Manfaat Kekuatan Bagi Pesenam Latihan Kekuatan

30 kontraksi eksentris kalau segmen-segmen yang bersangkutan saling menjauhi. Kekuatan statis atau isometric menunjuk kepada kontraksi otot maksimal tanpa terjadi perpindahan segmen-segmen. Kekuatan suatu otot berdasar pada dua faktor utama. Pertama dipengaruhi oleh unsur-unsur strukturil otot itu, khususnya volume. Kekuatan otot meningkat sesuai meningkatnya volume otot. Kedua kekuatan otot ditentukan oleh kwalitas kontrol tak sengaja kepada otot atau kelompok otot yang bersangkutan. Faktor ini penting dalam orang berlatih meningkatkan kekuatan otot dan menekankan perlunya belajar menggunakan kekuatan sesuai dengan pelaksanaan nyata.

a. Manfaat Kekuatan Bagi Pesenam

Meningkatkan kekuatan pesenam akan meningkatkan pula tingkat prestasinya dalam senam dan sebaliknya keikutsertaan seseorang dalam senam akan otomatis meningkatkan kekuatan seseorang. Jadi disamping adanya manfaat biasa, seperti berfungsinya fisik secara baik, penampilan yang lebih bagus serta pengembangan dalam kekuatan mempunyai manfaat langsung dalam penampilan senam diantaranya : 1 Keselamatan : Pesenam yang lebih kuat akan mampu mencegah terjadinya cedera yang berbahaya ketika terjadi jatuh dibandingkan dengan pesenam yang lebih lemah. 2 Kemampuan : Banyak gerakan senam tidak dapat ditampilkan tanpa kekuatan yang lebih. 3 Mendukung kemampuan lain : Kemampuan-kemampuan seperti kecepatan, daya tahan, power, dll dalam batas tertentu tergantung kekuatan.

b. Latihan Kekuatan

Cara yang paling populer dan yang paling berhasil dalam meningkatkan kekuatan adalah dengan latihan-latihan tahanan resistence exercises. Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996: 108 menyatakan bahwa latihan tahanan adalah latihan dimana seorang atlet harus mengangkat, mendorong atau menarik 31 suatu beban, baik badan atlet itu sendiri maupun bobot lain dari luar external resistences. Beban harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot terjamin. Menurut Bouchard et al 1975: 26 terdapat prinsip yang perlu ditaati dalam usaha mengembangkan kekuatan otot. Kerja dinamis intensitas usaha 80- 100 kekuatan maksimal, lama usaha 1-6 ulangan. Sedangkan kerja statis intensitas usaha 80-100, lamanya usaha 3-10 detik. Latihan tahanan menurut kontraksi otot digolongkan dalam dua kategori, yaitu : 1 Kontraksi Isometrik Metode latihan yang memaksa otot untuk berkontraksi secara isometrik. Artinya kontraksi itu tidak menyebabkan otot yang bersangkutan menjadi memanjang atau memendek. Contoh adalah mendorong tembok, menarik benda berat, mengangkat benda yang tidak bergerak, bertumpu pada kedua tangan dengan berusaha mempertahankan posisi duduk L selama 6 sampai 12 detik. 2 Kontraksi Isotonis Latihan ini akan menyebabkan perubahan panjangnya otot, karena dalam latihan ini otot akan memanjang dan memendek. Keuntungan latihan isotonis menurut Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996 antara lain : a Ruang geraknya lebih luas, hal mana menjamin tetap terlatihnya fleksibilitas. b Perbaikan daya tahan bersamaan dengan perkembangan kekuatan. c Lebih memberikan kepuasan dalam mengatasi bobot-bobot yang ditahan, dan yang sedikit demi sedikit bertambah. d Lebih memberikan kepuasan dalam menggerakkan bagian-bagian tubuh terhadap suatu beban. e Gerakan-gerakan lebih menjamin fungsi peredaran zat-zat dalam alat-alat tubuh kita. Salah satu macam latihan tahanan isotonis adalah weight training. Menurut Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996: 109 weight training adalah latihan-latihan yang sistematis, dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah tahanan terhadap kontraksi otot, untuk mencapai tujuan tertentu. Syarat dan prinsip dalam latihan beban antara lain : a Latihan harus didahului oleh pemanasan yang menyeluruh. 32 b Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban dilaksanakan dengan teknik yang benar. c Ulangan angkatan repetition sedikit, dengan beban maksimum akan menghasilkan adaptasi terhadap kekuatan, artinya akan membentuk kekuatan, sedangkan ulangan banyak dengan beban ringan, pada umumnya akan menghasilkan perkembangan daya tahan otot. d Setelah latihan, pengaturan pernafasan harus diperhatikan. e Latihan beban sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat. f Latihan beban harus diawasi oleh pelatih yang mengerti betul dengan latihan beban.

c. Bentuk – Bentuk Latihan Kekuatan Otot Lengan