Mobilitas Sosial KAJIAN PUSTAKA

17 peranan, hubungan sosial kelompok dan lembaga. Perubahan sosial bisa terjadi dengan cara direncanakan planed atau tidak direncanakan unplaned. Menuju kearah kemajuan progressive atau kemunduran regressive, mengarah pada suatu kemajuan atau kemunduran, bersifat tetap - sementara atau umum - terbuka, spontan ataupun terencana, hanya satu arah atau majemuk, menunjukkan suatu keuntungan ataupun kerugian. Hal serupa juga terjadi pada masyarakat kota Pangkalan Brandan dimana arah perubahan sosial yang berlangsung sekarang adalah sebuah kemunduran walaupun kota ini merupakan penghasil minyak akan tetapi jika dibandingkan dengan keadaan di masa lampau sangat jelas terlihat bahwa semakin lama pola kehidupan serta aktifitasnya tidak menunjukkan suatu perubahan ke arah yang progress padahal kita tahu sewajarnya dalam perkembangan zaman yang semakin lama semakin berkembang masyarakat kota harus disertai dengan perubahan sosial masyarakatnya kearah progresif serta pada pekembangan kotanya itu sendiri.

2.2. Mobilitas Sosial

Membahas mobilitas sosial tidak hanya mengacu pada perpindahan status seseorang dari suatu tingkat yang rendah ketingkat yang lebih tinggi. Sesungguhnya, mobilitas sosial dapat berlangsung dalam dua arah. Sebagian orang mencapai status yang lebih tinggi, sebagian orang lagi mengalami kegagalan atau mengalami mobilitas menurun dan ada juga individu yang tetap tinggal pada status yang dimiliki atau tidak mengalami mobilitas. Universitas Sumatera Utara 18 Mobilitas sosial mempunyai dua tipe, yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial kepada kedudukan sosial lainya tetapi tidak sederajat, sedangkan mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu dari satu kelompok sosial yang kedudukanya sederajat. Dalam mobilitas horizontal tidak terjadi perubahan dalam derajat status seseorang atau objek sosial lainnya. Gerak sosial vertikal terbagi lagi dalam dua macam, yaitu: a. Gerak sosial meningkat social climbing , mempunyai dua bentuk yaitu peralihan kedudukan individu dari kedudukan rendah pada kedudukan yang lebih tinggi. Pada kelompok yang sama dan terbentuknya kelompok baru kemudian mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan pada kelompok pembentukan. b. Gerak sosial yang menurun sosial slinking , juga mempunyai dua bentuk, yaitu peralihan individu pada kedudukan yang lebih rendah dan turunya derajat kelompok karena ada disintergrasi dalam diri kelompok tersebut Soerjono Soekanto, 2009: 220. Menurut Horton dan Hunt, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas sosial juga dapat berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan biasanya termasuk pula dari segi penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa individu atau keseluruhan anggota kelompok Narwoko, 2007 : 208. Universitas Sumatera Utara 19 Horton dan Hunt, menerangkan ada 2 faktor yang mempengaruhi tingkat mobilitas pada masyarakat modern, yaitu: a. Faktor struktural, yaitu jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. b. Faktor individu, yaitu kualitas orang per orang, baik ditinjau dari segi tingkat pendidikannya, penampilanya, keterampilan pribadi, dan termasuk faktor kesempatan yang menentukan siapa yang akan berhasil mencapai kedudukan itu Narwoko, 2007 : 211. Menurut Kimbal Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial termasuk perubahan pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya Soerjono Soekanto, 2007: 141. Ada beberapa faktor yang memepengaruhi terjadinya mobilitas sosial, yaitu: a. Perubahan kondisi sosial Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya, misalnya karena masyarakat berubah pandangan terbuka. Selain itu perubahan kondisi sosial ekonomi suatu daerah apakah itu mengalami peningkatan atau penurunan. b. Ekspansi teritorial dan gerak populasi Ekspansi territorial akibat perkembangan kota dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial. Gerak populasi pada suatu daerah, apakah gerak populasinya didominasi pada penurunan jumlah penduduk atau peningkatan jumlah penduduk sehingga terjadinya mobilitas sosial Universitas Sumatera Utara 20 c. Pembagian kerja Besarnya kemungkinan terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Pembagian kerja berhubungan dengan spesifikasi jenis pekerjaan yang menuntut keahlian khusus. Jadi semakin spesifik kerjaan yang ada di masyarakat maka semakin sedikit pula kemungkinan untuk berpindah atau mendapatkan kerja. d. Situasi politik Kondisi politik yang tidak stabil memungkinkan terjadinya mobilitas sosial. Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antar individu dengan kelompoknya, sehingga masyarakat dalam melakukan mobilitas sosial khususnya secara vertikal dapat dilakukann lewat beberapa saluran penting salah satunya di bidang organisasi ekonomi. Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahaan maupun jasa pada umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang ataupun sekelompok orang untuk mencapai mobilitas sosial karena sifatnya relatif terbuka. Seperti halnya pada kota Pangkalan Brandan yang merupakan kota tambangdengan adanya unit pengolahan minyak yaitu sebesar Pertamina. Sehingga dapat di lihat bagaimana gerak mobilitas sosial masyarakat kota pangkalan dari aspek ekonomi pasca ditutupnya perusahan tambang tersebut. Universitas Sumatera Utara 21

2.3. Kota