Celebrity Endorser ... 12

b. Peran Endorser ... 13

4. Iklan ... 17

a. Pengertian Iklan ... 17

b. Tujuan Iklan ... 18

5. Kualitas Produk ... 24

a. Pengertian Produk ... 24

b. Lima Tingkatan Produk ... 25


(12)

xi

d. Dimensi Kualitas Produk ... 27

6. Minat Beli ... 29

a. Pengertian Minat Beli... 29

b. Dimensi Minat Beli ... 30

B. Penelitian Terdahulu ... 31

C. Kerangka Pemikiran ... 32

D. Hipotesis Penelitian………. ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 34

B. Metode Penentuan Sampel ... 34

C. Metode Pengumpulan Data ... 35

D. Metode Analisis Data ... 36

1. Uji Kualitas Data ... 36

a. Uji Validitas ... 37

b. Uji Reliabilitas ... 37

2. Uji Asumsi Klasik ... 37

a. Uji Normalitas ... 37

b. Uji Multikolinearitas ... 38

c. Uji Heteroskedastisitas ... 38

3. Uji Hipotesis ... 39

a. Uji t (Uji Parsial) ... 39

b. Uji F (Uji simultan) ... 40

4. Analisis Linear Regresi Berganda ... 41

5. Koefisien Determinasi (R2) ... 42

E. Operasional Variabel ... 43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASN ... 49

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 49

1. Sejarah Singkat Prusahaan PT Sido Muncul ... 49

2. Visi dan Misi PT Sido Muncul ... 53

B. Analisis Pembahasan ... 54

1. Uji Validitas dan Rliabilitas ... 54


(13)

xii

b. Uji Reliabilitas ... 56

2. Karakteristik Responden ... 57

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

b. Responden Berdasrkan Usia ... 58

3. Analisi Deskriptif ... 59

a. Celebrity Eindorser ... 59

b. Iklan... 67

c. Kualitas Produk ... 71

d. Minat Beli ... 76

C. Uji Asumsi Klasik ... 79

1. Uji Normalitas ... 79

2. Uji Multikolinieritas ... 81

3. Uji Heteroskedastisitas ... 82

D. Uji Hipotesis ... 83

1. Uji t (Parsial) ... 83

2. Uji F (Simultan) ... 86

E. Uji Regresi Linear Berganda ... 88

F. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

Daftar Pustak ... 93 LAMPIRAN


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Top Brand Indeks ... 2

3.1 Operasional Variabel ... 44

4.1 Hasil Pengujian Validitas ... 54

4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 57

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 58

4.5 Bintang iklan Tolak Angin Cair (Agnes Monica) memiliki image yang baik ...59

4.6 Bintang Tolak Angin Cair (Agnes Monica) merupakan sosok yang dikenal Terkenal... ... 60

4.7 Bintang iklan Tolak Angin Cair (Agnes Monica) memiliki gaya bicara yang meyakinkan... 60

4.8 Bintang iklan Tolak Angin Cair (Agnes Monica) mengetahui karakteristik produk ... 61

4.9 Bintang iklan Tolak Angin Cair (Agnes Monica) menyampaikan pesan dengan konsisten dan sesuai dengan kenyataan ... 62

4.10 Tidak ada pemberitaan buruk pada Agnes Monica dalam membintang Tolak Angin Cair ... 62

4.11 Bintang iklan Tolak Angin Cair (Agnes Monica) merupakan sosok yang dapat dipercaya ... 63

4.12 saya sangat suka dengan sosok (Agnes Monica) dalam membintangi iklan Tolak Angin Cair ... 64

4.13 Bintang Tolak Angin Cair (Agnes Monica) berpengalaman dalam membintangi sebuah Iklan ... ... 64

4.14 Bintang Tolak Angin Cair (Agnes Monica) memahami cara mengkonsumsi produk ... 65

4.15 Bintang Tolak Angin Cair (agnes Monica) merupakan sosok yang berkualitas Dalam menyampaikan pesan iklan ... 66


(15)

xiv

4.16 Bintang Iklan Tolak Angin Cair Agnes Monica merupakan sosok yang Cerdas dan multi talenta sehingga menginspirasi

banyak orang... .66

4.17 Iklan Tolak Angin Cair selalu memberitahu pasar mengenai Produk barunya ... .67

4.18 Iklan Tolak Angin Cair selalu memberitahu kegunaan produknya ... .68

4.19 Iklan Tolak Angin cair membentuk preferensi merek ... .68

4.20 Iklan Tolak Angin Cair mengajak konsumen untuk Membeli pruduknya ... .69

4.21 Adanya iklan Tolak Angin Cair di televisi membuat saya selalu Ingat produk Tolak angin Cair... .70

4.22 Iklan Tolak Angin Cair lebih meyakinkan pembeli untuk Bahwa mereka membeli produk yang tepat ... ..70

4.23 Tolak Angin Cair memiiki bentuk yang berbeda dari produk lain ... ... ..71

4.24 selain untuk obat masuk angin Tolak Angin Cair juga bisa Digunakan untuk menghilangkan mabuk selama berkendara ... ..72

4.25 Tolak Angin Cair memiliki kualitas yang baik ... ..72

4.26 kualitas Tolak Angin Cair sesuai dengan yang diiklankan... ..73

4.27 Tolak Angin Cair ampuh untuk menghilangkan masuk angin ... ..74

4.28 Produk Tolak Angin Cair memiliki masa pakai yang lama... ..74

4.29 Tolak Angin Cair memiliki warna kemasan yang menarik ... ..75

4.30 Tolak Angin Cair memiliki desain yang unik...76

4.31 Saya akan membeli produk Tolak Angin Cair ... ..76

4.32 Saya akan mereferensikan produk Tolak Angin Cair kepada Orang lain ... ..77

4.33 Saya akan memilih produk Tolak Angin Cair sebagai Pilihan utama ... ...78

4.34 Saya akan mencari informasi baru tentang produk Tolak Angin Cair ... ...78


(16)

xv

4.35 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-semirnov ... ...80

4.36 Hasil Uji Multikolenieritas ... ...81

4.37 Hasil Uji Signifikansi parsial (Uji t)...84

4.38 Uji Signifikansi simultan (Uji F)...87

4.39 Hasil Regresi Berganda...88


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ... 32 4.1 Scaterplot Uji Normalitas ... 79 4.2 Scaterplot Uji Heteroskedastisitas ... 83


