Untuk uji reliabilitas perbutir diperoleh nilai Cronbachs Alpha if Item Deleted yang bernilai 0,813. Angka tersebut lebih besar dari 0,1996, yang berarti bahwa data
dapat dikatakan reliabel dan kuisioner dapat dipercaya serta dapat digunakan untuk penelitian.
h. Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan go public
Dari tabel 4.7. di atas, pada baris P8 kolom Item Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r hitung untuk item pertanyaan kedelapan sebesar 0,495. Angka
tersebut merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Dalam hal ini r
tabel
ditetapkan sebesar 0,1996, dan diperoleh r hitung positif dan r
hitung
r
tabel
0,4950,1996, maka pernyataan dikatakan valid.
Untuk uji reliabilitas perbutir diperoleh nilai Cronbachs Alpha if Item Deleted yang bernilai 0,825. Angka tersebut lebih besar dari 0,1996, yang berarti bahwa data
dapat dikatakan reliabel dan kuisioner dapat dipercaya serta dapat digunakan untuk penelitian.
i. Syarat Pencatatan Saham di BEI
Dari tabel 4.7. di atas, pada baris P9 kolom Item Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r hitung untuk item pertanyaan kesembilan sebesar 0,404.
Angka tersebut merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Dalam hal ini r
tabel
ditetapkan sebesar 0,1996, dan diperoleh r hitung positif dan r
hitung
r
tabel
0,4040,1996, maka pernyataan dikatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
Untuk uji reliabilitas perbutir diperoleh nilai Cronbachs Alpha if Item Deleted yang bernilai 0,831. Angka tersebut lebih besar dari 0,1996, yang berarti bahwa data
dapat dikatakan reliabel dan kuisioner dapat dipercaya serta dapat digunakan untuk penelitian.
j. Peran Pasar Modal Dalam Aktivitas Ekonomi di Indonesia
Dari tabel 4.7. di atas, pada baris P10 kolom Item Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r hitung untuk item pertanyaan kesepuluh sebesar 0,652. Angka
tersebut merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Dalam hal ini r
tabel
ditetapkan sebesar 0,1996, dan diperoleh r hitung positif dan r
hitung
r
tabel
0,6520,1996, maka pernyataan dikatakan valid.
Untuk uji reliabilitas perbutir diperoleh nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted yang bernilai 0,807. Angka tersebut lebih besar dari 0,1996, yang berarti
bahwa data dapat dikatakan reliabel dan kuisioner dapat dipercaya serta dapat digunakan untuk penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Uji Reliabilitas Keseluruhan
Hasil uji reliabilitas keseluruhan dapat dilihat melalui tabel Reliability Statistic sebagai berikut:
Tabel 4.8 Tabel Statistik Reliabilitas
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items
0,835 0,836
10 Sumber: data diolah2013
Dari tabel diatas, diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,835 lebih besar dari 0,1996 r
alpha
r
tabel
. Dengan demikian data tersebut reliabel dan kuisioner secara keseluruhan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.4. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode analisis dengan cara mengumpulkan data, menganalisis serta menginterpretasikanyasehingga mengasilkan suatu kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan menghitung total mean yang dikategorikan sebagai berikut:
1. 1,00 – 1,99 = tidak paham
2. 2,00 – 2,99 = kurang paham
3. 3,00 – 3,99 = cukup paham
4. 4,00 – 4,99 = paham
5. 5,00 – 5,99 = sangat paham
Universitas Sumatera Utara
4.4.1. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Pengertian
Pasar Modal.
Berdasarkan definisinya pasar modal dapat diartikan sebagai tempatsarana untuk mempertemukan peminta dan penawar modal jangka panjang yang dilakukan
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk efek. Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa
terhadap pengertian pasar modal, maka penulis menyajikanya melalui tabel sbb:
Tabel 4.9. Jawaban Responden Terhadap Pengertian Pasar Modal
Pilihan Jawaban Jumlah mahasiswa
Frekuensi
Sangat paham 3
3,09 Paham
46 47,42
Cukup Paham 42
43,30 Kurang paham
5 5,16
Tidak paham 1
1,03 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.9. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 3 orang atau
3,09 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai pengertian pasar modal, 46 orang atau 47,42 menyatakan paham, 42 orang atau 43,30 menyatakan cukup
paham, 5 orang atau 5,16 menyatakan kurang paham, dan 1 orang atau 1,03 menyatakan tidak paham.
Untuk indikator pengertian pasar modal, total mean yang diperoleh adalah sebesar 3,4 maka dapat dikategorikan cukup paham, yang artinya mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara cukup paham terhadap pengertian pasar modal.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Fungsi
Pasar Modal.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari investor ke emiten. Dengan menginvestasikan dananya investor mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut.
Sedangkan dari emiten, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya. Di
dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh emiten dan para investor tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva rill.
Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa terhadap fungsi pasar modal, maka penulis menyajikanya melalui tabel berikut:
Tabel 4.10 Jawaban Responden Terhadap fungsi Pasar Modal
Pilihan Jawaban Jumlah
Frekuensi
Sangat paham 1
1,03 Paham
44 45,36
Cukup Paham 39
40,21 Kurang paham
13 13,40
Tidak paham Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 1 orang atau
1,03 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai fungsi pasar modal, 44 orang atau 45,36 menyatakan paham, 49 orang atau 40,21 menyatakan cukup paham,
Universitas Sumatera Utara
13 orang atau 13,40 menyatakan kurang paham, dan 0 orang menyatakan tidak paham.
