14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Perubahan Sosial
Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan serta senantiasa berada dalam proses perubahan tersebut, dengan kata lain perubahan
merupakan gejala yang melekat di setiap kehidupan masyarakat. Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur
budaya dan sistem-sistem sosial yang secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya strukturtatanan didalam masyarakat meliputi:
pola pikir, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat dapat diketahui
dengan membandingkan keadaan pada dua atau lebih rentang waktu yang berbeda.
Untuk dapat melakukan studi perubahan sosial, kita harus melihat adanya perbedaan dan perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi. Studi
perubahan harus dilihat dalam konteks waktu yang berbeda atau melibatkan studi komparatif dalam dimensi waktu yang berbeda tetapi objek yang menjadi
fokusnya haruslah sama. Dimensi ruang menunjukkan pada wilayah terjadinya perubahan sosial serta kondisi yang melingkupinya, dimensi ini mencakup pula
konteks historis yang terjadi. Sedangkan dimensi waktu melingkupi konteks masa lalu, sekarang bahkan yang akan datang, sehingga sosiolog akan mampu
menggambarkan kondisi perubahan yang dialami oleh masyarakat seperti dari aspek ekonomi Martono, 2012 :3.
Universitas Sumatera Utara
15
Alfred menyebutkan bahwa, masyarakat tidak boleh dibayangkan sebagai keadaan yang tetap tetapi sebagai proses, bukan objek semu yang kaku tetapi
sebagai aliaran peristiwa terus menerus yang tiada henti. Pada dasarnya keadaan suatu perubahan yang dialami anggota masyarakat berubah ke arah yang positif
namun, pada waktu tertentu kehidupan masyarakat dapat berubah ke arah yang sebaliknya pula. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada tingkat-tingkat
makro yaitu, terjadi perubahan sistem internasional, ekonomi, politik. Ditingkat mezo terjadi perubahan kelompok, komunitas, dan organisasi, dan ditingkat mikro
sendiri terjadi perubahan interaksi, dan perilaku individual Sztompka, 2004 : 6. Perubahan sosial menyangkut pada 3 tiga aspek menurut Bungin dalam
Rini 2011 : 48 yaitu:
1. Perubahan pola pikir masyarakat, perubahan pola pikir dan sikap
masyarakat menyangkut sikap masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial dan budaya di sekitarnya yang berakibat terhadap pemerataan
pola-pola pikir baru masyarakat sebagai sebuah sikap yang modern. 2.
Perubahan perilaku masyarakat, menyangkut persoalan-persoalan sistem-sistem sosial, dimana masyarakat meninggalkan sistem sosial
lama dan menjalankan sistem sosial baru. 3.
Perubahan budaya materi, menyangkut perubahan artefak budaya yang digunakan oleh masyarakat seperti model pakaian.
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin, perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan materil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi
Universitas Sumatera Utara
16
ataupun penemuan baru dalam masyarakat. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Menganalisis fenomena perubahan sosial dapat dilakukan apabila sejauh mana fenomena itu bisa diamati ataupun diukur seperti, mobilitas sosial tenaga
kerja, komposisi penduduk, perubahan sistem pemerintahan dan seterusnya. Perubahan-perubahan yang terjadi bisa merupakan kemajuan atau mungkin justru
suatu kemunduran. Unsur-unsur yang mengalami perubahan biasanya adalah mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perikelakuan,
organisasi sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan, tanggung jawab, kepemimpinan dan sebagainya.
Perubahan sosial dari aspek ekonomi merupakan proses berubahnya sistem di masyarakat yang meliputi perubahan kehidupan perekonomian masyarakat. Hal
tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan penghasilan, bahkan sampai peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik lagi. Para ahli sosiologi
mempercayai bahwa, masyarakat manapun pasti mengalami perubahan berlangsung puluhan atau bahkan ratusan tahun yang lalu. Perbedaannya dengan
yang terjadi di masa yang lalu adalah dalam hal kecepatannya, intensitasnya, dan sumber-sumbernya.
Biersted dalam Mansyurdin 1994 : 146 mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam organisasi sosial yaitu perubahan dalam status dan
Universitas Sumatera Utara
17
peranan, hubungan sosial kelompok dan lembaga. Perubahan sosial bisa terjadi dengan cara direncanakan planed atau tidak direncanakan unplaned. Menuju
kearah kemajuan progressive atau kemunduran regressive, mengarah pada suatu kemajuan atau kemunduran, bersifat tetap - sementara atau umum - terbuka,
spontan ataupun terencana, hanya satu arah atau majemuk, menunjukkan suatu keuntungan ataupun kerugian.
Hal serupa juga terjadi pada masyarakat kota Pangkalan Brandan dimana arah perubahan sosial yang berlangsung sekarang adalah sebuah kemunduran
walaupun kota ini merupakan penghasil minyak akan tetapi jika dibandingkan dengan keadaan di masa lampau sangat jelas terlihat bahwa semakin lama pola
kehidupan serta aktifitasnya tidak menunjukkan suatu perubahan ke arah yang progress padahal kita tahu sewajarnya dalam perkembangan zaman yang semakin
lama semakin berkembang masyarakat kota harus disertai dengan perubahan sosial masyarakatnya kearah progresif serta pada pekembangan kotanya itu
sendiri.
2.2. Mobilitas Sosial