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Kuesioner………… ... 95

2 Tabulasi Tryout Validitas dan Reliabilitas ... 99

3 Data Mentah Kuisioner... 105

4 Distrubusi Frekuensi ... 113

5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 123

6 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 126


(19)

1 BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perubahan gaya hidup masyarakat dalam hal menjaga kesehatan, khususnya pada bidang pengobatan sepertinya mengalami perubahan, dari pengobatan modern menuju pengobatan tradisional. Sebagian besar masyarakat mulai menyukai dan menggunakan ramuan-ramuan tradisional dari pada obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia. Banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya alasan kesehatan dan alasan harga obat-obatan kimia yang cenderung mahal serta efek samping dari pengguanannya (Agustina Ayu Widya N dan Saino, 2014:2)

Perusahaan jamu dan farmasi, PT Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencatat penjualan bersih senilai Rp2,22 triliun atau naik tipis 1,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan sepanjang tahun lalu, penjualan perseroan mencapai Rp2,22 triliun atau naik 1,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang Rp2,19 triliun.(www.market.bisnis.com)

Adapun penjualan jamu herbal dan suplemen berkontribusi paling besar dengan pencapaian Rp1,14 triliun atau tumbuh 6,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produk Tolak Angin tercatat berkontribusi paling


(20)

2

besar. Disusul oleh penjualan di segmen makanan dan minuman yang didominasi oleh kelompok produk Kuku Bima Ener-G senilai Rp996,8 miliar. Terakhir, penjualan di segmen farmasi senilai Rp76 miliar. Sementara itu, laba tahun berjalan tercatat Rp437,47 miliar, tumbuh 4,77% dari tahun sebelumnya Rp417,51 miliar.(www.market.bisnis.com)

Berikut ini adalah daftar Top Brand Indeks untuk kategori Obat Masuk Angin dari tahun 2012 - 2016 :

Tabel 1.1 Top Brand Indeks Produk Obat Masuk angin

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016

Merek TBI TBI TBI TBI TBI

Tolak Angin

Cair 45,2% 49,6% 43,8% 54,4% 60,0% Antangin 48,0% 45,8% 46,4% 42,3% 37,4% Sri angin 1,0% 0,9% 1,9% 1,8% 2,1% Air Mancur 1,0% 0,7% 2,5% 0.9% 2,5%

Bintangin 0,9% 2,0%

(Sumber: www.topbrand-award.com)

Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa Produk Tolak angin Cair selama 3 tahun menempati posisi pertama sebagai market leader, Namun Tolak angin Cair mengalami pasang surut kenaikan dan penurunan dalam beberapa tahun, pada tahun 2012 market Tolak Angin hanya menyentuh angka 45,2% kalah saing dengan Antangin yang sukses menguasai 48% pangsa pasar, berlanjut di


(21)

3

tahun 2013 Tolak Angin Cair mengalami peningkatan dan berhasil menguasai pangsa pasar dengan angka 49,6% (naik 4,4%) mengalahkan pesaing terdekat mereka Antangin yang hanya menempati posisi dua dengan presentase 45,8% dan berlanjut di tahun 2014 Tolak Angin Cair mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 43,8% (turun 8%) sedangkan Antangin berhasil mengunggulinya dengan angka 46,6%, berlanjut di tahun 2015 Tolak Angin Cair mengalami peningkatan lagi sebesar 10,6% menjadi 54,4% sekaligus kembali menguasai pangsa pasar mengungguli pesaing terdekat Antangin dan terakhir ditahun 2016 Tolak Angin Cair mengalami kenaikan sebesar 5,6% menjadi 60% sekaligus mengantarkan kembali Tolak Angin cair sebagai market Leader di indonesia. (www.topbrand-award.com)

Peralihan gaya hidup “ Back to Nature” ini mengakibatkan persaingan

di dunia industri jamu ini semakin ketat. Banyaknya bermunculan perusahaan atau produk-produk jamu baru dengan produk yang hampir homogen, memaksa perusahan atau produsen-produsen untuk lebih tanggap dalam upaya menanggulangi fenomena tersebut. Salah satu strategi yang tepat dilakukan oleh sebuah perusahaan ialah strategi komunikasi pemasaran. (Agustina Ayu Widya N dan Saino,2014:2)

Media komunikasi pemasaran yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Iklan menurut Kotler(2007) adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan


(22)

4

promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dengan menggunakan media televisi menggabungkan gambar, suara dan gerakan, merangsang indera dan memiliki perhatian serta jangkauan yang tinggi. Sehingga meskipun tidak secara langsung berakibat pada pembelian, namun iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antar perusahaan dengan konsumen Biasanya perusahaan dalam beriklan ditelevisi adalah menggunakan endorser untuk dapat mempromosikan produk mereka, sekaligus agar dapat menarik hati konsumen. Usaha perusaahan menggunakan sebuah endorser juga bertujuan untuk mempengaruhi konsumen, sehinnga konsumen berminat untuk membeli produk yang diiklankan.

Celebrity endorser merupakan penggunaan narasumber (source) sebagai figure yang mearik atau popular dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan, agar pesan yang disampaikan dapat mencapai perhatian yang lebh tinggi dan dapat diingat(Kotler dan Keller,2009:519).

Terence A. Shimp (2002:455) menjelaskan bahwa, endorser adalah pendukung iklan atau juga yang dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang di iklankan. Pemilihan seorang tokoh untuk menjadi endorser sebuah merek harus melalui beberapa pertimbangan yang matang, diantaranya adalah tingkat popularitas tokoh endorser dengan permasalahan apakah endosrer yang telah dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan. Selain itu seorang edorser harus mampu memberikan


(23)

5

informasi tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian masyarakat umum.

Salah satu perusahaan jamu Indonesia yang mengerti arti pertingnya sebuah periklanan adalah PT Sido muncul dengan produk andalannya yaitu Tolak Angin. Melihat banyaknya perusahaan-perusahaan yang muncul dan bermain dalam pasar produk jamu masuk angin yang ada, serta gencarnya persaingan komunikasi pemasaran yang ada, membuat PT Sido Muncul khususnya produk Tolak Angin membuat strategi periklanan mereka lebih bagus lagi yaitu dengan menggunakan endorser dari kalangan celebrity serta menggunakan tokoh politik sebagai endorsernya sendiri diharapkan dapat lebih meyakinkan dan mempengaruhi minat konsumen terhadap produk Tolak Angin, serta merupakan upaya mengatasi persaingan komunikasi pemasaran yang sedang terjadi antar produk jamu masuk angin yang ada. (Agustina Ayu Widya N dan Saino,2014:2).