Untuk indikator fungsi pasar modal, total mean yang diperoleh adalah sebesar 3,3 maka dapat dikategorikan cukup paham, yang artinya mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara cukup paham terhadap fungsi pasar modal.
4.4.3. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Peran
BAPEPAM Sebagai Struktur Pasar Modal Tertinggi di Indonesia.
Adapun peran BAPEPAM sebagai struktur pasar modal tertinggi di Indonesia yaitu bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari
di pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien, serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.
Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa terhadap peran BAPEPAM sebagai struktur pasar modal tertinggi di Indonesia, maka
penulis menyajikanya melalui tabel berikut:
Tabel 4.11. Jawaban Responden Terhadap Peran BAPEPAM Sebagai Struktur Pasar
Modal Tertinggi di Indonesia.
Pilihan Jawaban Jumlah
Frekuensi Sangat paham
4 4,12
Paham 12
12,37 Cukup Paham
38 39,18
Kurang paham 39
40,21 Tidak paham
4 4,12
Jumlah 97
100 Sumber: Data diolah 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.11. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 4 orang atau 4,12 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai peran BAPEPAM sebagai
struktur pasar modal tertinggi di Indonesia, 12 orang atau 12,37 menyatakan paham, 38 orang atau 39,18 menyatakan cukup paham, 39 orang atau 40,21
menyatakan kurang paham, dan 4 orang atau 4,12 menyatakan tidak paham. Untuk indikator peran BAPEPAM sebagai stuktur pasar modal tertinggi di
Indonesia, total mean yang diperoleh adalah sebesar 3,2 maka dapat dikategorikan cukup paham, yang artinya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
cukup paham terhadap peran BAPEPAM sebagai struktur pasar modal tertinggi di Indonesia.
4.4.4. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Peran Para
Pelaku Pasar Modal dan Lembaga Penunjang yang Terlibat Langsung Dalam Proses Transaksi di Pasar Modal.
Peran para pelaku pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi di pasar modal sebagai berikut:
1. Emiten merupakan perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa emiten
2. Investor merupakan pemodal yang akan membeli atau menanam modalnya diperusahaan yang melakukan emisi
3. Lembaga penunjang turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan pasar modal.
Universitas Sumatera Utara
4. Penjamin Emisi merupakan lembaga yang menjamin terjualnya sahamobligasi samapi batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
5. Perantara perdagangan efek broker pialang merupakan perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual emiten dengan si pembeli investor.
6. Perdagangan efek dealer berfungsi sebagai pedagang dalam jual beli efek dan sebagai perantara dalam jual beli efek.
7. Penanggung guarantor merupakan lembaga penengah antara pemberi kepercayaan, yaitu lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan
dananya. 8. Wali amanat trustee yaitu jasa wali amanat yang diperlukan sebagai wali dari si
pemberi amanat investor 9. Perusahaan surat berharga securities company yaitu mengkhususkan diri dalam
perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. 10. Perusahaan pengelolaan dana investment company yaitu mengelola surat-surat
berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
11. Kantor administrasi efek merupakan kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasi.
Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa terhadap peran para pelaku pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi di pasar modal , maka penulis menyajikanya melalui tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Jawaban Responden Terhadap Peran Para Pelaku Pasar Modal dan Lembaga
Penunjang yang Terlibat Langsung dalam Proses Transaksi di Pasar Modal. Pilihan Jawaban
Jumlah Frekuensi
Sangat paham 1
1,03 Paham
18 18,56
Cukup Paham 53
54,64 Kurang paham
24 24,74
Tidak paham 1
1,03 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 1 orang atau
1,03 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai peran para pelaku pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi di pasar
modal, 18 orang atau 18,56 menyatakan paham, 53 orang atau 54,64 menyatakan cukup paham, 24 orang atau 24,74 menyatakan kurang paham, dan 1 orang atau
1,03 menyatakan tidak paham. Untuk indikator peran para pelaku pasar modal dan lembaga penunjang yang
terlibat langsung dalam proses transaksi di pasar modal, total mean yang diperoleh adalah sebesar 3,1 maka dapat dikategorikan cukup paham, yang artinya mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara cukup paham terhadap peran para pelaku pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat dalam proses transaksi di
pasar modal.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Sejarah
Pasar Modal di Indonesia.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia yaitu: • 14 desember 1912: Bursa Efek pertama di Indonesia di bentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda • 1914-1918: Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
• 1925-1942: Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
• Awal tahun 1939: karena isu politik Perang Dunia II Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
• 1942-1952: Bursa Efek di Jakarta dititip kembali selama Perang Dunia II • 1952: Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal
1952, yang dikeluarkan oleh Mentri kehakiman Lukman Wiradinata dan Mentri keuangan Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo. Instrumen
yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI 1950
• 1956: program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif • 1956-1977: perdagangan di Bursa Efek vakum
• 10 Agustur 1977: Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM. Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT
pasar modal. pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama
Universitas Sumatera Utara
• 1977-1987: perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih intrumen perbankan dibandingkan
intrumen Pasar Modal. • 1987: ditandai dengan hadirnya paket Desember 1987 PAKDES 87 yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia
• 1988-1990: paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
• 2 Juni 1988: bursa Paralel Indonesia BPI mulai beroperasi dan dikelola oleh persatuan Perdagangan Uang dan Efek PPUE, sedangkan oganisasinya terdiri
dari broker dan dealer • Desember 1988: pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 PAKDES 88
yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal
• 16 Jui 1989: Bursa Efek Surabaya BES mulai beroperasi dan dikelola oleh perseroan terbatas milik swasta yaitu PT. Bursa Efek Surabaya
• 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
• 22 mei 1995: system Otomasi Perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan system computer JATS Jakarta Automated Trading System
Universitas Sumatera Utara
• 10 November 1995: pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-undang ini mulai diberlakukan mulai Januari
1996 • 1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
• 2000: sistem perdagangan tanpa Warkat mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia
• 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh remote trading
• 2007: penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI
Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa terhadap sejarah pasar modal di Indonesia, maka penulis menyajikanya melalui tabel
berikut:
Tabel 4.13. Jawaban Responden Terhadap Sejarah Pasar Modal di Indonesia.
