Analisis dan Pengolahan Data

Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menghitung data hasil observasi 1 Menghitung Keterlaksanaan Pembelajaran guru Untuk menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran digunakan rumus sebagai berikut: Keterlaksanaan Pembelajaran = ∑ ∑ x 100 Kemudian untuk menginterpretasikan keterlaksanaan pembelajaran, ditentukan berdasarkan kategori yang disajikan pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Predikat Keterlaksanaan Model Pembelajaran Persentase Kategori 87.60-100 Sangat Baik 62.60-87.50 Baik 37.60-62.50 Cukup 25.00-37.50 Kurang 0.00-24.90 Sangat Kurang Mulyadi dalam Dewi, 2012, hlm. 40 2 Menghitung keterlaksanaan aktivitas siswa Untuk menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas siswa dalam pembelajaran digunakan rumus sebagai berikut: Keterlaksanaan Aktivitas Siswa = ∑ ∑ x 100 Adapun kriteria keterlaksanaan aktivitas siswa dalam pembelajaran disajikan pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Siswa No Persentase Keterangan 1 81,7 - 100 Baik 2 48,3 - 81,3 Cukup 3 0 - 48 Kurang Suherman dalam Tusriyanto, 2009:78 3 Menghitung Data Hasil Tes Siswa Syah 2013, hlm. 151 mengemukakan bahwa “Angka terendah yang menyatakan kelulusankeberhasilan belajar untuk skla 0-100 adalah 55 atau 60. Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Namun demikian, kiranya perlu dipertimbangkan oleh para guru sekolah penetapan Passing Grade yang lebih tinggi misa lnya 65 atau 70”. untuk itu peneliti menyesuaikan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dengan KKM dari pihak sekolah yakni sebesar 66. Selanjutnya membandingkan nilai rata-rata hasil belajar kedua siklus dengan pencapaian KKM. Menghitung presentase siswa yang mencapai KKM dibandingkan dengan persentase perolehan KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung presentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut: TB = ∑ x 100 Keterangan : TB = Ketuntasan belajar ∑ x = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 66 N = Jumlah siswa keseluruhan. Tabel 3.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Persentase Predikat 80 – 100 Sangat Baik 60 – 79 Baik 40 – 59 Cukup 21 – 39 Kurang – 20 Sangat Kurang Syah, 2013, hlm.151 Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari observer, mitra guru dan evaluasi hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan menggunakan model Discovery Learning didapatkan data sebagai berikut: 1. Keterlaksanaan penerapan model Discovery Learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 1 Cibodas mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda yakni dengan langkah 1 Stimulation, 2 Problem Statement, 3 Data Collection, 4 Data Processing, 5 Verification, 6 Generalization mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada Siklus I yakni 78,26, dan meningkat pada Siklus II menajdi 86,96 atau dapat dikatakan berhasil. Peningkatan dari Siklus I sampai Siklus II didasarkan pada hasil refleksi yang dilakukan oleh guru kemudian dituangkan dalam perencanaan dan diaplikasikan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Selain keterlaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh guru, keterlaksanaan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menerapkan model Discovery Learning pada setiap siklusnya meningkat. Peningkatan pada Pra Siklus ke Siklus I meningkat signifikan karena pada pra siklus guru hanya menggunakan metode demonstrasi sementara pada Siklus I dan Siklus II peneliti menggunakan model Discovery Learning. Proses pembelajaran mengalami perkembangan. Peningkatan setiap siklus terjadi karena peneliti telah melakukan refleksi terhadap siklus sebelumnya. 2. Melalui model Discovery Learning pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas IV SDN 1 Cibodas. Hal ini terbukti dari persentase keterlaksanaan aktivitas siswa pada setiap Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siklus meningkat. Pra Siklus persentase aktivitas siswa sebesar 30,75, pada Siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 50,96 dan pada Siklus II persentase aktivitas siswa mencapai 71,71. 3. Setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning di kelas IV SDN 1 Cibodas. Rata-rata nilai dan ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya meningkat, rata-rata nilai pada Pra Siklus sebesar 51,25, pada Siklus I sebesar 60,78 dan pada Siklus II sebesar 83,84. Kemudian persentase ketuntasan siswa pada Siklus I siswa yang tuntas sebesar 41,86 dan siswa yang belum tuntas sebesar 62,79. Meningkat pada Siklus II yakni siswa yang tuntas sebesar 90,70 dan siswa yang belum tuntas sebesar 9,30.

B. Rekomendasi

1. Untuk Guru Model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan beajar siswa, untuk itu guru dapat menggunakan model ini dalam pembelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dikelas IV. Model ini dapat dijadikan alternatif bagi guru agar tidak selalu menggunakan pembelajaran demonstrasi karena dengan demonstrasi saja siswa kurang mempunyai kesempatan untuk terlibat langsung dalam memperoleh pengalaman baru. Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, guru perlu memahami terlebih dahulu mengenai model ini karena dengan begitu guru dapat menggunakan model ini dengan baik. Peningkatan aktivitas siswa paling rendah pada penelitian ini terjadi pada aktivitas lisan yang diajabarkan dalam indikator menjawab pertanyaan yang diajukan guru, untuk itu guru perlu memberikan motivasi dan stimulus yang lebih baik lagi kepada siswa sehingga siswa menjadi berani menjawab pertanyaan dari guru dan berani mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model guided discovery learning terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak melingkar beraturan

1 18 0

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA Penerapan Strategi Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Negeri 01 Putatsari Kabupaten Grobogan Tahun Pelaj

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA Penerapan Strategi Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Negeri 01 Putatsari Kabupaten Grobogan Tahun Pelaj

0 0 13

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

4 12 37

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA.

0 11 70

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT BENDA PADA MATA PELAJARAN IPA.

0 1 50

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA.

0 1 44

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG PENGARUH GAYA PADA BENDA.

0 0 30

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 5 SD

0 0 8