24
seiring berkembangnya zaman mengalami perubahan dan bila kita lihat tampilan kota Pangkalan Brandan berbeda jauh jika dibandingkan dengan kondisi yang
dulu.
2.4. Perkembangan Kota
Sejalan dengan peradaban maka kota-kota di dunia telah mengalami perkembangan. Dahulu kota hampir seperti desa yang masih bersifat tradisional
dan sederhana, masyarakat kota masih homogen dengan latar belakang historis yang sama. Seiring dengan waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi maka kotapun berkembang menjadi lebih maju. Kota mengalami sejarah pertumbuhan, perkembangan, mekar menjadi kota besar dan kemudian kita lihat
kota yang hilang, yang tinggal namanya saja dalam sejarah, kotapun menunjukkan dinamika masyarakat manusia.
Bila kita membicarakan tentang perkembangan kota, maka berarti kita dihadapkan pada dua aspek. Pertama aspek yang menyangkut perubahan–
perubahan yang dikehendaki dan yang dialami oleh warga kota. Kedua aspek yang menyangkut perluasan atau pemekaran kota. Mengikuti tahap–tahap
perkembangan kota sejak sebelum masehi sampai zaman modern perkembangannya tidak hanya dalam arti kuantitatif seperti jumlah penduduk,
bertambahnya bangunan dan jalur–jalur transportasi, tetapi juga dalam arti kualitatif yaitu terjadinya atau terbentuknya berbagai organisasi dan kelembagaan
yang ikut menghidupkan kota. Kota sebagai perubahan mengubah masyarakat mulai dari lapisan terbawah hingga yang teratas. Perubahan yang didorong oleh
kota secara sosiologis, ada yang menyangkut tentang penyebaran kebudayaan dan mental penduduk serta menyangkut perubahan status masyarakat antar lapisan,
Universitas Sumatera Utara
25
perubahan dibidang ekonomi, politik, pendidikan dan sebagainya Naldjoeni, 2003 : 102.
Lewis Mumford dalam bukunya yang terkenal berjudul The Culture of Cities
1938 menyimpulkan adanya enam tahap perkembangan kota, mulai dari munculnya sampai runtuhnya. Enam tahap perkembangan kota tersebut adalah
sebagai berikut: 1.
Neopolis, yaitu tahap perkembangan daerah kota yang sudah diatur ketahap kehidupan kota kota kecamatan. kota ini menempati suatu
pusat dari daerah pertanian dengan adat istiadat yang bercorak kesederhanaan
2. Polis, yaitu tahap perkembangan kota yang masih ada pengaruh
kehidupan agraris kota kabupaten. kota ini merupakan pusat dari kehidupan keagamaan dan pemerintahan.
3. Metropolis, yaitu tahap perkembangan kota sudah mengarah ke
sektor industri. Merupakan kota besar tempat bertemunya orang dari berbagai bangsa untuk berdagang dan tukar-menukar harta budaya
rohani juga terdapat percampuran perkawinan antara bangsa dan ras dengan akibat munculnya filsafat dan kepercayaan baru. Selain
keagungan kota, secara fisik kota menjanjikan kontras yang menonjol antara golongan kaum kaya dan kaum miskin.
4. Megapolis, yaitu tahap perkembangan kota yang telah mencapai
tingkat tertinggi diantaranya dengan dengan pemekaran atau perluasan kota. Dalam hal ini ada kekayaan dan birokrasi yang amat
Universitas Sumatera Utara
26
menonjol, sedangkan dipihak lain meluaslah kemiskinan dan berontaklah kaum proletar.
5. Tyranopolis, yaitu tahap perkembangan kota yang kehidupannya
sudah sulit dikendalikan baik masalah lalu-lintas, pelayanan maupun kriminalitas. Tahap ini merupakan tahap kota besar yang dilanda
kepincangan berupa degenerasi dan korupsi moral dan pada penduduknya merosot karena adanya relasi erat antara politik
ekonomi dan kriminalitas, disamping itu kaum proletar menjadi kekuatan yang tidak diremehkan.
6. Nekropolis, yaitu tahap perkembangan kota yang kehidupannya
mulai sepi bahkan mengarah pada kota mati. Artinya peradaban kota runtuh dan kota menjadi bangkai Hadi, 2006 : 22.
Tidak semua kota mengikuti jaur lengkap, banyak kota yang belum sampai mencapai tingkat metropolis sudah menurun kualitasnya. Hal tersebut dapat
terjadi akibat politik atau pemindahan jalur-jalur ekonomi. Pada umumnya kota berfungsi ganda multifungsional, baik sebagai pusat administrasi, pusat
perdagangan, pusat industri, tempat tinggal, dan lain-lainnya. Akan tetapi ada juga kota yang memiliki fungsi tertentu, seperti Tembagapura yang secara khusus
merupakan kota tambang tembaga, ataupun Pangkalan Brandan yang secara khusus merupakan kota tambang minyak.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III METODE PENELITIAN