Pilihan Jawaban Jumlah
Frekuensi
Sangat paham Paham
8 8,25
Cukup Paham 29
29,90 Kurang paham
49 50,51
Tidak paham 11
11,34 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.13. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 0 orang atau 0
mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai sejarah pasar modal di Indonesia, 8
Universitas Sumatera Utara
orang atau 8,25 menyatakan paham, 29 orang atau 29,90 menyatakan cukup paham, 49 orang atau 50,51 menyatakan kurang paham, dan 11 orang atau 11,34
menyatakan tidak paham. Untuk indikator sejarah pasar modal di Indonesia, total mean yang diperoleh
adalah sebesar 3,0 maka dapat dikategorikan cukup paham, yang artinya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara cukup paham terhadap sejarah pasar
modal di Indonesia.
4.4.6. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Manfaat
Pasar Modal Bagi Emiten dan Investor.
Adapun manfaat Pasar Modal yang bisa dirasakan Emiten adalah jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar, dana tersebut dapat diterima sekaligus
pada saat pasar perdana selesai, tidak ada covenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan danaperusahaan, ketergantungan emiten terhadap bank
menjadi kecil. Sedangkan manfaat pasar modal bagi investor adalah nilai investasi
berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. memperoleh deviden bagi mereka yang memilikimemegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemegang
obligasi, dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi resiko.
Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa terhadapa manfaat pasar modal bagi emiten dan investor, maka penulis
menyajikannya dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Jawaban Responden Terhadap Manfaat Pasar Modal Bagi Emiten dan Investor
Pilihan Jawaban Jumlah
Frekuensi
Sangat paham 3
3,09 Paham
41 42,27
Cukup Paham 37
38,14 Kurang paham
14 14,43
Tidak paham 2
2,07 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.14. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 3 orang atau
3,09 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai manfaat pasar modal bagi emiten dan investor, 41 orang atau 42,27 menyatakan paham, 37 orang atau 38,14
menyatakan cukup paham, 14 orang atau 14,43 menyatakan kurang paham, dan 2 orang atau 2,07 menyatakan tidak paham.
Untuk indikator manfaat pasar modal bagi emiten dan investor, total mean yang diperoleh adalah sebesar 3,3 maka dapat dikategorikan cukup paham, yang
artinya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara cukup paham terhadap manfaat pasar modal bagi emiten dan investor.
4.4.7. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Yang Harus
di Lakukan Perusahaan Dalam Penawaran Umum.
Berikut ini merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses penawaran umum go public:
Universitas Sumatera Utara
1 Tahapan persiapan Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS untuk membentuk kesepakatan diantara pemegang saham dalam rangka penawara umum saham. Setelah sepakat, emiten menentukan
penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembaga penjamin emisi, akuntan public, penilai, konsultan hukum, dan notaris.
1. Tahap pengajuan pernyataan pendaftaran Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen
pendukung kepada BAPEPAM. Kemudian BAPEPAM memutuskan calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.
2. Tahap penawaran saham Pada tahap ini emiten menawarkan sahanya kepada masyarakat investor
melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahap ini keinginan investor melalui agen-agen untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi. Investor yang
belum mendapatkan saham dapat membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.
3. Tahap pencatatan di bursa efek Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek tersebut. Adapun hasil analisis yang diperoleh disajikan melalui tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Jawaban Responden Terhadap Yang Harus di Lakukan Perusahaan Dalam
Penawaran Umum Pilihan Jawaban
Jumlah Frekuensi
Sangat paham 1
1,03 Paham
12 12,37
Cukup Paham 31
31,96 Kurang paham
46 47,42
Tidak paham 7
7,22 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.15. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 1 orang atau
1,03 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai yang harus dilakukan perusahaan dalam penawaran umum, 12 orang atau 12,37 menyatakan paham, 31
orang atau 31,96 menyatakan cukup paham, 46 orang atau 47,42 menyatakan kurang paham, dan 7 orang atau 7,22 menyatakan tidak paham.
Untuk indikator yang harus dilakukan perusahaan dalam penawaran, total mean yang diperoleh adalah sebesar 2,9 maka dapat dikategorikan kurang paham,
yang artinya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kurang paham terhadap perputaran saham atau obligasi di pasar modal.
4.4.8. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Keuntungan
yang Diperoleh dengan Melakukan “ Go public”.
Dengan melakukan go public perusahaan memperoleh berbagai keuntungan, yaitu mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan
memperbaiki struktur modal, dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan
Universitas Sumatera Utara
propesional sehingga memacu perusahaan tersebut untuk berkembang, membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan kepemilikan
saham, lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut berjalan.
Untuk memudahkan menganalisa data tentang pemahaman mahasiswa terhadap keuntungan yang diperoleh dengan melakukan go public, maka penulis
menyajikanya melalui tabel berikut:
Tabel 4.16. Jawaban Responden Terhadap Keuntungan Yang Diperoleh dengan Melakukan
“ Go public”
Pilihan Jawaban Jumlah
Frekuensi
Sangat paham 7
7,22 Paham
34 35,05
Cukup Paham 30
30,93 Kurang paham
25 25,77
Tidak paham 1
1,03 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.16. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 7 orang atau
7,22 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai keuntungan yang diperoleh dengan melakukan “go public”, 34 orang atau 35,05 menyatakan paham, 30 orang
atau 30,93 menyatakan cukup paham, 25 orang atau 25,77 menyatakan kurang paham, dan 1 orang 1,03 menyatakan tidak paham.