Persaingan komunikasi pemasaran tersebut dapat dilihat dari munculnya salah satu produk pesaing yang dinilai selalu mengaitkan taglinenya, dengan tageline yang di usung tolak angin. Karakteristik kredibilitas (credibility) yang dimiliki Dahlan Iskan dapat dilihat dari ketrampilan dan kepribadiannya yang sesuai dengan taglinnya tolak angin.

Iklan adalah suatu bentuk penyampaian informasi mengenai produk dan jasa kepada khalayak, Karena iklan merupakan komponen utama yang digunkaan dalam teknik marketing produsen dalam publikasi pemasaran produknya. Iklan dirancang untuk menarik perhatian publik dengan tujuan


(24)

6

agar merek melakukan sesuatu yang ditawarkan melalui berbagai media (Irma Hardiman, 2006:52).

Dilihat dari segi kualitas produk, Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk adalah Kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya.Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.

Produk Tolak Angin terus melakukan inovasi seiring dengan berkembangnya pasar dan permintaannya. Taglinenya yang melekat

dimasyarakat, “orang pintar minum tolak angin” mengartikan bahwa produk

besutan PT. Sidomuncul ini dapat dikonsumsi masyarakat manapun, termasuk orang modern. Hal ini karena selama ini persepsi masyarakat kebanyakan menganggap produk jamu itu hanya dikonsumsi oleh masyarakat tradisional saja. Tagline nya itu yang juga sebagai positioning utamanya juga ikut menggambarkan bagaimana kualitas dan kepraktisan konsumsi produk Tolak Angin ini. Selain itu, tagline nya ini cukup berhasil membuat persepsi bahwa produk Tolak Angin adalah obat pereda masuk angin pilihan bagi orang pintar. Maka di setiap iklan produk Tolak Angin juga selalu menampilkan


(25)

7

sosok-sosok cerdas seperti Rhenald Kasali, Agnes Monica, Maudi Ayunda dan lain-lain,yang mendorong para konsumen untuk membeli produk tolak angin cair.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakanpenelitian dengan judul : “ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TUJUAN IKLAN DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP MINAT BELI TOLAK ANGIN CAIR” (Studi


(26)

8 B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli Tolak Angin Cair ?

2. Apakah terdapat pengaruh tujuan iklan terhadap minat beli Tolak Angin Cair ?

3. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap minat beli Tolak Angin Cair ?

4. Apakah terdapat pengaruh celebrity endorser, iklan dan kualitas produk secara simultan terhadap minat beli tolak angin cair ?

2. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli. b. Untuk menganalisis pengaruh iklan terhadap minat beli.

c. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap minat beli. d. Untuk menganalisis pengaruh celebrity endorser, iklan dan kualitas produk terhadap minat beli.


(27)

9 2. Manfaat penelitian

a. Bagi peneliti

Sebagai media untuk menguji kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan studi manajemen pemasaran.

b. Bagi prusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT Sido Muncul dalam menetapkan langkah-langkah kebijakan manajerial yang berhubungan dengan sistem promosi melalui media periklanan, dalam rangka mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

c. Bagi Pihak Lain

Dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran pihak lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.


(28)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian manajemen pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:27) manajmen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Sedangkan menurut David Packard, pemasaran adalah proses yang memfokuskan pada penyampaian nilai dan keuntungan kepada konsumen, tidak hanya menjual produk, jasa dan atau ide, tetapi digunakan untuk komunikasi, distribusi, dan strategi penetapan harga dengan menguntungkan konsumen dan stakeholdernya (Lamb, Hair, Mc.Daniel, 2009:4).

2. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan keller (2009 : 19), terdapat lima konsep dalam bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan pemasaran yaitu :

a. Konsep produksi

konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal. Para manager berorientasi


(29)

11

pada pada produksi berkonsentrasi untuk mencapai efesiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal.

b. Konsep produk

konsep ini berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkannya. Namun, para manager ini kadang-kadang terlibat perselingkuhan dengan produk mereka.

c. Konsep penjualan

konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

d. Konsep pemasaran

konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar yang dipilih.


(30)

12

konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan , desain dan pemgimplementasian program pemasaran, proses dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sikap saling ketergantungan.

3. Celebrity Endorser

a. Pengertian Celebrity Endorser

Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari seorang bintang iklan dalam mempromosikan sebuah merek produk,terutama bila iklan tersebut ditayangkan melalui media televisi. Produk atau merek dapat menonjolkan dalam periklanan salah satunya menggunakan daya tarik figure masyarakat atau seorang bintang TV, actor, aktris, atlet, ilmuan, dan sebagainya.

Celebrity endorser merupakan penggunaan narasumber (source) sebagai figure yang mearik atau popular dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan, agar pesan yang disampaikan dapat mencapai perhatian yang lebh tinggi dan dapat diingat(Kotler dan Keller,2009:519).

Endorser dapat dikatakan sebagai pendukung iklan yang ditampilkan untuk menyampaikan pesan. Endorser sering juga disebut sebaga direct source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesa dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa (George E Belch dan Belch M,2009:178)


(31)

13

Jadi berdasarkan definisi diatas ,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan celebrity endorser adalah seorang yang mempunyai popularitas atau selebriti yang menjadi pendukung dalam iklan dengan maksud menyampaikan pesan iklan.

b. Peran Celebrity Endorser

Menurut Shimp (2010:251) penggunaan celebrity dalam mendukung iklan memiliki lima alasan utama, yang disebut dengan TEARS model:

1) Trustworthiness (Dapat Dipercaya)

Istilah truthworthiness (dapat dipercaya) mengacu kepada kejujuran, integritas dan kepercayaan diri dari seorang sumber pesan. Keahlian dan layak dipercaya tidak berdiri satu sama lain, sering seorang pendukung pesan iklan tertentu dipersepsikan sebagai layak dipercaya, tetapi bukan seorang yang ahli.

Penilaian kelayakan dipercaya seorang pendukung pesan iklan tergantung pada persepsi audien atas motivasi selebritis sebagai seorang pendukung pesan iklan. Jika audien percaya bahwa seorang pendukung pesan iklan dimotivasi murni dari kepentingan dirinya sendiri, dia akan menajdi kuarang meyakinkan daripada seorang yang mempersepsikan pendukung pesan iklan sebagai orang yang benar-benar objektif dan tidak mengambil keuntungan.


(32)

14 2) Expertise (Keahlian)

Istilah expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung. Seorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada merek yang didukungnya akan lebih persuasif dalam menarik audience daripada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang yang ahli.

Shimp memberikan contoh yaitu seorang atlet dipertimbangkan sebagai ahli ketika atlet tersebut mendukung produk yang berkaitan dengan olahraga. Sama halnya dengan model yang dianggap lebih ahli jika dihubungkan dengan produk-produk kecantikan dan fashion. Pebisnis yang sukses dianggap sebagai ahli dalam hal perspektif manajerial. Seorang endorser yang dianggap sebagai ahli dalam suatu bidang tertentu akan lebih persuasif dalam mengubah opini target pasar terkait dengan area keahlian endorser tersebut dibandingkan dengan endorser yang tidak dianggap sebagai ahli.

3) Attractiveness (Daya Tarik Fisik)

Istilah attractiveness (daya tarik) mengacu pada diri yang dianggap sebagai hal yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarik fisik. Seseorang yang menarik dirasakan lebih positif dan merefleksikan merek yang diiklankan secara lebih baik dari pada orang dengan daya tarik


(33)

rata-15

rata (Mowen dan Minor, 2002:405). Ketika konsumen menemukan sesuatu pada diri endorser yang dianggap menarik, persuasi terjadi melalui identifikasi, yaitu ketika konsumen mempersepsikan celebrity endorser sebagai sesuatu yang menarik, konsumen kemudian mengidentifikasi endorser tersebut dan memiliki kecenderungan untuk mengadopsi sikap, perilaku, kepentingan, atau preferensi tertentu dari si endorser.

4) Respect (Kualitas Dihargai)

Istilah respect (kualitas dihargai) adalah kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari kualitas pencapaian personal. Selebriti dihargai karena kemampuan akting mereka, keterampilan berolahraga atau kepribadian dan kualitas argumentasi politiknya. Individu yang dihargai juga secara umum disukai, dan hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan ekuitas merek. Namun dalam penemuan lain, Mowen dan Minor (2002:410) menyimpulkan bahwa karakteristik dan kepribadian sumber berinteraksi dengan sifat alami produk. Oleh karenanya, dalam keadaan tertentu orang yang memiliki fisik menarik atau menyenangkan (digemari) mungkin tidak efektif sebagai sumber informasi.

5) Similarity (Kesamaan Dengan Audience Yang Dituju)

Istilah similarity (kesamaan dengan audience yang dituju) mengacu pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal umur, jenis kelamin, etnis, status sosial dan sebagainya. Similarity merupakan


(34)

16

komponen kelima dari TEARS, dimana similarity menampilkan tingkatan dimana seorang endorser cocok dengan audience dalam hal karakteristik, seperti umur, jenis kelamin, etnis dan sebagainya. c. Kriteria Celebrity Endorser

Di dalam memilih selebriti yang menjadi endorser diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari pengiklan karena karakter endorser diakui sangat efektif dalam mengangkat citra produk dan brand awareness. Oleh karena itu selebriti yang menjadi bintang iklan harus memiliki kriteria-kriteria tertentu, antara lain :

(1). Daya tarik selebriti

Merupakan unsur-unsur yang dimiliki seorang selebriti meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, pekerja sebagai beberapa dimensi pentingdari konsep daya tarik agar mampu menarik perhatian konsumen. Pengukuran daya tarik celebrity endorser meliputi sosok yang dikenal, penampilan celebrity,disukai audience (likebility), gaya bicaranya meyakinkan, mengetahui kaarkteristik produk, tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity) dan tingkat pengenalan dengan audiences (familiarity). (2). Kredibilitas

Merupakan suatu nilai kepercayaan dalam diri seorang selebriti dalam meyakinkan seorang konsumen mengenai produkyang sedang dipromosikan. Pengukuran kredibilitas celebrity endorser meliputi


(35)

17

pengetahuan selebriti terhadap produk, kemampuan menyampaikan pesan iklan,merupakan sosok yang dipercaya sehingga memanrik rasa percaya dari konsumen, tidak adanya pemberitaan buruk dan kecocokan selebriti dengan merek atau produk.

(3). Keahlian

Merupakan kemampuan yang dipersepsikan mengenai informasi yang disampaikanileh sumber valid. Pengukuran keahlian celebrity endorser meliputi keahlian menyampaikan pesan kepada konsumen, memahami menggunakan produk pengalaman dalam membintangi iklan yang terkait, mempunyai kualitas dan keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan.(George. Belch & Belch Michael A,2009:178).

4. Iklan

a. Pengertian Iklan

Iklan menurut Kotler(2007) adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dengan menggunakan media televisi menggabungkan gambar, suara dan gerakan, merangsang indera dan memiliki perhatian serta jangkauan yang tinggi.

Periklanan sebagai suatu bentuk dari komunikasi masa atau komunikasi direct to consumer yang bersifat non personal dan didanai


(36)

18

oleh perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan dengan berbagai cara dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut berharap untuk menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak tertentu untuk melakukan beberapa tindakan, sekarang atau di masa depan (Shimp, 2010:182).

Dari berbagai definisi di atas mengenai iklan televisi data disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan iklan televisi adalah sebuah pengiriman pesan melalui media televisi yang memiliki efek audio visual,yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan.

b. Tujuan Iklan

Tujuan iklan menurut Kotler (2012 : 526),dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu

1) Iklan informatif

Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. Misalnya, produk Coca Cola imut, iklan ini tergolong iklan informatif karena memberitahukan keada khalayak mengenai produk, kemasan serta harga yang terbaru.


(37)

19

Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa. Misalnya, iklan Samsung Slim Fit TV, iklan ini menginformasikan kualitas serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki Samsung, sehingga khalayak dapat mengubah persepsinya mengenai tv merek lain dan menganggap Samsung lebih unggul

3) Iklan pengingat

Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk atau jasa kembali. Misalnya, iklan Simpati Jitu, iklan ini termasuk iklan reminder karena mendorong pembelian ulang barang atau jasa Simpati Jitu. Selain itu juga menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind), serta menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberikan pelayanan serta tarif yang lebih murah kepada pelanggan Telkomsel, khususnya pengguna Simpati Jitu.

