commit to user
12
pabean  merupakan  suatu  lembaga  yang  mengurusi,  mengawasi,  dan memungut bea masuk dan keluar baik darat, laut serta udara.
Daerah  pabean  adalah  wilayah  Republik  Indonesia  yang  meliputi wilayah  darat,  perairan  dan  ruang  diatasnya,  serta  tempat-tempat  tertentu
di  zona  ekonomi  eksklusif  dan  landas  kontinen  yang  didalamnya  berlaku UU ini UU No. 10 tahun 1995.
2. Pengaturan di bidang kepabeanan
Di  Indonesia,  pengaturan  mengenai  kepabeanan  khususnya  tetang bea  masuk  diatur  dalam  Undang-undang  No.  10  tahun  1995  tentang
kepabeanan.  Dengan  dibentuknya  undang-undang  kepabeanan  tersebut, yang  merupakan  bagian  fiksal,  harus  dapat  menjamin  perlindungan
masyarakat,  kelancaran  arus  barang,  orang,  serta  dokumen,  penerimaan Bea  masuk  yang  optimal  dan  dapat  menciptakan  iklim  usaha  yang  dapat
lebih  mendorong  laju  pembangunan  nasional  Indonesia,  khususnya  di bidang perdagangan dan perindustrian.
Dalam  rangka  untuk  mencapai  tujuan  yang  dimaksud,  aparatur  di bidang  kepabeanan  dituntut  untuk  dapat  memberikan  pelayanan  yang
sebaik-baiknya,  efektif  dan  efisien  sesuai  dengan  lingkup  kedudukan, tugas dan fungsinya.
3. Fungsi dan tugas pokok kepabeanan
Pada  lembaga  kepabaenan  di  Indonesia  melaksanakan  tugas kepabeanan  menjadi  tanggung  jawab  sepenuhnya  dari  Deriktoriat  Jendral
Bea dan Cukai. Sebagai sebuah istansi kepabeanan, direktoriat jendral ini
commit to user
13
memiliki  beberapa  fungsi  dan  tugas  pokok  dari  Deriktoriat  Jendral  Bea dan  Cukai  diatur  dalam  Keputusan  Menteri  Republik  Indonesia  Nomor
444KMK.012001  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Kantor  Wilayah Direktoriat  Jendral  Bea  dan  Cukai  dan  Kantor  Pelayanan  Bea  dan  Cukai.
Adapun fungsi-fungsi dari Deriktoriat Jendral Bea dan Cukai adalah: a.  Perumusan  kebijakan  tugas  pokok  teknis  dibidang  kepabeanan  dan
cukai,  sesuai  dengan  kebijaksanaan  yang  ditetapkan  oleh  menteri  dan perturan perundang-undangan yang berlaku;
b.  Perencanaan,  pelaksanaan,  pengendalaian,  evaluasi,  dan  pengamanan teknis  operasiaonal  kebijaksanaan  pemerintah  yang  berkaitan  dengan
pengawasan  atas  lalu  lintas  barang  yang  masuk  atau  keluar  daerah pabean, sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh menteri dan
berdasarkan peratiuran perundang-undangan yang berlaku; c.  Perencanaan,  pelaksanaan,  pengendalian,  evaluasi,  dan  pengamanan
teknik  operasional  di  bidang  pemungutan  bea  masuk  dan  cukai  serta pengutan  lainya  yang  pemungutannya  dibedakan  kepada  direktorid
jendral berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d.  Perencanaan,  pembinaan,  dan  bimbingan  di  bidang  pemberian
pelayanan, perizinan, kemudahan, ketatalaksanaan, dan pengawasan di bidang  kepabeanan  dan  cukai  berdasarkan  peraturan  perundang-
undangan yang berlaku; e.  Pencegahan  pelanggaran  peraturan  perundang-undangan  kepabeanan
dan  cukai  dan  penindakan  di  bidang  kepabeanan  dan  cukai  serta
commit to user
14
penyelidikan  tindakan  pidana  kepabeanan  dan  cukai  sesuai  peraturan perundang-undangan berlaku.
Sedangkan tugas-tugas pokok dari direktoriat jendral bead an cukai adalah untuk melaksanakan sebagian tugas pokok departemen keuangan di
bidang kepabeanan dan cukai, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri  dan  mengamankan  pemerintah  yang  berkaitan  dengan  lalu  lintas
barang  yang  masuk  atau  keluar  daerah  pabean  dan  pemungutan  bead  an cuaki serta pemuingutan Negara lainnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam  melaksanakan  tugas-tugasnya,  direktoriat  jendral  bead  an
cukai tidak hanya bekerja sendiri, tetapi juga bekerjasama dengan instansi- instansi  lain.  Karena  keberadaan  direkturiat  jendral  bead  an  cukai  sendiri
adalah sebagai salah satu aparat fiksal dan sebagai pengawas  arus  barang masuk  dan  keluar  wilayah  Indonesia.  Sehingga  itu  pasti  membutuhkan
kerjasama  dengan  instansi  lain  baik  dalam  hal  koordinasi  maupun pengawasan.  Adapun  hubungan  kerjasamam  itu  dapat  dijelaskan  sebagai
berikut: a.  Dengan direktorat jendral pajak
Sebagai  unsur  pelaksanaan  kebijakan  direktoriat  jendral  pajak  dalam pemungutan PPN impor dan PPh impor. Dalam hal ini juga diberikan
wewenang  untuk  mengawasi  lalu  lintas  barang  impor  dan  dibebani pelaksanaan pemungutan PPN impor dan PPh impor.
commit to user
15
b.  Dengan direktoriat jendral anggaran Dalam  hubungan  direktoriat  jenderal  bea  dan  cukai  dalam  rangka
pembayaran gaji
dan tunjangan
pegawai melalui
kantor perbendaharaan dank as Negara.
c.  Dengan departemen perindustrian dan perdagangan Dalam  hubungan  ini  direktorat  jenderalbea  dan  cukai  memiliki
kepentingan  terhadap  pengeluaran  izin  dan  perdagangan  yang dipersyaratkan dalam proses transaksiekspor dan impor.
d.  Dengan kejaksaan Instansi  kejaksaan  memiliki  hubungan  dalam  menyelsaikan  masalah-
masalah  pidanan  yang  berkaitan  dengan  lalu  lintas  impor  dan  ekspor serta penyelesaian penyelundupan.
e.  Dengan departemen teknis yang terkait Departemen teknis memiliki hubungan dengan izin pemasukan barang-
barang  tertentu  yang  ditur  oleh  departemen  teknis  yang  terkait, misalnya  untuk  barang-barang  pertanian  berhubungan  dengan
departemen pertanian. Dari beberapa instansi yang bekerja sama dengan kepabeanan yang
dapat  memperlancar  dan  membantu  dalam  hal  pengawasan.  Sehingga kebeanan  dapat  melaksanakan  fungsi-fungsi  dan  tugas-tugas  pokoknya.
Dalam  hal  ini,  kepabeanan  sebagai  instansi  pengatur  lalu  lintas  barang impor maupun ekspor.
commit to user
16
4. Istilah bidang kepabeanan