Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Meroda

60 dengan kemampuan meroda. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara power otot tungkai dengan kemampuan meroda dapat diterima kebenarannya. 4. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan, Keseimbangan Dan Power Otot Tungkai Dengan Kemampuan Meroda Untuk menguji hubungan kekuatan otot lengan, keseimbangan dan power otot tungkai dengan kemampuan meroda dilakukan analisis regresi ganda tiga prediktor. Dari analisis regresi yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai F hitung yang diperoleh sebesar 7.704, dengan db = lawan pada taraf sigifikansi 5, nilai F regresi dalam tabel adalah 2.89. Karena F hitung = 7.704 F tabel = 2.89. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan, keseimbangan dan power otot tungkai dengan kemampuan meroda. Hal ini berarti, kemampuan meroda dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan, keseimbangan dan power otot tungkai. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kekuatan otot lengan, keseimbangan dan power otot tungkai dengan kemampuan meroda dapat diterima kebenarannya. F. Pembahasan Hasil Analisis Data Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan kesimpulan analisis yang dapat dipaparkan lebih lanjut secara rinci sebagai berikut :

1. Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Meroda

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data kekuatan otot lengan dengan kemampuan meroda diperoleh prosentase sumbangan relatif sebesar 46.07 dan sumbangan efektif sebesar 21.68. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel kekuatan otot lengan memberikan sumbangan yang paling besar terhadap keberhasilan meroda. Dilihat dari peranannya dalam melakukan meroda yaitu untuk menahan berat tubuh dan menjaga keseimbangan tubuh saat menumpu dengan kedua tangan, posisi badan 61 lurus dengan kedua kaki berada di atas dalam posisi badan terbalik, sehingga tidak jatuh ke depan. Dan mempertahankan kedua lengan tetap lurus saat posisi badan terbalik. Juga diperlukan saat mendorong kedua tangan pada matras setelah meletakkan kedua kaki di matras untuk membantu berdiri tegak. Sehingga kekuatan otot lengan merupakan faktor yang paling dasar dan paling dominan yang akan menentukan berhasil atau tidaknya murid dalam melakukan meroda. Yang dapat dibuktikan dari hasil tes seorang murid yang mampu melakukan push up dengan jumlah ulangan lebih banyak mempunyai kemampuan meroda yang lebih baik dibandingkan dengan seorang murid yang melakukan push up dengan jumlah ulangan lebih sedikit. 2. Sumbangan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Meroda Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data keseimbangan dengan kemampuan meroda diperoleh prosentase sumbangan relatif sebesar 26.28 dan sumbangan efektif sebesar 12.36. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel keseimbangan memberikan sumbangan yang paling rendah terhadap keberhasilan meroda. Dilihat dari peranannya dalam melakukan meroda yaitu mulai dari melakukan awalan dengan melangkahkan kaki ke depan, dilanjutkan dengan meletakkan tangan kiri pada lantai matras, posisi badan bungkuk dengan mengayunkan tungkai kanan ke atas sampai posisi badan terbalik dengan kedua tungkai berada di atas. Keseimbangan juga diperlukan saat posisi badan bungkuk setelah meletakkan kaki kanan di matras sampai posisi berdiri tegak. Rendahnya sumbangan yang diberikan dapat dikarenakan variabel keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang dimungkinkan mempengaruhi keseimbangan itu sendiri, antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi performa dalam senam yaitu faktor morfologis, faktor fisiologis dan faktor psikologis murid yang kurang tenang, konsentrasi dan percaya diri dalam melakukan meroda. 3. Sumbangan Power Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Meroda Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data power otot tungkai dengan kemampuan meroda diperoleh prosentase sumbangan relatif 62 sebesar 27.64 dan sumbangan efektif sebesar 13.00. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel power otot tungkai memberikan sumbangan yang sedang terhadap keberhasilan meroda. Dilihat dari peranannya dalam melakukan meroda yaitu pada saat menolakkan kaki kiri, tanpa dukungan power tungkai yang kuat maka akan kesulitan dalam mengayunkan dan mengangkat kedua tungkai ke atas saat posisi badan terbalik. Sedangnya sumbangan yang diberikan dapat dikarenakan variabel power otot tungkai dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang dimungkinkan mempengaruhi variabel itu sendiri antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi performa dalam senam yaitu faktor morfologis, faktor fisiologis dan faktor psikologis. 4. Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Keseimbangan Dan Power Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Meroda Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data kekuatan otot lengan, keseimbangan dan power otot tungkai dengan kemampuan meroda. Dapat diketahui bahwa ketiga variabel tersebut memberikan sumbangan terhadap kemampuan meroda sebesar 47.05. Hal ini membuktikan bahwa variabel kekuatan otot lengan, keseimbangan dan power otot tungkai memberikan peranan yang cukup besar terhadap keberhasilan meroda. Dilihat dari peranannya dalam melakukan meroda dari awal sampai akhir gerakan. Kekurangan sumbangan yang diberikan terhadap kemampuan meroda dikarenakan masih banyak variabel bebas lain diluar dari ketiga variabel ini yang juga berhubungan dengan kemampuan meroda atau memberikan sumbangan terhadap keberhasilan meroda. Faktor-faktor lain tersebut dimungkinkan yaitu faktor morfologis, faktor fisik yang lain, faktor teknik dan faktor psikologis mental. 63 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan