Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterlaksanaan model Discovery Learning diukur melalui lembar observasi
guru dan siswa.
2. Keaktifan yang dimaksud peneliti disini adalah keaktifan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung mulai dari mengkomunikasikan pendapat siswa terhadap pembelajaran, baik kepada guru maupun kepada siswa yang lain.
Sehingga terjadi suasana belajar yang aktif antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa yang lain saat pembelajaran. Beberapa aktivitas yang
menunjukan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yaitu 1 Aktivitas Visual, 2 Aktivitas Lisan, 3 Aktivitas Mendengarkan, 4 Aktivitas Menulis, 5
Aktivitas Motorik, 6 Aktivitas Mental, 7 Aktivitas Emosional.
Keterlaksanaan keafktifan siswa dalam melakukan aktivitas belajar diukur
melalui lembar observasi siswa.
3. Hasil belajar yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini, merupakan
kemampuan-kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran sebagaimana terumuskan dalam Standar Kompetensi SK yaitu
Energi dan Perubahannya 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Dengan Kompetensi Dasar KD, yaitu: 7.1
Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya dorongan dan tarikan dapat mengubah gerak suatu benda. Kemudian dirumuskan kedalam Indikator yaitu:
1 menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda, 2 menyebutkan 3 pengaruh gaya terhadap gerak benda, 3 melakukan percobaan bahwa gaya
dapat mempengaruhi gerak benda.
Hasil belajar siswa tersebut diukur melalui instrumen tes berupa post tes
berbentuk uraian.
Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK. Kusnandar 2008, hlm.44 mengemukakan bahwa:
PTK didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau
bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, malaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan
treatment tertentu dalam suatu siklus.
Sejalan dengan pendapat di atas, Kusumah dan Dwitagma 2010, hlm.9 mengemukakan bahwa:
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan
dan 3 merefleksikan tindakan secara kolabotratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat.
Berdasakan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah usaha seorang guru untuk memperbaiki atau meningkatkan proses
pembelajaran di kelas yang dilakukan sendiri atau kolaborasi dengan orang lain. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi
dikelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya Kusnandar, 2008, hlm. 45. Maka dari itu, Penelitian Tindakan Kelas
penting dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan prosesi guru.
B. Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.
Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Observasi
Perencanaan
Observasi
Tindakan
Refleksi
Observasi Awal Siklus I
Perencanaan Tindakan
Refleksi
Siklus II
Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusnandar, 2008 hlm. 70-71 bahwa “penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan
komplementari yang terdiri dari empat momentum esensial”.pendapat tersebut
dapat diartikan bahwa penelitian tindakan bersifat dinamis artinya proses yang dilaksanakan dapat terus berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
penelitian dapat dihentikan apabila peneliti merasa telah medapatkan hasil yang diinginkan. Proses penelitian dilaksanakan melaui suatu siklus yang
berkelanjutan, setiap sikus terdiri dari empat momentum esensial yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
Peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart karena model ini memfasilitasi peneliti untuk merefleksilkan hasil penenelitian melalui kegiatan
refleksi pada setiap siklusnya sebagai sarana untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.
Berikut ini alur empat unsur pokok model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 21 yang
disajikan dalam dua siklus sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti.