Hasil Pengelolaan Limbah Medis Padat di RSUD Gunungtua

52 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204MENKESSKX2004. Pemusnahan limbah infeksius, sitotoksis, dan farmasi dengan insenerator suhu 1000ºC atau khusus untuk limbah infeksius dapat disterilkan dengan auto clave diberi skor 0. Bagi yang tidak memiliki insenerator melakukan kerjasama MoU dengan RS yang memiliki incinerator diberi skor 0 . Limbah medis padat dikumpulkan dan di bakar ≥ 24 jam setiap sore di belakang gedung RSUD Gunungtua diberi skor 10.

4.6 Hasil Pengelolaan Limbah Medis Padat di RSUD Gunungtua

Proses pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat di rumah sakit harus didukung dengan tenaga, anggaran dana yang disediakan juga sarana dan prasarana dalam pengelolaan limbah medis padat rumah sakit. Penilaian proses pengelolaan limbah medis padat dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204MENKESSKX2004. Penilaian ini dilakukan dari proses penampungan, pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan dan pembuangan akhir. Berdasarkan penilaian tabel chek list, Rumah Sakit Umum Daerah Gunungtua memperoleh skor sebesar 50 dari total penilain 100. Skor tersebut diperoleh dari pemilahan dan penampungan yang diberi skor 10, pengumpulan 15, pengangkutan 15, pemusnahan dan pembuangan akhir diberi skor 10. Namun skor ini belum memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit karena skor minimum untuk pengelolaan limbah medis padat rumah sakit tipe C adalah 80. Universitas Sumatera Utara 53 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Peraturan dan Kebijakan Peraturan dan kebijakan yang digunakan Rumah Sakit Umum Daerah Gunungtua adalah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204MENKESSKX2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI. RSUD Gunungtua tidak memenuhi secara penuh peraturan atau kebijakan tersebut yang terkendala pada pengadaan sarana dan prasarana karena sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah maka dalam perencanaan terutama untuk pengelolaan limbah medis RSUD Gunungtua harus melaporkannya secara bertahap hingga diusulkan kepada Kepala Daerah Bupati Padang Lawas Utara dan membutuhkan waktu direalisasikan. Kebijakan pengelolaan limbah medis padat yang memenuhi syarat hanyalah kegiatan pengangkutan. Berdasarkan teori menyebutkan bahwa pengelolaan limbah rumah sakit salah satunya dapat dilaksanakan dengan menyiapkan peraturan, pedoman, dan kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan lingkungan di rumah sakit Adisasmito, 2007.

5.2 Sumber dan Jumlah Volume Limbah Medis Padat