4) Iklan penguat

Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Misalnya, iklan Soy Joy versi tokoh kartun, iklan tersebut menyakinkan kembali kepada konsumennya bahwa Soy Joy merupakan makanan ringan yang rendah kalori sehingga baik utuk kesehatan.

Tujuan-tujuan iklan tersebut dalam dimaksudkan untuk tahap-tahap yang berbeda dalam hierarki efek. Dalam hierarki efek,


(38)

20

pemasar dapat mencari tanggapan kognitif, afektif dan perilaku. Maksudnya pemasar dapat memasukkan sesuatu ke dalam pikiran konsumen, mengubah sikap atau mengupayakan konsumen untuk bertindak.

Tabel 2.1

Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan Untuk menginformasikan: - Memberitahukan pasar tentang

suatu produk baru

- Mengusulkan kegunaan baru suatu produk

- Memberitahukan pasar tentang perubahan harga

- Menjelaskan cara kerja suatu produk

- Menjelaskan pelayanan yang tersedia

- Mengoreksi kesan yang salah - Mengurangi kecemasan

pembeli

- Membangun citra perusahaan Untuk membujuk:

- Membentuk preferensi merek - Mendorong alih merek - Mengubah persepsi pembeli

tentang atribut produk

- Membujuk pembeli untuk membeli sekarang

- Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan pembelian

Untuk mengingatkan: - Mengingatkan pembeli bahwa

produk tersebut mungkin akan dibutuhkan dikemudian hari - Mengingatkan pembeli dimana

dapat membelinya

- Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musimnya

- Mempertahankan kesadaran puncak

(Sumber Kotler dan Keller 2006)

Terdapat banyak model tahap-tahap tanggapan konsumen ,salah satunya adalah model hierarki efek. Adapun penjelasannya sebagai berikut:


(39)

21

Salah satu pesan dapat dipersepsikan dan dapat dijadikan pegangan dari sesuatu yang diperhatikan. Proses persepsi dapat ditampilkan pada tahap selanjutnya terhadap kesadaran akan pesan dan produk. Jika sebagian besar audien sasaran tidak sadar akan objek tersebut maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran. Hal ini dapat dicapai dengan pesan sederhana yang mengulang nama atau merek tersebut.

2. Pengetahuan (Knowledge)

Knowledge berarti kebenaran yang diperoleh dari pengalaman atau belajar (Wells, Burnett dan Moriarty, 1995: 277). Pengetahuan (Knowledge)Knowledge berarti kebenaran yang diperoleh dari pengalaman atau belajar (Wells, Burnett dan Moriarty, 1995: 277). Audien sasaran mungkin memiliki kesadaran akan produk tetapi tidak tahu lebih banyak dari itu. Disini komunikator harus mempelajari bagaimana kebanyakan orang dalam audien sasaran tersebut memiliki sedikit, beberapa atau banyak pengetahuan mengenai suatu produk.

3. Suka (Liking)

Jika audien sasaran terlihat kurang menyukai suatu produk maka komunikator harus mencaritahu penyebabnya dan kemudian mengembangkan kampanye komunikasi untuk membangun perasaan yang lebih menguntungkan.


(40)

22

4. Menjadikan produk sebagai pilihan (Preference)

Audien sasaran mungkin menyukai suatu produk tetapi tidak lebih menyukai produk tersebut daripada produk lain sejenisnya. Dalam hal ini, komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen dengan mempromosikan kualitas produk, nilai, kinerja atau keistimewaan lainnya.

5. Keyakinan (Conviction)

Audien sasaran mungkin menyukai produk tertentu tetapi tidak berkembang ke arah keyakinan untuk membelinya. Tugas komunikator adalah membentuk keyakinan bahwa produk tersebut memiliki kelebihan dibanding produk lain sejenisnya.

6. Pembelian (Purchase)

Pada akhirnya, audien sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak cukup dekat untuk melakukan pembelian. Mereka mungkin menunggu lebih banyak informasi atau merencanakan untuk bertindak pada suatu saat nanti. Komunikator harus menuntun konsumen ini untuk mengambil langkah akhir.Tindakannya dapat berupa menawarkan produk tersebut dengan harga lebih rendah, menawarkan premi atau membiarkan konsumen membeli dalam jumlah terbatas.

Durianto dkk (2003:12), menyebutkan ada sembilan tujuan yang secara umum ingin dicapai perusahaan-perusahaan yang beriklan, yaitu :


(41)

23

a) Menciptakan kesadaran pada suatu merek dibenak konsumen (createawareness). Brand awareness yang tinggi merupakan pembuka untuk tercapainya brand equity yang kuat. Pemasar seharusnya menyadari bahwa tanpa brand awareness yang tinggi sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.

b) Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek (communicate information about attributes and benefits).

c) Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas sebuah merek (develop or change an image or personality). Sebuah merek terkadang mengalami dilusi sehingga perlu diperbaiki citranya, yang dapat dilakukan adalah melalui iklan.

d) Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi (associate a brand with feelings and emotions). Disini maksudnya agar ada hubungan emosi antara konsumen dan suatu merek.

e) Menciptakan norma-norma kelompok (create group norms). f) Mengendapkan perilaku (precipitate behaviour).

g) Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan kekuatan pasar (market power) perusahaan.

Iklan sangat kuat dalam meningkatkan kekuatan suatu merek di pasara Meskipun iklan bukan segalanya, mengingat keberhasilan merek di pasaran tidak hanya tergantung pada iklannya.


(42)

24

h) Menarik calon konsumen menjadi “konsumen yang loyal” dalam jangkawaktu tertent.

i) Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari periklanan pada dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi, membujuk (mempengaruhi), dan meningkatkan serta dapat pula untuk menciptakan kesan positif pada produk dan merek tersebut.

5. Kualitas Produk

a. Pengertian Produk

Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui

produk. Kotler (2007:407) mendefinisikan bahwa, “A product is anything that can be offered to market to satisfy a want or need. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dapat memuaskan

kebutuhan dan keinginan”. Produk yang dapat dipasarkan meliputi

barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa (events), orang (people), tempat, properti, organisasi, informasi dan gagasan.

