91
ditingkatkan. Pemerintah harus segera menetapkan produk unggulan baru dan terbarukan Pangkalan Berandan sebagai basis pembangunan ekonomi.
4.2.4. Gambaran Matrix Perubahan
Berikut dapat dilihat bentuk gambaran perubahan sosial masyarakat kota tambang minyak “pertama” Pangkalan Brandan secara singkat pada matrix di
bawah ini:
No Aspek Kajian Perubahan
Sebelumnya Sekarang
1. Mata
Pencaharian • Dominasi mata
pencaharian yang digeluti masyarakat
kecendrungan ke bagian
Pertambangan minyak Pertamina
seperti yang bersatus pegawai, bagian
lapangan, satpam, ataupun pekerja yang
sifatnya outsorcing
• Kurangnya minat masyarakat untuk
memilih mata pencaharian diluar
pertambangan atau industri seperti
pertanian, nelayan atau perkebunan.
• Mata pencaharian masyarakat dominan
hanya pada satu bidang saja
• Mata pencaharian masyarakat lebih
banyak menggunakan skilled
• masyarakat banyak beralih
mata pencaharian ke
non- pertambanagn
atau non- industri seperti
menekuni pekerjaan di
sektor formal- informal.
• Banyak yang berinvestasi
pada bidang perkebunan,
pertanian atau pertambakan
• Kerjaan yang digeluti lebih
dari satu bidang dengan cara
investasi
• Pekerjaan lebih banyak
menggunakan non-skilled
Universitas Sumatera Utara
92
2. Kesempatan
Kerja • Pilihan untuk
kesempatan kerja jauh lebih banyak
seperti di pertambangan
minyak maupun industri lain seperti
RGM
• Pertamina membuka kesempatan kerja
yang sifatnya outsorcing dengan
sistem kontrak mencapai jangka
waktu 5 tahun.
• Pekrjaan di sektor formal-informal
maupun non- Pertambangan dan
industri merupakan langkah alternatif lain
dalam usaha masyarakat
memperoleh kesempatan kerja
• Kesempatan kerja
masyarakat pangkalan
brandan dominan
bertumpu pada pertanian,
perkebunan, nelayan, serta
sektor formal- informal.
• Tidak ada lagi penerimaan
kerja yang ditempatkan di
UP 1 Pangkalan Brandan.
Peluang kerja yang didapat
hanya pada saat Pertamina
membutuhkan buruh harian
ketika ada proyek tertentu.
• Masa kontrak yang
diberlakukan hanya dalam
jangka waktu setahun.
• basis keunggulan
masyarakat dalam
memperoleh kesempatan
kerja bertumpu di pertanian dan
perkebunan
3. Gaya Hidup
• adanya gaya hidup para pegawai yang
bersifat hedonis atau mewah baik itu
dalam keluarga maupun terhadap
• gaya hidup yang dilakoni
lebih sederhanaTidak
ada lagi perayaan atau
Universitas Sumatera Utara
93
rekan kerja. Terlihat dari kebiasaan
mereka mengadakan acara-acara besar
• kegiatan kumpulan arisan merupakan
acara tersendiri bagi ibu-ibu komplek
menghabiskan waktu luangnya
• aktifitas dan sosialisasi lebih
menyelaraskan pada status di masyarakat
pesta di hari besar
• Kumpulan arisan juga
sudah tidak bagian dari
gaya hidup mereka karena
tidak berjalan lagi.
• Lebih banyak aktifitas dan
bersosialisasi di luar komplek
dan terkadang dengan status
sosial yang lebih rendah
4. Peran
Ekonomi • Istri-istri dari
pegawai Pertamina hanya berperan di
sektor domestik • Istri-istri yang bukan
dari pegawai Pertamina hanya
berperan di sektor domestic
• Suami menjadi tulang punggung tunggal
dalam keluarga karena tanggung
jawab ekonomi sepenuhnya pada
seorang suami. • Istri dari
pegawai Pertamina
khususnya pensiunan
sudah terjun ke sektor publik
walaupun kendali besar
masih di pegang suami.
• Istri yang bukan bagian dari
pegawai pertamina, sang
istri ikut serta ke sektor publik
• baik suami istri memiliki
pembagian kerja yang sama
dan bahkan sang istri lebih
aktif sebagai tulang
punggung keluarga.