Untuk indikator keuntungan yang diperoleh dengan melakukan go public, total mean yang diperoleh adalah sebesar 2,7 maka dapat dikategorikan kurang
Universitas Sumatera Utara
paham, yang artinya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kurang paham terhadap keuntungan yang diperoleh dengan melakukan go public.
4.4.9. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Syarat
Pencatatan Saham di BEI.
Calon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa, apabila telah memenuhi syarat berikut: pernyataan pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM; laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di BAPEPAM dan mendapat pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal yang
lewat; jumlah minimal adalah satu juta lembar saham; jumlah minimal pemegang saham awal adalah 200 investor dengan masing-masing memiliki minimal 500
lembar; mempunyai aktiva minimal Rp 20 Miliar, ekuitas pemegang saham minimal Rp 7,5 Miliar, dan modal yang sudah disetor minimal RP 2 Miliar; minimal
kapitalisasi setelah penawaran ke publc sebesar RP 4 Miliar; khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan dan calon emiten industri
kehutanan harus memiliki sertifikat; calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan; khusus
calon emiten dibidang pertambangan, harus memiliki izin pengelolaan yang masih berlaku minimal 15 tahun; khusus calon emiten yag bidang usahanya memerlukan
izin pengelolaan dan harus memiliki izin tersebut minimal 15 tahun. Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa
terhadap syarat pencatatan saham di BEI, maka penulis menyajikanya melalui tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Jawaban Responden Terhadap Syarat Pencatatan Saham di BEI
Pilihan Jawaban Jumlah
Frekuensi
Sangat paham 1
1,03 Paham
5 5,15
Cukup Paham 20
20,62 Kurang paham
55 56,70
Tidak paham 16
16,50 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.17. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 1 orang atau
1,03 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai pencatatan saham di BEI, 5 orang atau 5,15 menyatakan paham, 20 orang atau 20,62 menyatakan cukup
paham, 55 orang atau 56,70 menyatakan kurang paham, dan 16 orang atau 16,50 menyatakan tidak paham.
Untuk indikator pencatatan saham di BEI, total mean yang diperoleh adalah sebesar 2,6 maka dapat dikategorikan kurang paham, yang artinya mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kurang paham terhadap pencatatan saham di BEI.
4.4.10. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa FE USU Terhadap Peran Pasar
Modal Bagi Aktivitas Ekonomi di Indonesia.
Keberadaan pasar modal dapat meningktkan aktivitas ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenkan pasar modal menyediakan leading indicator bagi perkembangan
perekonomian. Pasar modal juga berperan sebagai tempat pemerataan pendapatan bagi masyarakat, dimana masyarakat umum dapat menikmati investasi pada
Universitas Sumatera Utara
perusahaan terbaik dan mendapat bagian pada pendapatan perusahaan. Disisi lain, pasar mdal juga mendorong keterbukaan dan profesionalisme sehingga menciptakan
iklim berusaha dan investasi yang sehat serta mendorong manajemen propesional. Beroperasinya pasar modal sekaligus menampung tenaga kerja sehingga mengurangi
pengangguran dan sumber pedapatan yang menarik bagi masyarakat. Pasar modal juga sebagai kegiatan bisnis guna memperbesar pendapatan pemerintah dari pajak.
Untuk memudahkan menganalisis data tentang pemahaman mahasiswa terhadap peran pasar modal bagi aktivitas ekonomi di Indonesia, maka penulis
menyajikanya melalui tabel berikut:
Tabel 4.18. Jawaban Responden Terhadap Peran Pasar Modal Bagi Aktivitas Ekonomi di
Indonesia Pilihan Jawaban
Jumlah Frekuensi
Sangat paham 6
6,18 Paham
40 41,24
Cukup Paham 36
37,11 Kurang paham
12 12,38
Tidak paham 3
3,09 Jumlah
97 100
Sumber: Data diolah 2013 Dari tabel 4.18. dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden, 6 orang atau
6,18 mahasiswa menyatakan sangat paham mengenai peran pasar modal bagi aktivitas ekonomi di Indonesia, 40 orang atau 41,247 menyatakan paham, 36 orang
atau 37,11 menyatakan cukup paham, 12 orang atau 12,38 menyatakan kurang paham, dan 3 orang atau 3,09 menyatakan tidak paham.
Universitas Sumatera Utara
Untuk indikator peran pasar modal bagi aktivitas ekonomi di Indonesia, total mean yang diperoleh adalah sebesar 3,3 maka dapat dikategorikan cukup paham,
yang artinya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara cukup paham terhadap peran pasar modal bagi aktivitas ekonomi di Indonesia.
