Uji Kelayakan Instrumen Uji Validitas

39 Helmi Rahmat, 2013 Kecenderungan Kepribadian Peserta Didik Berdasarkan Tingkat Gejala Stres Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Pikiran 1. Mudah lupa 51,52,53 30 2. Tidak memiliki tujuan dan makna hidup 54,55,56,57 3. Tidak bisa menentukan prioritas hidup 58,59 4. Merasa kebingungan atau sulit berkonsentrasi 50,61,62 5. Berpikir menghadapi jalan buntu 63,64,65 6. Prestasi menurun 66,67 7. Kehilangan harapan 68,69,70 8. Berpikir negatif 71,72,73 9. Merasa diri tidak berguna 74,75,76 10. Jenuh merasa tidak menikmati hidup 77,78,79,80 4 Emosi 1. Gelisah 81,82,83,84 29 2. Mudah marah 85,86,87,88 3. Mudah menangis 89,90 4. Takut 91,92,93 5. Merasa diabaikan 94,95,96 6. Mudah tersinggung 97,98 7. Tidak merasakan kepuasan 99,100,101 8. Merasa tidak bahagia 102,103 9. Cemas 104,105,106 10. Mudah panik 107,108,109

3. Uji Kelayakan Instrumen

Instrumen gejala stres peserta didik yang telah dikonstruksi selanjutnya diuji kelayakannya dengan penimbangan judgement dan uji keterbacaan yang melibatkan beberapa peserta didik SMA di luar sampel penelitian yang bertujuan 40 Helmi Rahmat, 2013 Kecenderungan Kepribadian Peserta Didik Berdasarkan Tingkat Gejala Stres Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk mengetahui kelayakan angket dari segi bahasa, materi, maupun konstruk. Penimbangan instrumen gejala stres peserta didik dilakukan kepada dua dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari Dr. Ipah Saripah, M.Pd., dan Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. Setelah melakukan uji kelayakan, angket yang telah dikonstruksi penulis mengalami perubahan dari segi bahasa dan konstruk sesuai dengan saran dari para penimbang. Untuk uji keterbacaan dilakukan kepada peserta didik di luar subjek penelitian yaitu kepada lima orang peserta didik kelas X SMA yang bukan merupakan sampel dalam penelitian dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana peserta didik dapat memahami instrumen yang digunakan dalam penelitian. Setelah uji keterbacaan maka untuk pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami kemudian direvisi sesuai dengan kebutuhan sehingga pernyataan dapat dimengerti oleh peserta didik SMA kelas X kemudian baru dilakukan uji validitas instrumen.

4. Uji Validitas

Setelah uji keterbacaan langkah dilaksanakan, langkah selanjutnya ialah menguji validitas instrumen. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto 2008: 70 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Validitas dapat diartikan sebagai ketepatan suatu instrumen dalam menghasilkan data yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan uji validitas item menggunakan teknik korelasi item-total product moment yaitu validitas butir soal yang yang didapat dari jumlah skor per item yang dikorelasikan dengan jumlah skor seluruh item dengan memakai rumus korelasi product moment yaitu : 41 Helmi Rahmat, 2013 Kecenderungan Kepribadian Peserta Didik Berdasarkan Tingkat Gejala Stres Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu                       2 2 2 2 . Y Y n X X n Y X XY n r xy Keterangan : xy r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden  XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden  X = Jumlah skor X  Y = Jumlah skor Y   2  X = Kuadrat jumlah skor X   2  Y = Kuadrat jumlah skor Y Adapun untuk penghitungannya menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan hasil sebagai berikut Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Keterangan Jumlah Valid 85 Tidak Valid 24

5. Uji Reliabilitas