Subjek dan Lokasi Penelitian
Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan
proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat
sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian Moleong, 2007, hlm. 44.
Lincoln dan Guba 1985, hlm. 39 mengemukakan bahwa ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai suatu keutuhan yang
tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Hal ini didasarkan atas beberapa asumsi: Pertama, tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat.
Kedua, konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya. Ketiga, sebagian struktur nilai kontekstual
bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa latar alamiah
dipandangnya sebagai suatu kenyataan yang utuh. Peneliti ketika melakukan penelitiaannya harus masuk ke dalam konteksnya. Dalam penelitian ini yang
menjadi konteksnya adalah pembelajaran sejarah lokal, maka peneliti harus masuk ke dalam kelas melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran unsurnya meliputi guru, siswa dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Semuanya merupakan satu kesatuaan karena saling
mempengaruhi. Desain penelitian kualitatif ini bersifat alamiah dimana peneliti tidak
berusaha memanipulasi setting penelitian, kondisisituasi objek yang diteliti benar-benar merupakan kejadian, komunitas, interaksi yang terjadi secara
alamiah, hal ini dikarenakan metode kualitatif berusaha memahami fenomena- fenomena dalam kejadian alami yang wajar. Sejalan dengan ungkapan di atas,
Bogdan dan Biklen 1982, hlm. 3 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif untuk pendidikan sesuai dengan karakteristik masalah yang dikaji. Lebih lanjut Bogdan
Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dan Biklen 1982, hlm. 27-29, secara operasional mengemukakan lima karateristik utama dari penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut :
1. Qualitative research has the natural setting as the direct source of data
and researcher is the key instrument. 2.
Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of words or picture rather than number.
3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with
outcomes or productss. 4.
Qualitative research tend to analyze their data inductively 5.
”Meaning” is of essential to the qualitative approach. Berdasarkan karakteristik metode kualitatif di atas, mengisyaratkan bahwa
sangat berperannya peneliti dalam implementasinya, data yang dikumpulkan cenderung dalam bentuk kata-kata, lebih menekankan proses dari pada hasil,
analisis induktif dengan mengungkapkan makna dari keadaan yang diamati, serta mengungkapkan makna sebagai hal yang esensial. Menurut Lincoln dan Guba
1985, hlm. 28 naturalistik merupakan pendekatan yang berorientasi pada penemuan yang memanimalisir manipulasi penelitian atas objek penelitianstudi.
Pemanfaatan sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah telah masuk dalam perencanaan pembelajaran khususnya
materi sejarah lokal tentang munculnya berbagai faham di Indonesia, namun belum pernah dilakukan sebuah penelitian. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif
dengan mertode Naturalistik Inquiry sangat tepat untuk diaplikasikan dalam penelitian ini dengan membiarkan kegiatan pembelajaran berjalan apa adanya
dengan alami tanpa adanya perlakuan atau intervensi dari peneliti.