4.4.11. Distribusi Tingkat Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Terhadap Pasar Modal Berdasarkan Jurusan.
Untuk lebih memahami pemahaman mahasiswa berdasarkan jurusan, maka penulis menyajikan sebagai berikut:
Tabel 4.19. Distribusi Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Pasar Modal
Berdasarkan Jurusan Jurusan
Bobot Tingkat Pemahaman
Ekonomi Pembangunan 3,02
Manajemen 3,08
Akuntansi 3,21
D3-kesekretariatan 2,53
D3-Akuntansi 3,06
D3-keuangan 2,69
Sumber: Data Diolah 2013 Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat pemahaman mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengenai pasar modal di Indonesia, diurutkan berdasarkan peringkat ialah sebagai berikut:
1. Jurusan Akuntansi dengan tingkat pemahaman mahasiswa sebesar 3,22 cukup paham
Universitas Sumatera Utara
2. Jurusan Manajemen dengan tingkat pemahaman mahasiswa sebesar 3,08 cukup paham
3. Jurusan Ekonomi Pembangunan dengan tingkat pemahaman mahasiswa sebesar 3,02 cukup paham
4. Jurusan D3-Akuntansi dengan tingkat pemahaman mahasiswa sebesar 3,06 cukup paham
5. Jurusan D3-Keuangan dengan tingkat pemahaman mahasiswa sebesar 2,69 kurang paham
6. Jurusan D3-Kesekretariatan dengan tingkat pemahaman mahasiswa sebesar 2,57 kurang paham
Jadi rata-rata mahasiswa yang paling memahami pasar modal di Indonesia ialah mahasiswa jurusan Akuntansi. Sedangkan rata-rata mahasiswa yang kurang
memahami pasar modal di Indonesia ialah mahasiswa jurusan D3-Kesekretariatan.
4.5. Uji Manova
Hasil analisis menggunakan uji Manova dijelaskan melalui tabel hasil pengolahan data di bawah ini:
Tabel 4.20. Deskriptif Statistik
Item Pertanyaan
Rata-rata Skor D3-Akt D3-Skt
D3-Keu Akuntansi Manajemen Eko. Pemb P1
3,44 3,00
3,19 3,75
3,75 3,65
P2 3,19
3,06 3,19
3,62 3,75
3,65 P3
2,94 2,13
2,44 3,00
2,94 2,88
P4 2,94
2,69 2,81
3,06 3,25
2,88 P5
2,44 2,13
2,13 2,50
2,38 2,53
Universitas Sumatera Utara
P6 3,69
2,69 2,06
3,63 3,56
3,18 P7
2,50 2,44
1,94 2,88
2,75 2,65
P8 3,37
2,50 3,25
3,81 3,19
3,18 P9
2,69 1,81
1,81 2,19
2,19 2,41
P10 3,50
2,94 3,19
3,75 3,44
3,29 Total
30,6 25,39
27,01 32,19
30,82 30,3
Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan tabel diatas, dari keseluruhan mahasiswa Fakultas Ekonomi
diketahui bahwa yang lebih memahami pasar modal adalah mahasiswa pada Jurusan Akuntansi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan item pertanyaan P1 sampai P10 skor
total diperoleh sebesar 32,19. Posisi kedua diisi oleh mahasiswa Jurusan Manajemen dengan skor 30,82. Sedangkan pemahamannya yang paling rendah adalah mahasiswa
pada jurusan D-3 Kesekretariatan dengan skor yang diperoleh sebesar 25,39.
Tabel 4.21. Tes Multivariat
Efek P-Value
F Statistik Signifikansi
Pillai’s Trace 0,743
1,501 0,019
Wilks’Lambada 0,438
1,498 0,020
Hotelling’s Trace 0,925
1,487 0,022
Roy’s Largest Root 0,396
3,408 0,001
Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari jurusan mahasiswa terhadap pemahaman mahasiswa mengenai pasar modal. Pengaruh ini dapat dilihat dari nilai keempat P-Value yang bersifat signifikan,
dimana tingkat signifikansi pada tiap P-Value kurang dari 0,05.
.
Maka pengaruhnya signifikan pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Tes Efek “Between-Subject”
Sumber Variabel Terikat
F Statistik Signifikansi
Jurusan P1
3,742 0,004
P2 2,153
0,066 P3
2,830 0,020
P4 1,218
0,307 P5
0,843 0,523
P6 4,168
0,002 P7
2,654 0,028
P8 3,625
0,005 P9
3,318 0,008
P10 1,626
0,161 Sumber: Data diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jurusan secara signifikan mempengaruhi pemahaman mahasiwa mengenai:
• Pengertian pasar modal P1 • Peran BAPEPAM sebagai struktur pasar modal tertinggi di Indonesia P3
• Manfaat pasar modal bagi emiten dan investor P6 • Mekanisme perputaran sahamobligasi di pasar modal P7
• Keuntungan yang dilakukan dengan melakukan go public P8 • Syarat pencatatan saham di BEI P9
Pengaruh ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi masing-masing variabel, yaitu kurang dari 0,05. Artinya variabel-variabel tersebut signifikan pengaruhnya
pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Pada variabel P2, nilai signifikansinya lebih dari 0,05, tapi kurang dari 0,1. Artinya jurusan secara signifikan mempengaruhi pemahaman mahasiwa mengenai
fungsi pasar modal P2 pada tingkat kepercayaan 90. Sedangkan pada variabel P4, P5, dan P10 diketahui bahwa nilai
signifikansinya lebih dari 0,05. Artinya jurusan tidak signifikan pengaruhnya terhadap pemahaman mahasiwa mengenai:
• Peran para pelaku pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi di pasar modal P4
• Sejarah pasar modal di Indonesia P5 • Peran pasar modal dalam aktivitas ekonomi di Indonesia 10
Semua variabel memiliki varian yang sama apabila nilai signifikansi yang ditunjukkan oleh Uji Levene lebih dari 0,05 tidak signifikan. Maka Uji Post Hoc
yang digunakan ialah Uji Benferroni. Namun, apabila nilai signifikansi yang ditunjukkan oleh Uji Levene kurang dari 0,05 signifikan berarti terdapat perbedaan
varian antarvariabel. Maka Uji Post Hoc yang digunakan ialah Uji Games-Howell.