Definisi produk menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001:414) adalah segala sesuatu baik yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan yang diperoleh melalui seseorang melalui pertukaran. Berdasarkan pada pengertian produk ini diketahui bahwa sebagian dari


(43)

25

suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacturing atau bagaimana membuat rancangan suatu produk mengenai bentuk, ukuran dan lain sebagainya yang telah ditentukan.

Tjiptono (2008:95) mengatakan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.

b. Lima Tingkatan Produk

Menurut Kotler (2007:48), ada lima tingkatan produk, yaitu: 1) Tingkatan manfaat inti (core benefit level) yaitu

layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri mereka sendiri sebagai penyedia manfaat. Misalnya seorang penumpang pesawat terbang membeli kenyamanan dalam perjalanan.


(44)

26

2) Tingkatan produk umum (generic product level) yaitu

bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indera. Pada level ini pemasar harus mengubah manfaat inti untuk produk dasar. Misalnya sebuah kamar hotel mencakup tempat tidur, kamar amndi, lemari baju, lemari hias serta bangku dan merja.

3) Tingkatan produk yang diharapkan (expected product level) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat mereka membeli suatu produk. Misalkan seorang penumpang pesawat terbang mengharapkan penerbangan yang nyaman, pelayanan yang ramah, tempat duduk yang nyaman, dan lingkungan pesawat yang bersih dan rapih. 4) Tahapan produk yang ditingkatkan (augmented product level) yaitu

sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing atau kompetitor. Misal agen penjual tiket dapat meningkatkan penjualannya dengan memudahkan konsumen dalam memesan tiket.

5) Tahapan produk potensial (potential product level) yaitu

mencangkup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran dimasa depan. Dalam level ini, perusahaan secara agresif harus mencari berbagai cara baru dalam memuaskan konsumennya.


(45)

27 c. Pengertian kualitas produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk adalah Kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya.Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi.

Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh Tjiptono (2000:57) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar faktor pendukungnya memenuhi harapan penggunanya.

d. Dimensi Kualitas Produk

Untuk menentukan kualitas produk, menurut Kotler (2012:351) kualitas produk dapat dimasukkan ke dalam 9 dimensi, yaitu :

1. bentuk (Form)

produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang lainnya berdasarkan bentuk, ukuran, atau struktur fisik produk.

2. Ciri-ciri produk (Features)

karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.


(46)

28 3. Kinerja (Performance)

berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

4. ketepatan/kesesuaian (Conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.

5. Ketahanan (durabillity)

Berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan 6. Kehandalan (reliabillity)

Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

7. Kemudahan perbaikan

Berkaitan dengankemudahan perbaikan atas produk jika rusak. Idealnya produkakan mudah diperbaiki sendiri oleh pengguna. 8. Gaya(style)

Penampilan produk dan kesan konsumen terhadap produk. 9. Desain (design)


(47)

29

Keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhipenampilan dan fungsi produk terhadap keinginan konsumen.

6. Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:251), minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku. Minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau tindakan.

Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan (Sukmawati dan Suyono, 2005:26).

Hal ini sangat dibutuhkan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksikan perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Minat beli menurut Linnear dan Taylor (dalam Thamrin,2003) adalah merupakan bagian dari perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan


(48)

30

responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benarbenar dilaksanakan.

Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan minat berperilaku sangat tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku. Keyakinan atas akibat perilaku sangat mmepengaruhi sikap dan norma subyektifnya. Sikap individu terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan penting seseorang konsumen, sedangkan norma subyektif ditentukan oleh keyakinan dan motivasi.

b. Dimensi minat Beli

Menurut Ferdinand (2006:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

Preferensi ini hanya dapat digangti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

4) Minat eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk


(49)

31 B. Penelitian Terdahulu

Aldy Alfarazy (2014) melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis

Pengaruh Celebrity Endorser Sherina Munaf pada Iklan Advan Vandroid S5-f terhadap Minat Beli Konsumen”. Penelitian ini menggunakan alat Regresi Berganda Variabel Iklan memiliki pengaruh segnifikan terhadap Minat Beli Advan Vandroid S5-f. Peneliti ini memiliki kesamaan dalam menganalisis pengaruh Celebrity Endorser terhadap Minat Beli.

Setawaty Nuralamy Farida Jasfar (2015) melakukan penelitian yang

berjudul “Analisis Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen pada Iklan Air Asia”. Penelitian ini menggunakan alat penenlitian Regresi Berganda.

Variabel Iklan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli Air Asia. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam menganalisis pengaruh iklan terhadap minat beli.

Bayu Prawira Ni Nyoman Kerti Yasa (2014) melakukan penelitian yang

berjudul “ pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung di Kota Denpasar”. Peneliti ini menggunakan alat penelitian Regresi Berganda. Variabel Kualitas Produk memiliki pengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam menganalisis pengaruh Kualitas Prooduk terhadap Minat Beli.


(50)

32 Gambar 2.1 C. Kerangka Pemikiran

Analisis Pengaruh Celebrity Endorser, Tujuan iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Tolak Angin cair

Uji Hipotesis Uji t dan Uji F Celebrity Endorser

(X1)

Tujuan Iklan (X2)

Kualitas produk (X3)

Minat Beli (Y)

Teknis Analisis Data  Uji Validitas  Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik  Uji Normalitas  Uji Multikolinearitas  Uji Heteroskedastisitas

Kesimpulan dan Saran Uji Regresi Berganda Uji Koefisien Determinasi


(51)

33 D. Hipotesis Penelitian

1. H0:β1= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser terhadap minat beli.

Ha:β1≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser terhadap minat beli.

2. H0:β2= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan iklan terhadap minat beli

Ha:β2≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan iklan terhadap minat beli

3. H0:β3= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas Produk terhadap minat beli.

Ha:β3≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap minat beli.

4. H0:β1, β2,β3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser, tujuan iklan dan kualitas produk secara simultan terhadap mianat beli. Ha:β1, β2,β3 ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrit endorser, tujuan iklan dan kualitas produk simultan terhadap minat beli.


