Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas mutu sumber daya manusia, senantiasa diupayakan dari waktu ke waktu. Hal tersebut bertujuan secara khusus untuk memajukan
kehidupan bangsa dan negara. Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik, sehingga tidak
tertinggal dengan kualitas sumber daya manusia di negara lain. Salah satu indikator negara maju ialah negara yang memiliki potensi sumber daya manusia
dengan kualitas yang baik. Hal tersebut dapat ditempuh dengan cara meningkatkan mutu pendidikan di negara tersebut. Begitupun dengan Negara
Indonesia yang selalu mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Hal tersebut
sejalan dengan rumusan yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan
yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia. Secara umum, kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah apabila
dibandingkan dengan negara kawasan Asia Tenggara lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari laporan pembangunan manusia tahun 2011, dimana dapat dilihat
bahwa kinerja Indonesia di bidang pembangunan manusia mengalami peningkatan, akan tetapi kemajuannya masih di bawah rata-rata regional Asia-
Pasifik serta memiliki kualitas yang masih stagnan. Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia berada di peringkat ke-124 dari 187 negara. Apabila dilihat dari
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rata-rata lama sekolah yang merupakan indikator dari komponen pendidikan, rata- rata lama sekolah di Indonesia baru mencapai 5,8 tahun. Jika dibandingkan
dengan negara Asia Tenggara lain seperti Filipina yang rata-rata lama sekolahnya sudah mencapai 8,9 tahun dan rata-rata lama sekolah untuk kawasan ASEAN 6,3
tahun Kompas, 18 November 2011. Pemerintah melakukan berbagai upaya guna mewujudkan peningkatan
kualitas sumber daya manusia, salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan senantiasa memperbaiki dan mengembangkan sistem pendidikan yang ada di
Indonesia. Pemerintah melakukan perubahan atau pengembangan pada kurikulum yang bertujuan untuk semakin mengembangkan mutu pendidikan yang ada di
Indonesia. Dalam ketentuan umum Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.“ Melalui pendidikan formal setiap individu diharapkan akan berubah
kearah yang lebih baik dan akan meningkatkan kualitas dirinya. Didalam pendidikan formal tersebut terjadi proses belajar atau transfer ilmu dari pendidik
kepada peserta didik. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya transfer ilmu tersebut diharapkan siswa akan memiliki perubahan yang positif baik pada perubahan
pemahaman dan pengetahuannya.
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran ialah dengan melihat nilai kognitif siswa. Nilai kognitif dapat dilihat
salah satunya dari nilai hasil ulangan siswa, baik itu nilai ulangan harian maupun nilai lain seperti nilai UTS dan UAS. Dari hasil nilai tersebut dapat dilihat sejauh
mana siswa dapat mengusai dan memahami materi pembelajaran yang telah diberikan. Pada umumnya setiap sekolah memiliki nilai ketuntasan minimum
yang harus dicapai oleh para siswa, sehingga nilai hasil ulangan yang dicapai oleh para siswa, tidak boleh kurang dari nilai minumun yang telah ditentukan oleh
sekolah. Dengan adanya ketentuan nilai minimum pada setiap sekolah, dapat
digolongkan siswa yang telah mencapai ketuntasan dan siswa yang belum mencapai ketuntasan. Berikut ini disajikan nilai ulangan harian mata pelajaran
ekonomi siswa kelas X-1 dan kelas X-7 SMAN 11 Bandung, dalam tabel disajikan nilai setiap siswa dan keterangan siswa telah mencapai nilai KKM atau
masih belum mencapai nilai KKM, siswa yang telah tuntas diberi simbol T sedangkan yang belum tuntas dengan simbol TT.