Tabel 4.23. Tes Levene
Variabel F
Df1 Df2
Signifikansi
P1 1,561
5 91
0,179 P2
1,394 5
91 0,234
P3 1,738
5 91
0,134 P4
0,450 5
91 0,812
P5 1,607
5 91
0,166 P6
0,530 5
91 0,753
P7 0,779
5 91
0,567
Universitas Sumatera Utara
P8 2,701
5 91
0,025 P9
1,243 5
91 0,296
P10 4,281
5 91
0,002 Sumber: Data iolah 2013
Berdasarkan hasil uji homogenitas Uji Levene di atas diperoleh bahwa sem2ua variabel kecuali P8 dan P10 memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05.
Maka pada variabel-variabel tersebut dilakukan Uji Games-Howell. Sedangkan pada P8 dan P10 tingkat signifikansinya kurang dari 0,05, maka dilakukan Uji Benferroni.
Tabel 4.24. Uji Post Hoc
Variabel Terikat
Jurusan I Jurusan J Selisih Rata-rata
I-J Signifikans
i
P1 Games- Howell
D3-Akt D3
Kesekretariatan 0,44
0,186 D3 Keuangan
0,25 0,927
Akuntansi -0,31
0,593 Manajemen
-0,31 0,593
Eko.Pemb -0,21
0,919
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,44 0,186
D3 Keuangan -0,19
0,978 Akuntansi
-0,75 0,007
Manajemen -0,75
0,007 Eko.Pemb
-0,65 0,052
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,25 0,927
D3 Kesekretariatan
0,19 0,978
Akuntansi -0,56
0,325 Manajemen
-0,56 0,325
Eko.Pemb -0,46
0,595 Akuntansi
D3 Akuntansi 0,31
0,593 D3
Kesekretariatan 0,75
0,007
Universitas Sumatera Utara
D3 Keuangan 0,56
0,325 Manajemen
0,00 1,000
Eko.Pemb 0,10
0,997
Manajemen D3 Akuntansi
0,31 0,593
D3 Kesekretariatan
0,75 0,007
D3 Keuangan 0,56
0,325 Akuntansi
0,00 1,000
Eko.Pemb 0,10
0,997
Eko.Pemb D3 Akuntansi
0,21 0,919
D3 Kesekretariatan
0,65 0,052
D3 Keuangan 0,46
0,595 Akuntansi
-0,10 0,997
Manajemen -0,10
0,997 P2 Games-
Howell D3-Akt
D3 Kesekretariatan
0,13 0,994
D3 Keuangan 0,06
1,000 Akuntansi
-0,44 0,401
Manajemen -0,19
0,983 Eko.Pemb
-0,46 0,472
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,13 0,994
D3 Keuangan -0,06
1,000 Akuntansi
-0,56 0,061
Manajemen -0,31
0,802 Eko.Pemb
-0,58 0,122
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,06 1,000
D3 Kesekretariatan
0,06 1,000
Akuntansi -0,50
0,315 Manajemen
-0,25 0,949
Eko.Pemb -0,52
0,378 Akuntansi
D3 Akuntansi 0,44
0,401 D3
Kesekretariatan 0,56
0,061 D3 Keuangan
0,50 0,315
Manajemen 0,25
0,895
Universitas Sumatera Utara
Eko.Pemb -0,02
1,000 Manajemen
D3 Akuntansi 0,19
0,983 D3
Kesekretariatan 0,31
0,802 D3 Keuangan
0,25 0,949
Akuntansi -0,25
0,895 Eko.Pemb
-0,27 0,904
Eko.Pemb D3 Akuntansi
0,46 0,472
D3 Kesekretariatan
0,58 0,122
D3 Keuangan 0,52
0,378 Akuntansi
0,02 1,000
Manajemen 0,27
0,904 P3 Games-
Howell D3-Akt
D3 Kesekretariatan
0,81 0,018
D3 Keuangan 0,50
0,634 Akuntansi
-0,06 1,000
Manajemen 0,00
1,000 Eko.Pemb
0,06 1,000
D3-Skt D3 Akuntansi
-,081 0,018
D3 Keuangan -0,31
0,880 Akuntansi
-0,88 0,058
Manajemen
-0,81 0,033
Eko.Pemb
-0,76 0,027
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,50 0,634
D3 Kesekretariatan
0,31 0,880
Akuntansi -0,56
0,641 Manajemen
-0,50 0,671
Eko.Pemb -0,44
0,732 Akuntansi
D3 Akuntansi 0,06
1,000 D3
Kesekretariatan 0,88
0,058 D3 Keuangan
0,56 0,641
Manajemen 0,06
1,000 Eko.Pemb
0,12 0,999
Manajemen D3 Akuntansi
0,00 1,000
Universitas Sumatera Utara
D3 Kesekretariatan
0,81 0,033
D3 Keuangan 0,50
0,671 Akuntansi
-0,06 1,000
Eko.Pemb 0,06
1,000 Eko.Pemb
D3 Akuntansi -0,06
1,000 D3
Kesekretariatan
0,76 0,027
D3 Keuangan 0,44
0,732 Akuntansi
-0,12 0,999
Manajemen -0,06
1,000 P4 Games-
Howell D3-Akt
D3 Kesekretariatan
0,25 0,942
D3 Keuangan 0,13
0,998 Akuntansi
-0,13 0,997
Manajemen -0,31
0,859 Eko.Pemb
0,06 1,000
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,25 0,942
D3 Keuangan -0,12
0,996 Akuntansi
-0,38 0,647
Manajemen -0,56
0,228 Eko.Pemb
-0,19 0,955
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,13 0,998
D3 Kesekretariatan