Universitas Sumatera Utara
94
5. Tingkat
Kriminalitas • Tingkat kriminalitas
terbilang rendah dikarenakan aktifitas
ekonomi yang lancar, adanya kesempatan
kerja sehingga minimnya
masyarakat yang pengangguran
• komplek Pertamina aman dari kejahatan
individu atau kelompok seperti
pencurian
• potensi tindakan demonstrasi,
perangtawuran antar wilayah sangat
minim
• daerah-daerah dalam wilayah kawasan
pangkalan Brandan masih dalam keadaan
yang aman untuk didatangi
• Kriminalitas meningkat,
dikarenakan aktifitas
ekonomi dan peluang kerja
yang berdampak
pada melonjaknya
masyarakat yang berstatus
sebagai penangguran.
• Karena komplek
Pertamina banyak yang
kosong sehingga
berpotensi untuk di jadikan
lahan pencurian
• Munculnya tindakan
anarkis warga seperti tauran,
demonstrasi hingga
memunculkan Preman-preman
kampung.
• Ada daerah tertentu dalam
kawasan wilayah
P.Brandan yang kurang aman
untuk di datangi karena dominan
dihuni preman kampung seprti
Sei Bilah dan Perlis
6. Kondisi kota
• aktifitas ekonomi yang tergolong
lancar, dengan • Aktifitas
ekonomi cenderung
Universitas Sumatera Utara
95
keadaan pasar yang terorganisir.
• kehadiran pertambangan
minyak membuat suasana kota menjadi
ramai karena banyak pendatang
• terawat dan tersediaan akan
fasilitas olahraga dan hiburan yang baik.
• Serta ada kawasan tertentu yang ramai
di huni maysrakat untuk berdagang
seperti Babalan dan Sei Bilah.
kurang lancar, dengan keadaan
pasar yang disorganisir
• tutupnya UP I Pertamina
membuat suasana kota
jadi lebih sunyi karena
masyarakat yang perlahan
meninggalkan kota..
• komplek pertamina yang
tidak terawat yang hanya
sebagai bangunan tua
yang tidak di pergunakan
seperti kilang minyaknya,
fasilitas olahraga dan
tempat tertentu yang berubah
fungsi seperti gedung bioskop
menjadi ruko atau tempat
jualan.
• kawasan tidak seramai dulu
seperi Babalan dan Sei Bilah
bahkan kawasan yang
menjadi pusat perdagangan
seperti sekarang lebih menjurus
pada jalan Masjid dan
Kartini
Universitas Sumatera Utara
96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat kota Pangkalan Brandan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran Pertamina memang
sangat berpengaruh bagi pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Pengaruhnya tidak hanya dirasakan bagi pegawai Pertamina, pekerja Pertamina outsorcing
tetapi juga terhadap masyarakat yang mencari keuntungan dengan cara berjualan kebutuhan-kebutuhan sehari-hari akibat kehadiran para pendatang yang bekerja di
Pertamina. Selain itu untuk menunjang dan meningkatkan kinerja karyawannya dibangun beberapa fasilitas berupa lapangan olahraga, komplek, Pendidikan
kesehatan dan adanya pemberian tunjangan dana. Namun, setelah Pertamina menutup Unit Pengolahan UP sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan sosial ekonomi yang signifikat. Perubahan mendasar yang terjadi adalah mata pencaharian karena pekerja yang di-PHK jadi
berpindah ke sektor informal, formal ataupun membuka lahanseperti sawit atau berladang. Walaupun deminikian, perubahan mata pencaharian tidak berdampak
bagi pegawai Pertamina, pasalnya mereka hanya dipindah tugaskan. Jika pada masyarakat lainnya mereka lebih memilih pekerjaan yang non
skilled seperti tukang becak, berdagang di pajak, buka toko baju dan lainnya.
Dampak lainnya adalah perubahan kesempatan kerja. Jika dulu masyarakat bisa bekerja walaupun dibagian outsorcing tetapi masih memiliki kesempatan untuk
naik ke pekerjaan yang lebih bagus. Sekarang, walaupun kesempatan kerja yang
Universitas Sumatera Utara