Expert Opinion Verifikasi Data

Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kegiatan yang dilakukannya ada orang yang mengamatinya dalam hal ini adalah peneliti sehingga dengan sukarela ia akan memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada pengamat untuk melakukan pengamatan. Sebaliknya pengamatan tertutup biasanya subyek tidak mengetahui ada pengamat yang mengamati terhadap kegiatan yang dilakukannya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan pengamatan terbuka yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya. Melalui pengamatan secara langsung observasi dilakukan peneliti sebagai observer terhadap suatu proses pembelajaran sejarah lokal melalui pemanfaatan Sejarah PGRS-PARAKU sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1 Anjongan sekaligus sebagai aplikasi dari sebuah desain pembelajaran yang telah disusun oleh guru sejarah dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran proses pembelajaran sejarah lokal tersebut yang sebenarnya. Pengamatan terhadap proses pembelajaran ini jika diuraikan diharapkan akan mendapakan gambaran tentang desain pembelajaran sejarah lokal dengan pemanfaatan sejarah lokal sebagai sumber belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah siswa, tahapanlangkah- langkah pembelajaran, hasil-hasil yang dicapai dalam pembelajaran tersebut dan kendala-kendala yang dihadapi guru sejarah dalam pemanfaatan sejarah lokal tersebut. Selanjutnya pengamatan juga diarahkan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan prinsip siswa sebagai pusat pembelajaran student centered. Dengan demikian, pengamatan ini dilakukan peneliti dapat menghilangkan keraguan sekaligus lebih meyakinkan bagi peneliti tentang keadaan yang sebenarnya.

2. Pengumpulan Data dengan Wawancara

Nawawi 2005, hlm. 76 menyatakan bahwa teknik komunikasi langsung wawancara adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara tatap muka dengan sumber data. Teknik wawancara ini digunakan untuk mendialogkan dan menggali informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, baik wawancara terstruktur dengan bantuan Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pedoman wawancara maupun yang tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah dan problematika yang dihadapi dalam pendidikan sejarah. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan untuk memperoleh data dari beberapa informan kunci untuk melengkapi data tersebut diatas dengan pertanyaan yang bersifat menggali pengetahuan informan. Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan kepada: a. Guru Sejarah, Ferri Natawardani, S.Pd FN, yaitu untuk memperoleh data seputar perencanaan guru dalam pemanfaatan sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai sumber belajar dalam mengembangkan kesadaran sejarah siswa, pelaksanaan pembelajaran sejarah lokal dalam mengembangkan kesadaran siswa dengan memanfaatkan sejarah lokal PGRS-PARAKU serta berbagai kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan sejarah lokal PGRS- PARAKU sebagai sumber belajar dalam mata pelajaran sejarah. b. Siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Anjongan, yaitu untuk memperoleh data tentang sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran sejarah lokal PGRS- PARAKU sebagai sumber belajar dalam mengembangkan kesadaran sejarah siswa dan sejauh mana pemahaman mereka mengenai materi tersebut.

3. Pengumpulan Data dengan Dokumentasi

Lincon dan Guba 1985, hlm. 276-277 mengemukakan bahwa dokumentasi dan catatan digunakan dalam pengumpulan data didasarkan pada beberapa hal yakni: a. Dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan terutama karena mudah diperoleh dan relative lebih murah. b. Merupakan informasi yang mantap baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun dapat analisis ulang tanpa melalui perubahan di dalamnya. c. Dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang kaya. d. Keduanya merupakan sumber yang resmi yang tidak dapat disangkal, yang menggambarkan kenyataan yang formal.

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN SEJARAH PABRIK GULA RENDENG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN 2014 2015

1 27 133

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 6 113

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER SEJARAH LOKAL DAERAH SEKITAR KOTA TEGAL TERHADAP KESADARAN SEJARAH SISWA SMA NEGERI SE KOTA TEGAL

2 23 149

Pemanfaatan Situs Sejarah Klenteng Hian Thian Siang Tee Sebagai Sumber Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Welahan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2010 2011

2 14 139

PEMANFAATAN SITUS SEJARAH JAMBANSARI CIAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL :Penelitian Naturalistic Inquiry di SMP Negeri 2 Ciamis.

4 15 44

PEMANFAATAN MUSEUM KERATON KASEPUHAN DAN KANOMAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA :Penelitian Naturalistik Inkuiri di Madrasah Aliyah Ash Shiddiqiyah Kabupaten Cirebon.

1 2 52

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI LAWATAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2015/2016.

0 0 20

PEMANFAATAN SITUS ASTANA GEDE SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESADARAN SEJARAH LOKAL MAHASISWA - repository UPI T SEJ 1402967 Title

0 0 4

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KESADARAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 20152016

0 1 14

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 RAWALO

0 0 15