0,12 0,996
Akuntansi -0,25
0,918 Manajemen
-0,44 0,527
Eko.Pemb -0,07
1,000 Akuntansi
D3 Akuntansi 0,13
0,997 D3
Kesekretariatan 0,38
0,647 D3 Keuangan
0,25 0,918
Manajemen -0,19
0,969 Eko.Pemb
0,18 0,964
Manajemen D3 Akuntansi
0,31 0,859
D3 Kesekretariatan
0,56 0,228
Universitas Sumatera Utara
D3 Keuangan 0,44
0,527 Akuntansi
0,19 0,969
Eko.Pemb 0,37
0,581 Eko.Pemb
D3 Akuntansi -0,06
1,000 D3
Kesekretariatan 0,19
0,955 D3 Keuangan
0,07 1,000
Akuntansi -0,18
0,964 Manajemen
-0,37 0,581
P5 Games- Howell
D3-Akt D3
Kesekretariatan 0,31
0,900 D3 Keuangan
0,31 0,823
Akuntansi -0,06
1,000 Manajemen
0,06 1,000
Eko.Pemb -0,09
0,998 D3-Skt
D3 Akuntansi -0,31
0,900 D3 Keuangan
0,00 1,000
Akuntansi -0,38
0,837 Manajemen
-0,25 0,975
Eko.Pemb -0,40
0,669 D3-Keu
D3 Akuntansi -0,31
0,823 D3
Kesekretariatan 0,00
1,000 Akuntansi
-0,37 0,739
Manajemen -0,25
0,958 Eko.Pemb
-0,40 0,453
Akuntansi D3 Akuntansi
0,06 1,000
D3 Kesekretariatan
0,38 0,837
D3 Keuangan 0,37
0,739 Manajemen
0,13 0,999
Eko.Pemb -0,03
1,000 Manajemen
D3 Akuntansi -0,06
1,000 D3
Kesekretariatan 0,25
0,975 D3 Keuangan
0,25 0,958
Akuntansi -0,13
0,999
Universitas Sumatera Utara
Eko.Pemb -0,15
0,992 Eko.Pemb
D3 Akuntansi 0,09
0,998 D3
Kesekretariatan 0,40
0,669 D3 Keuangan
0,40 0,453
Akuntansi 0,03
1,000 Manajemen
0,15 0,992
P6 Games- Howell
D3-Akt D3
Kesekretariatan
1,00 0,001
D3 Keuangan 0,63
0,298 Akuntansi
0,06 1,000
Manajemen 0,12
0,996 Eko.Pemb
0,51 0,331
D3-Skt D3 Akuntansi
-1,00 0,001
D3 Keuangan -0,38
0,789 Akuntansi
-0,94 0,005
Manajemen
-0,88 0,020
Eko.Pemb -0,49
0,379 D3-Keu
D3 Akuntansi -0,63
0,298 D3
Kesekretariatan 0,38
0,789 Akuntansi
-0,56 0,465
Manajemen -0,50
0,634 Eko.Pemb
-0,11 0,999
Akuntansi D3 Akuntansi
-0,06 1,000
D3 Kesekretariatan
0,94 0,005
D3 Keuangan 0,56
0,465 Manajemen
0,06 1,000
Eko.Pemb 0,45
0,551 Manajemen
D3 Akuntansi -0,12
0,996 D3
Kesekretariatan
0,88 0,020
D3 Keuangan 0,50
0,634 Akuntansi
-0,06 1,000
Eko.Pemb 0,39
0,746 Eko.Pemb
D3 Akuntansi -0,51
0,331
Universitas Sumatera Utara
D3 Kesekretariatan
0,49 0,379
D3 Keuangan 0,11
0,999 Akuntansi
-0,45 0,551
Manajemen -0,39
0,746 P7 Games-
Howell D3-Akt
D3 Kesekretariatan
0,06 1,000
D3 Keuangan 0,56
0,556 Akuntansi
-0,37 0,858
Manajemen -0,25
0,964 Eko.Pemb
-0,15 0,996
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,06 1,000
D3 Keuangan 0,50
0,545 Akuntansi
-0,44 0,650
Manajemen -0,31
0,844 Eko.Pemb
-0,21 0,958
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,56 0,556
D3 Kesekretariatan
-0,50 0,545
Akuntansi
-0,94 0,035
Manajemen -0,81
0,060 Eko.Pemb
-0,71 0,100
Akuntansi D3 Akuntansi
0,37 0,858
D3 Kesekretariatan
0,44 0,650
D3 Keuangan
0,94 0,035
Manajemen 0,13
0,997 Eko.Pemb
0,23 0,940
Manajemen D3 Akuntansi
0,25 0,964
D3 Kesekretariatan
0,31 0,844
D3 Keuangan 0,81
0,060 Akuntansi
-0,13 0,997
Eko.Pemb 0,10
0,997 Eko.Pemb
D3 Akuntansi 0,15
0,996 D3
Kesekretariatan 0,21
0,958
Universitas Sumatera Utara
D3 Keuangan 0,71
0,100 Akuntansi
-0,23 0,940
Manajemen -0,10
0,997 P8
Benferroni D3-Akt
D3 Kesekretariatan
0,87 0,099
D3 Keuangan 0,13
1,000 Akuntansi
-0,44 1,000
Manajemen 0,19
1,000 Eko.Pemb
0,20 1,000
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,87 0,099
D3 Keuangan -0,75
0,289 Akuntansi
-1,31 0,001
Manajemen -0,69
0,472 Eko.Pemb
-0,68 0,475
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,13 1,000
D3 Kesekretariatan
0,75 0,289
Akuntansi -0,56
1,000 Manajemen
0,06 1,000
Eko.Pemb 0,07
1,000 Akuntansi
D3 Akuntansi 0,44
1,000 D3
Kesekretariatan
1,31 0,001
D3 Keuangan 0,56
1,000 Manajemen
0,63 0,751
Eko.Pemb 0,64
0,646 Manajemen
D3 Akuntansi -0,19
1,000 D3
Kesekretariatan 0,69
0,472 D3 Keuangan
-0,06 1,000
Akuntansi -0,63
0,751 Eko.Pemb
