55 F
tabel 5 .
Dengan demikian hipotesis nol linieritas ketiga variabel tersebut diterima. Yang berarti bahwa baik korelasi antara X
1
Y, X
2
Y dan X
3
Y berbentuk linier.
D. Hasil Analisis Data
Hasil analisis korelasi dan analisis regresi antara data tes kekuatan otot lengan X
1
, keseimbangan X
2
, power otot tungkai X
3
dengan kemampuan meroda Y, dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Analisis Korelasi Masing-Masing Prediktor
Hasil analisis korelasi masing-masing prediktor dengan kriterium penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan analisis korelasi antara kekuatan otot lengan X
1
dengan kemampuan meroda Y, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.563. Dengan
N = 30, nilai r
tabel
5 = 0.361. Ternyata r
hitung
= 0.563 r
tabel
5 = 0.361. Hal
ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan X
1
dengan kemampuan meroda Y. Dan dapat dilihat dalam diagram pencar Scatter korelasi antara kekuatan otot lengan X
1
dengan
kemampuan meroda Y.
Gambar 16. Diagram Pencar Scatter Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan X
1
Dengan Kemampuan Meroda Y
56
b. Berdasarkan analisis korelasi antara keseimbangan X
2
dengan kemampuan meroda Y diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.438. Dengan N = 30, nilai
r
tabel
5 = 0.361. Ternyata r
hitung
= 0.438 r
tabel
5 = 0.361. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keseimbangan X
2
dengan kemampuan meroda Y. Dan dapat dilihat dalam diagram pencar Scatter korelasi antara keseimbangan X
2
dengan kemampuan
meroda Y.
Gambar 17. Diagram Pencar Scatter Korelasi Antara Keseimbangan X
2
Dengan Kemampuan Meroda Y
c. Berdasarkan analisis korelasi antara power otot tungkai X
3
dengan kemampuan meroda Y, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.569. Dengan
N = 30, nilai r
tabel
5 = 0.361. Ternyata r
hitung
= 0.569 r
tabel
5 = 0.361. Hal
ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara power otot tungkai X
3
dengan kemampuan meroda Y. Dan dapat dilihat dalam diagram pencar Scatter korelasi antara power otot tungkai X
3
dengan
kemampuan meroda Y.
57
Gambar 18. Diagram Pencar Scatter Korelasi Antara Power Otot Tungkai X
3
Dengan Kemampuan Meroda Y
2. Analisis Regresi
Analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda tiga prediktor. Hasil analisis regresi antara data tes kekuatan
otot lengan X
1
, keseimbangan X
2
, power otot tungkai X
3
dengan kemampuan meroda Y, dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Persamaan garis regresinya adalah :
y = 0.796 X
1
+ 0.277 X
2
+ 26.206 X
3
+ 18.907 2.
Koefisien korelasi dan determinasi antara prediktor dan kriterium : R
1,2,3
= 0,68 R
2
= 0.47 3.
Uji signifikansi analisis regresi. Hasil uji signifikansi regresi dapat dilihat dalam tabel berikut :
58 Tabel 7. Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Sumber Varians db
JK RK
F.reg F.tabel
Regresi reg Residu res
3 26
755.6925 850.1491
251.8975 32.6980
7.7037 -
2.89
Total 29
1605.8417 -
- Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut dapat disimpulkan, dengan db
= m lawan N – m – 1 = 3 lawan 26 harga F
tabel 5
adalah 2.89. Sedangkan F
hitung
yang diperoleh adalah 7.704 ternyata lebih besar dari angka batas penolakan hipotesa nol. Dengan demikian hipotesa nol ditolak, yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan X
1
, keseimbangan X
2
, power otot tungkai X
3
dengan kemampuan meroda Y.
3. Sumbangan Masing-Masing Prediktor