Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Data yang berhasil dikumpulkan tidak selamanya mengandung unsur kebenaran dan sesuai dengan fokus penelitian. Bisa jadi masih ada kekurangan
dan kesalahan dalam data. Untuk itu diperlukan pemeriksaan keabsahan data agar data benar-benar validabsah. Verifikasi data merupakan suatu kegiatan pengujian
terhadap keobjektifan dan keabsahan data. Teknik verifikasi data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: 1.
Member Check
Member Check yaitu mengecek kebenaran dan keabsahan data temuan
dengan cara mengkonfirmasi dengan sumber data. Apabila data-data tersebut sesuai dengan penafsiran subjek penelitian maka data-data tersebut kredibeldapat
dipercaya, namun apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh subjek penelitian, maka penelitian perlu
dilakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang
diberikan oleh
pemberi data.
Dalam penelitian
ini, peneliti melakukan pemeriksaan kebenaran data-data tentang pemanfaatan sejarah lokal PGRS-
PARAKU sebagai sumber belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah siswa dengan guru sejarah dan siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Anjongan sebagai
subjek penelitian.
2. Expert Opinion
Expert Opinion merupakan pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan
penelitian kepada pakarahli yang profesional di bidangnya, yaitu para pembimbing dalam penelitian ini. Menurut Syamsuddin, A.R dan Damaianti
2006, hlm. 242 expert opinion adalah pakar atau ahli memeriksa semua tahapan penelitian dan akan memberi pendapat atau judgement terhadap permasalahan
maupun langkah-langkah penelitian. Perbaikan, modifikasi, ataupun perubahan yang dilakukan berdasarkan opini pakar akan memberikan validasi penelitian dan
dapat meningkatkan
derajat kepercayaan.
Dalam penelitian
ini, sebagai pembimbing adalah Dr. Agus Mulyana, M.Hum yang akan memberikan arahan
Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dan masukan terhadap masalah-masalah yang muncul pada saat penelitian nantinya. Perbaikan, modifikasi ataupun perubahan dilakukan berdasarkan arahan
atau opini dari pembimbing tersebut, proses ini berlangsung selama penelitian dan proses penulisan tesis.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada natural setting
kondisi alamiah, sumber data primer. Teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participation observation,
wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi Sugiyono, 2007, hlm. 309. Teknik pengumpulan data penelitian tentang pemanfaatan sejarah lokal
sebagai sumber belajar ini dilakukan melalui beberapa teknik seperti: observasi pengamatan, wawancara komunikasi langsung, dan dokumentasi.
1. Pengumpulan Data dengan Observasi Pengamatan
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar Sugiyono, 2007:145. Lincoln dan Guba dalam Moleong 2007, hlm.175-175 menyatakan bahwa manfaat
pengamatan observasi adalah sebagai berikut: Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman langsung...
Kedua, memungkinkan
melihat dan
mengamati sendiri...
Ketiga, memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan
dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti.
Kelima, memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Keenam, dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi
lainnya tidak dimungkinkan.
Mengenai jenis pengamatan observasi, Moleong 2007, hlm. 176 menyatakan bahwa pengamatan terbagi atas dua macam, yaitu pengamatan
terbuka dan pengamatan tertutup. Pada pengamatan terbuka, subjek menyadari