0,01 1,000
Eko.Pemb D3 Akuntansi
-0,20 1,000
D3 Kesekretariatan
0,68 0,475
D3 Keuangan -0,07
1,000 Akuntansi
-0,64 0,646
Universitas Sumatera Utara
Manajemen -0,01
1,000 P9 Games-
Howell D3-Akt
D3 Kesekretariatan
0,88 0,053
D3 Keuangan 0,88
0,090 Akuntansi
0,50 0,521
Manajemen 0,50
0,614 Eko.Pemb
0,28 0,901
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,88 0,053
D3 Keuangan 0,00
1,000 Akuntansi
-0,38 0,593
Manajemen -0,38
0,718 Eko.Pemb
-0,60 0,066
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,88 0,090
D3 Kesekretariatan
0,00 1,000
Akuntansi -0,38
0,718 Manajemen
-0,38 0,798
Eko.Pemb -0,60
0,171 Akuntansi
D3 Akuntansi -0,50
0,521 D3
Kesekretariatan 0,38
0,593 D3 Keuangan
0,38 0,718
Manajemen 0,00
1,000 Eko.Pemb
-0,22 0,879
Manajemen D3 Akuntansi
-0,50 0,614
D3 Kesekretariatan
0,38 0,718
D3 Keuangan 0,38
0,798 Akuntansi
0,00 1,000
Eko.Pemb -0,22
0,936 Eko.Pemb
D3 Akuntansi -0,28
0,901 D3
Kesekretariatan 0,60
0,066 D3 Keuangan
0,60 0,171
Akuntansi 0,22
0,879 Manajemen
0,22 0,936
P10 D3-Akt
D3 0,56
1,000
Universitas Sumatera Utara
Benferroni Kesekretariatan
D3 Keuangan 0,31
1,000 Akuntansi
-0,25 1,000
Manajemen 0,06
1,000 Eko.Pemb
0,21 1,000
D3-Skt D3 Akuntansi
-0,56 1,000
D3 Keuangan -0,25
1,000 Akuntansi
-0,81 0,153
Manajemen -0,50
1,000 Eko.Pemb
-0,36 1,000
D3-Keu D3 Akuntansi
-0,31 1,000
D3 Kesekretariatan
0,25 1,000
Akuntansi -0,56
1,000 Manajemen
-0,25 1,000
Eko.Pemb -0,11
1,000 Akuntansi
D3 Akuntansi 0,25
1,000 D3
Kesekretariatan 0,81
0,153 D3 Keuangan
0,56 1,000
Manajemen 0,31
1,000 Eko.Pemb
0,46 1,000
Manajemen D3 Akuntansi
-0,06 1,000
D3 Kesekretariatan
0,50 1,000
D3 Keuangan 0,25
1,000 Akuntansi
-0,31 1,000
Eko.Pemb 0,14
1,000 Eko.Pemb
D3 Akuntansi -0,21
1,000 D3
Kesekretariatan 0,36
1,000 D3 Keuangan
0,11 1,000
Akuntansi -0,46
1,000 Manajemen
-0,14 1,000
Sumber: Data diolah 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji Post Hoc di atas dapat diketahui apakah ada perbedaan pemahaman mahasiwa mengenai pasar modal apabila dibandingkan berdasarkan
jurusan. Nilai selisih rata-rata yang bercetak tebal menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa mengenai pasar modal apabila dibandingkan perjurusan.
1. Untuk respon terhadap P1 yang memiliki perbedaan adalah jurusan D3 Kesekretariatan dengan Akuntansi dan D3 Kesekretariatan dengan Manajemen.
2. Untuk respon terhadap P2 tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa jika dibandingkan perjurusan pemahaman cenderung sama.
3. Untuk respon terhadap P3 yang memiliki perbedaan adalah jurusan D3 Akuntansi dengan D3 Kesekretariatan, D3 kesekretariatan dengan Manajemen,
dan D3 kesekretariatan dan Ekonomi Pembangunan. 4. Untuk respon terhadap P4 tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa jika
dibandingkan perjurusan pemahaman cenderung sama. 5. Untuk respon terhadap P5 tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa jika
dibandingkan perjurusan pemahaman cenderung sama. 6. Untuk respon terhadap P6 yang memiliki perbedaan adalah jurusan D3
Akuntansi dengan D3 Kesekretariatan, D3 Kesekretariatan dengan Akuntansi, dan D3 Kesekretariatan dengan Manajemen.
7. Untuk respon terhadap P7 yang memiliki perbedaan adalah jurusan D3 Keuangan dengan Akuntansi.
8. Untuk respon terhadap P8 yang memiliki perbedaan adalah jurusan D3 Kesekretariatan dengan Akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
9. Untuk respon terhadap P9 tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa jika dibandingkan perjurusan pemahaman cenderung sama.
10. Untuk respon terhadap P10 tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa jika dibandingkan perjurusan pemahaman cenderung sama.
4.6. Uji Kruskal-Wallis H-Test