Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu yang pertama berupa :
3.4.1 Tes Hasil Belajar
Arikunto 2010:193 menyatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik setiap objek. Dalam pembelajaran
objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Menurut Mardapi 2008:67 tes merupakan salah satu cara untuk menaksir
besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes dapat juga diartikan sebagai
sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari
orang dikenai tes. Respon peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan maupun pernyataan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes digunakan
untuk mengukur hasil belajar yang bersifat hard skills. Dalam penelitian ini, tes dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama pre
test yaitu digunakan sebelum perlakuan yang bertujuan untuk melihat kemampuan
awal siswa pada saat sebelum diberi perlakuan dan yang kedua post test yaitu tes
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang dilakukan setelah mendapatkan perlakuan atau setelah proses pembelajaran berlangsung yang dimaksudkan mengukur hasil belajar siswa.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar Mardapi 2008:88 yaitu sebagai berikut:
1 Menyusun Spesifikasi Tes yang meliputi:
A. Menentukan tujuan tes
B. Menyusun kisi-kisi tes
Kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Kisi-kisi merupakan acuan bagi penulis soal, sehingga
siapapun yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitannya
relatif sama.
Adapun langkah-langkah
dalam mengembangkan kisi-kisi tes yaitu:
1. Menulis standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Menentukan indikator
3. Membuat daftar pokok bahasan subpokok bahasan yang akan diujikan.
4. Menentukan jumlah butir soal tiap pokok bahasan dan subpokok
bahasan. C.
Memilih bentuk tes D.
Menentukan panjang tes 2
Menulis soal tes Penulisan soal dilakukan setelah langkah pertama yaitu menyusun
spesifikasi tes dilakukan. Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian kisi-kisi yang telah dibuat.
3 Menelaah soal tes
Setelah soal dibuat diperlukan telaah soal tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih
ditemukan kekurangan atau kesalahan. Telaah soal sebaiknya dilakukan oleh orang lain, bukan oleh si pembuat soal sendiri. Dengan ini diharapkan
dapat semakin memperbaiki kualitas soal yang tertentu. 4
Melakukan uji coba tes Sebelum soal digunakan dalam tes yang sesungguhnya, uji coba perlu
dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal. Uji coba ini dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empiric tentang tingkat kebaikan soal
yang telah disusun, melalui uji coba dapat diperoleh data tentang reabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektivitas pengecoh
daya beda, dan lain-lain. Jika memang soal yang disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan bedasarkan hasil uji coba tersebut kemudian
dilakukan pembenahan atau perbaikan. 5
Menganalisis butir soal Berdasarkan hasil uji coba perlu kiranya dilakukan analisis butir soal yang
telah disusun. Melalui analisis butir ini dapat diketahui anatara lain: tingkat kesulitan butir soal, daya pembeda, dan juga efektivitas pengecoh.
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6 Memperbaiki tes
Setelah uji coba dilakukan dan kemudian dianalis maka langkah berikutnya adalah melakukan perbaikan-perbaikan bagian soal yang masih
belum sesuai dengan yang diharapkan. Langkah ini biasanya dilakukan tes butir soal, yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang masih belum
baik. Ada kemungkinan beberapa soal yang sudah baik sehingga ridak perlu direvisi lagi, dan yang lain mungkin harus dibuang karena tidak
memenuhi standar kualitas yang diharapkan. 7
Merakit tes Setelah semua butir soal dianalisis dan diperoleh langkah berikutnya
adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes. Keseluruhan butir soal perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan
soal tes yang terpadu. 8
Melaksanakan tes Setelah langkah menyusun tes selesai dan telah direvisi pasca uji coba,
langkah berikutnya adalah melaksanakan tes. Tes yang telah disusun diberikan kepada peserta tes untuk diselesaikan.
9 Menafsirkan hasil tes
Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menajdi nilai yaitu rendah, menengah atau
tinggi. Tinggi rendahnya nilai ini selalu dikaitkan dengan acuan penilaian.
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.4.2 Lembar Observasi