(52)

34 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh celebrity endorser (X1),tujuan iklan (X2) dan kualitas produk (X3) terhadap minat beli (Y) Tolak Angin Cair. Pemilihan lokasi (sampling) dilakukan pada Mahasiswa di kampus UIN Syarif Hidayatullah.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:90). Sampel adalah jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono 2008:91). Atas dasar tersebut setiap objek memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel dan dapat benar-benar mewakili populasi. Pengambilan sampel dilakukan karena jumlah populasi yang besar dan penulis tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2008:103). bila dalam penelitian akan melakukan analisis multivariate (korelasi atau regresi berganada), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti jadi 15 x 4 = 60 Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2008:103). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dan sampelnya adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang pernah melihat iklan Tolak Angin Cair yang dibintangi Agnes Monica.


(53)

35

Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi dan aspek-aspeknya. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti. Metode pengambilan sampel adalah menggunakan Non-Probability sampling dengan cara sampling insidental yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan kebetulan dimana, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel penelitian ini (Sugiyono, 2008:96).

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder

1 Data primer yaitu melalui survey lapangan yaitu dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian kepada responden sebelum dilakukan penyebaran kepada 60 responden terlebih dahulu dilakukan try out untuk menguji pertanyaan mana saja yang valid.

2 Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa riset perpustakaan yang berasal dari buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet dan literatur yang berhubungan dengan penelitian yang telah tersedia sebelumnya sehingga dapat menjadi acuan untuk melengkapi kepustakaan dan telaah pustaka dalam penelitian


(54)

36 D. Metode Analisis Data

Pengukuran tingkat kepentingan atas unsur celebrity endorser (X1), tujuan iklan (X2) dan kualitas (X3), terhadap minat beli (Y), dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20).

Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan mengahasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti instrumen di bawah ini:

SS = Sangat setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

R = Ragu-Ragu diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai

tingkatan atau preferensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan Setuju “lebih tinggi” dari Ragu-Ragu (Ghozali, 2012:47).

1. Uji Kualitas Data

Uji Kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument sebab berpengaruh pada kualitas data. (Ghozali, 2011:47).


(55)

37 a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali, 2011:52). Uji validitas dilakukan dengan skor r = 0,3. Jika kurang dari 0,3 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2008:142)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011: 47). Uji reliabilitas digunakan koefisien Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali, 2011:48).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi residual


(56)

38

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2011: 160).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,2011: 105). Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/ Tolerance. Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance lebih dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10 (Ghozali,2011: 106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak


(57)

39

heteroskesdatisitas (Ghozali, 2011:139). Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji parsial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi


(58)

40

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005:84-85).

Menurut Duwi Priyatno (2010: 69), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Ho : β = 0

Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Ha : β≠ 0

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

b. Uji F (Uji simultan)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap


(59)

41

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:84).

Menurut Duwi Priyatno (2010: 67), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Ho : β1,2,3,4,5 = 0

Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Ha : β1,2,3,4,5 ≠ 0

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Yang bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas (Bhuono Agung Nugroho, 2005:43).

Rumus regresi linier berganda: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e


(60)

42 Dimana:

Y = Minat Beli

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b1 = Koefisien regresi celebrity endorser X1 = celebrity endorser

b2 = Koefisien regresi iklan X2 = Tujuan Iklan

b3 = Koefisien regresi kualitas produk X3 = Kualitas produk

e = Standar error

5. Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel indipenden memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel


(61)

43

dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali,2011: 97).

E. Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:59). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variable) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable) (Sugiyono, 2007:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Celebrity endorser (X1), Tujuan Iklan (X2) dan Kualitas produk (X3)

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Minat Beli (Y).


(62)

44 Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Sub variabel Indikator Skala

1. Celebrity Endorser (X1) Terence A. Shimp (2010:251)

1. Daya tarik Celebrity (attractivenes)

 Penampilan keseluruhan dari celebrity endorser mewakili image merek dengan baik.

 Celebrity endorser merupakan sosok yang dikenal terkenal.

 Gaya bicara meyakinkan.  Mengetahui karakteristik

Produk

Ordinal

2. kredibilitas  Celebrity endorseser Menyampaikan pesan Dengan konsisten sesuai Dengan kenyataan  Tidak ada pemberitaan Buruk tentang celebrity


(63)

45

 Celebrity endorser Merupakan sosok yang Dapat dipercaya  Fanatisme terhadap

celebrity Endorser 3. Keahlian

Selebriti (expertise)

 Celebrity endorser Memahami cara Mengkonsumsi produk  Celebrity endorser

Berpengalaman dalam Membintangi sebuah Iklan

 Celebrity endorser berkualitas Dalam

menyampaikan Pesan dalam iklan.

 Kemampuan teknis Celebrity endorser Dalam menyampaikan Pesan iklan.


(64)

46 2. Tujuan

Iklan (X2) Kotler dan Keller (2012:526) 1. untuk Memberi Informasi (informative)

 Memberitahu pasar tentang sesuatu produk baru

 Menjelaskan cara kerja suatu produk

Ordinal

2. untuk Membujuk (persuassive)

 Membujuk preferensi merek  Membujuk pembeli untuk

membeli sekarang

Ordinal

3. untuk

Mengingatkan (reminding)

 Membuat pembeli tetap mengingat produk ini

Ordinal

4. untuk Menguatkan (reinforcement)

 Meyakinkan pembeli bahwa mereka telah melakukan pembelian yang tepat

3. Kualitas Produk (X3) Kotler dan keller (2012:351) 1. Bentuk (Form)

 Produk dapat dibedakan secara jelas dengan produk lainnya

Ordinal

2. Ciri-ciri Produk (Feature)

 Mempunyai karakteristik sekunder


(65)

47 3. kinerja

(performance)

 Memiliki kualitas yang baik. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesifications)

 Kesesuain produk dengan yang di tawarkan melalui iklan

Ordinal

5. Kehandalan (reliability)

 Handal dalam setiap pemakaian

Ordinal

6. Daya tahan (durability)

 Produk memiliki masa pakai yang lama

Ordinal

7. Gaya (style)

 Penampilan produk dan kesan konsumen terhadap produk

Ordinal

8. Disain (Design)

 Keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi penampilan dan fungsi produk terhadap


(66)

48

keinginan konsumen 4. Minat

Beli (Y) Ferdinand (2006:129)

1. Minat transaksional

 Kecendrungan seseorang Untuk membeli produk

Ordinal

2. Minat referensial

 Kecendrungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada Orang lain

Ordinal

3. Minat Preferensial

 minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

Ordinal

4. Minat Eksploratif

 minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai tentang produk yang diminati.