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X1 dan
X7 SMAN 11 Bandung Tahun Ajaran 20112012
Kelas X1 Kelas X7
No absen Nilai
KKM Ket
No absen Nilai
KKM Ket
1 70
73 TT
1 45
73 TT
2 65
73 TT
2 65
73 TT
3 45
73 TT
3 85
73 T
4 75
73 T
4 45
73 TT
5 60
73 TT
5 55
73 TT
6 80
73 T
6 80
73 T
7 65
73 TT
7 70
73 TT
8 55
73 TT
8 70
73 TT
9 65
73 TT
9 70
73 TT
10 70
73 TT
10 50
73 TT
11 65
73 TT
11 40
73 TT
12 65
73 TT
12 75
73 T
13 50
73 TT
13 70
73 TT
14 50
73 TT
14 75
73 T
15 35
73 TT
15 50
73 TT
16 75
73 T
16 90
73 T
17 55
73 TT
17 90
73 T
18 90
73 T
18 35
73 TT
19 60
73 TT
19 75
73 T
20 -
73 -
20 50
73 TT
21 70
73 TT
21 95
73 T
22 95
73 T
22 75
73 T
23 100
73 T
23 85
73 T
24 35
73 TT
24 35
73 TT
25 65
73 TT
25 35
73 TT
26 75
73 T
26 30
73 TT
27 40
73 TT
27 75
73 T
28 60
73 TT
28 30
73 TT
29 80
73 T
29 55
73 TT
30 45
73 TT
30 50
73 TT
31 50
73 TT
31 70
73 TT
32 75
73 T
32 70
73 TT
33 65
73 TT
33 85
73 T
34 45
73 TT
34 85
73 T
35 35
73 TT
35 70
73 TT
36 60
73 TT
36 60
73 TT
37 50
73 TT
37 55
73 TT
38 45
73 TT
38 50
73 TT
39 75
73 T
39 70
73 TT
40 60
73 TT
40 60
73 TT
41 35
73 TT
41 60
73 TT
42 65
73 TT
42 95
73 T
43 100
73 T
43 70
73 TT
44 60
73 TT
44 65
73 TT
Sumber : Daftar Nilai Siswa SMAN 11 Bandung
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari data daftar nilai di atas, terlihat bahwa nilai mata pelajaran ekonomi siswa kelas X1 dan X7 di SMAN 11 Bandung, masih tergolong rendah. Masih
banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan. Dari kelas X1, siswa dengan nilai yang memenuhi nilai KKM hanya berjumlah 11 orang dari
44 siswa, sedangkan dari kelas X7, siswa dengan nilai memenuhi nilai KKM berjumlah 14 siswa dari jumlah 44 siswa. Proses pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode ceramah. Dengan menggunakan metode ceramah siswa berperan pasif dalam proses pembelajaran, siswa hanya menyimak dan
mendengarkan penjelasan dari guru saja. Menurut Slameto 2010: 65 menyatakan bahwa:
Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani
mencoba metoda-metoda baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin. Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya. Tetapi dapat digolongkam menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.
Dengan demikian penulis tertarik untuk mencoba menerapkan model
pembelajaran lain yang lebih menarik lagi perhatian siswa supaya dapat lebih menstimulasi siswa untuk lebih giat mempelajari mata pelajaran ekonomi. Penulis
tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik group investigation
dan teknik jigsaw dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi.
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam model pembelajaran kooperatif teknik group investigation dan teknik jigsaw, siswa dituntut untuk mencari dan menggali informasi secara
mandiri dan aktif, sehingga hal tersebut diharapkan dapat memacu semangat dan menarik perhatian siswa untuk mempelajari mata pelajaran ekonomi. Dengan
penerapan kedua teknik ini, diharapkan pada akhir pembelajaran, dapat dilihat dengan teknik mana siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih tinggi,
sehingga pembelajaran ekonomi dapat dilaksanakan seefektif mungkin. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul penelitian Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran
Cooperative Learning Teknik
Group Investigation Dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
Kelas X SMA Negeri 11 Bandung. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran cooperartive learning teknik Group Investigation
sebelum dan setelah medapat perlakuan? 2.
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw
sebelum dan setelah mendapat perlakuan?
Chrisantia Dian Ratnasari, 2013 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Group
Investigation dengan Teknik Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik Group Investigation
dan kelas yang menggunakan teknik Jigsaw setelah mendapatkan perlakuan ?
1.3 Tujuan Penelitian