(67)

49 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Sido Muncul

PT Sido Muncul adalah pabrik jamu tradisional dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir. Berdiri pada tahun 1940 di Yogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat Sulistio dan tiga orang karyawannya, Sido Muncul yang semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal secara nasional dan go internasional.. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana di Semarang dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan pabrik pertamanya di Jl. Mlaten Trenggulun.

Pada tahun 1970 dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV industri jamu dan farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha jamu industri berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usah dan asset dari CV industri jamu dan farmasi Sido Muncul dimasukan ke dalam dan dilanjutkan oleh perseroan tersebut.

Dalam perkembangannya pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang


(68)

50

besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada 1984 pabrik dipindahkan ke lingkungan industri kecil di Jl. Kaliwage, Semarang. Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya bertambah sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Untuk mengatasi kemajuan dimasa mendatang maka perseroan membangun pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran dengan luas 30 ha di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.

Pada 11 November 2000, PT Sido Muncul meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi, dan pada saat itu pula PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Tahun 2013 merupakan tahun yang istimewa bagi perusahaan yang bergerak dalam industri dan Farmasi ini, karena pada bulan


(69)

51

Desember 2013 PT Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO). Penawaran saham perdana (IPO) yang ditawarkan sebanyak 1,5 miliar saham baru atau 10 % dari modal dengan harga Rp 580 setiap saham. penggunaan dana dari penjualan saham untuk kegiatan operasi dan ekspansi perseroan sebesar 56%, modal kerja 42% untuk investasi dan sisanya 2% akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi dan komputerisasi. Bahkan setelah itu Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) langsung menguat 100 poin (17,2 persen) menjadi Rp 680 dari harga penawaran Rp 580 per saham saat pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keberhasilan dalam penawaran umum saham perdana (IPO) ke publik merupakan sebuah prestasi yang membanggakan, PT Sido Muncul berhasil mendapatkan 870 miliar yang digunakan untuk meningkatkan modal kerja dan investasi perusahaan termasuk di kedua anak perusahaan, setelah BEI menyarankan untuk memperbesar jumlah sahamyang dijual, maka para pemegang saham PT Sido Muncul melepas sahamnya sebanyak 1,350 miliar lembar ke publik, sehingga jumlah saham yang dimiliki publik 2,850 miliar lembar atau sekitar 19% dari jumlah saham perseroan.

Salah satu pertimbangan investasi bagi investor karena pasar Tolak Angin dan Kuku Bima memiliki pangsa pasar 75 % dan 60 %. Sedang dominasi produk perseroan tidak hanya berasal dari kegiatan pemasaran terus menerus, namun juga didukung oleh jaringan distribusi


(1)

123

Lampiran 5: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 60 responden

Validitas

Celebrity Endorser

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

CE1 41,75 33,581 ,695 ,520 ,881

CE2 41,57 35,301 ,596 ,445 ,886

CE3 41,82 35,440 ,531 ,443 ,890

CE4 41,48 34,491 ,628 ,487 ,885

CE5 41,65 35,452 ,566 ,413 ,888

CE6 41,68 36,220 ,504 ,425 ,891

CE7 41,52 34,627 ,636 ,467 ,884

CE8 41,62 33,257 ,709 ,567 ,880

CE9 41,53 33,033 ,691 ,554 ,881

CE10 41,55 35,438 ,566 ,371 ,888

CE11 41,65 34,672 ,579 ,425 ,887

CE12 41,77 36,148 ,561 ,426 ,888

Validitas Iklan

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

IN1 17,17 12,582 ,684 ,530 ,866

IN2 17,22 11,020 ,839 ,753 ,839

IN3 17,47 11,507 ,774 ,693 ,851

IN4 17,05 13,913 ,619 ,454 ,877

IN5 17,07 14,640 ,610 ,421 ,881


(2)

124

Validitas Kualitas Produk

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

KP1 26,70 14,790 ,410 ,205 ,828

KP2 26,70 13,841 ,535 ,322 ,813

KP3 26,47 13,541 ,589 ,429 ,806

KP4 26,53 13,779 ,533 ,417 ,814

KP5 26,57 13,199 ,590 ,459 ,806

KP6 26,47 12,694 ,665 ,502 ,795

KP7 26,63 13,016 ,604 ,442 ,804

KP8 26,38 14,410 ,510 ,305 ,817

Validitas Minat Beli

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

MB1 11,55 4,964 ,651 ,442 ,750

MB2 11,75 4,936 ,579 ,364 ,781

MB3 12,02 4,457 ,644 ,426 ,751


(3)

125

Reliabilitas

Celebrity Endorser

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,894 ,894 12

Reliabilitas Iklan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,884 ,887 6

Relliabilitas Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,830 ,829 8

Realibilitas Minat Beli

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items


(4)

126

Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji

Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1,91839868

Most Extreme Differences

Absolute ,102

Positive ,075

Negative -,102

Kolmogorov-Smirnov Z ,791

Asymp. Sig. (2-tailed) ,559

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(5)

127

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 6,387 2,657 2,404 ,020

CE ,130 ,043 ,296 3,042 ,004 ,873 1,146

IN ,397 ,068 ,592 5,848 ,000 ,806 1,241

KP -,156 ,065 -,232 -2,422 ,019 ,906 1,104

a. Dependent Variable: MB


(6)

128

Lampiran 7: Uji Regresi Berganda

Hasil Uji Regresi Berganda

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,733a ,537 ,512 1,969

a. Predictors: (Constant), KP, CE, IN b. Dependent Variable: MB

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6,387 2,657 2,404 ,020

CE ,130 ,043 ,296 3,042 ,004

IN ,397 ,068 ,592 5,848 ,000

KP -,156 ,065 -,232 -2,422 ,019

a. Dependent Variable: MB

Hasil Uji f

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 251,598 3 83,866 21,629 ,000b

Residual 217,135 56 3,877

Total 468,733 59

a. Dependent Variable: MB


Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh atribut produk handphone nokia dan bauran promosi terhadap minat beli: studi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan handphone nokia

0 7 152

Pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembalian handphone esia: studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 8 114

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Pengaruh Celebrity Endorser "Agnes Monica" terhadap Minat Beli Produk Minyak Angin Aromatherapy Freshcare.

8 23 23

Pengaruh Celebrity Endorser (Agnes Monica) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Tolak Angin Cair di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Analisis Pengaruh Celebrity Endorsers (Sophia Latjuba) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Tolak Angin.

0 0 48