Sistematika Penulisan PEMANFAATAN SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESADARAN SEJARAH SISWA : Penelitian Naturalistik Inkuiri di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Anjongan Kabupaten Mempawah.

Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian. Selanjutnya dipaparkan pembahasan dan analisis temuan, pembahasan merupakan refleksi terhadap teori yang dikembangkan peneliti atau peneliti sebelumnya. Bab terakhir atau bab kelima dari tesis ini yakni simpulan dan saran, yakni menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Ditulis dengan naratif dan deskriptif tentang jawaban dari rumusan masalah yang diajukan peneliti, disajikan dengan sederhana akan tetapi mampu menjawab persoalan-persoalan di lapangan. Selanjutnya dibuat pula saran atau rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak, baik kepada sekolah, guru, maupun kepada peneliti berikutnya yang berniat melakukan penelitian serupa. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang utama dalam sebuah penelitian. Dengan adanya metode penelitian, peneliti akan mampu memecahkan masalah yang ditelitinya. Pada bab ini, penulis menjabarkan komponen-komponen metodologi penelitian yang meliputi: subjek dan lokasi, metode, instrumen, verifikasi data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

A. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian ini akan menghasilkan informasi data yang ditarik dan dikembangkan secara purposive. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata pelajaran sejarah dan siswa kelas XI IPS 2 yang terlibat dalam proses pembelajaran sejarah lokal PGRS-PARAKU yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah. Guru sejarah yang dipilih sebagai subjek penelitian hanya 1 yakni yang mengajar di kelas XI IPS 2, ia merupakan guru lulusan pendidikan sejarah dan selalu memanfaatkan sejarah lokal sebagai salah satu sumber belajar di dalam kelas. Dipilihnya siswa kelas XI IPS 2 sebagai subjek penelitian berdasarkan hasil pra- observasi peneliti di SMA Negeri 1 Anjongan, siswa kelas XI IPS 2 merupakan salah satu kelas favorit dikarenakan selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi situasi sosial social situation. Situasi sosial di dalam penelitian ini adalah tempat place yaitu sekolah, aktivitas activity yaitu kegiatan belajar mengajar, serta pelaku actors yaitu guru sejarah dan beberapa orang peserta didik yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu sample purposive. Lokasi penelitian ini ditetapkan di SMA Negeri 1 Anjongan yang terletak di Jalan Raya Anjongan Kilometer 62, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Aspek pelakunya adalah guru sejarah dan Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa kelas XI IPS 2 yang terlibat dalam proses pembelajaran sejarah lokal PGRS-PARAKU yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk mengembang- kan kesadaran sejarah.. Pertimbangan-pertimbangan ditetapkannya SMA Negeri 1 Anjongan menjadi lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dasar pertimbangan memilih SMA Negeri 1 Anjongan menjadi lokasi penelitian adalah berdasarkan kenyataan di lapangan, guru sejarah telah melaksanakan proses pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai salah satu sumber belajar dalam pembelajaran sejarah di kelas, namun belum ada yang melakukan penelitian. 2. Anjongan merupakan sebuah wilayah yang menjadi salah satu jalur ke negara Malaysia yang sangat berhubungan dengan sejarah lokal PGRS-PARAKU. 3. Guru mata pelajaran sejarah merupakan lulusan pendidikan sejarah, sehingga sesuai dengan bidang yang diajar.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naturalic inquiry . Bogdan dan Taylor 1993, hlm. 30 menyatakan bahwa metode kualitatif akan menunjuk kepada prosedur-prosedur riset yang menghasilkan data kualitatif, ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku mereka yang terobservasi. Pendekatan ini mengarah kepada keadaan-keadaan dan individu secara holistik utuh jadi pokok kajian, baik sebuah organisasi atau individu, tidak akan diredusir disederhanakan menjadi variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesa yang telah direncanakan sebelumnya, akan tetapi akan dilihat sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Penelitian kualitatif itu berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian Moleong, 2007, hlm. 44. Lincoln dan Guba 1985, hlm. 39 mengemukakan bahwa ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai suatu keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Hal ini didasarkan atas beberapa asumsi: Pertama, tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat. Kedua, konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya. Ketiga, sebagian struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa latar alamiah dipandangnya sebagai suatu kenyataan yang utuh. Peneliti ketika melakukan penelitiaannya harus masuk ke dalam konteksnya. Dalam penelitian ini yang menjadi konteksnya adalah pembelajaran sejarah lokal, maka peneliti harus masuk ke dalam kelas melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran unsurnya meliputi guru, siswa dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Semuanya merupakan satu kesatuaan karena saling mempengaruhi. Desain penelitian kualitatif ini bersifat alamiah dimana peneliti tidak berusaha memanipulasi setting penelitian, kondisisituasi objek yang diteliti benar-benar merupakan kejadian, komunitas, interaksi yang terjadi secara alamiah, hal ini dikarenakan metode kualitatif berusaha memahami fenomena- fenomena dalam kejadian alami yang wajar. Sejalan dengan ungkapan di atas, Bogdan dan Biklen 1982, hlm. 3 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif untuk pendidikan sesuai dengan karakteristik masalah yang dikaji. Lebih lanjut Bogdan

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN SEJARAH PABRIK GULA RENDENG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN 2014 2015

1 27 133

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 6 113

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER SEJARAH LOKAL DAERAH SEKITAR KOTA TEGAL TERHADAP KESADARAN SEJARAH SISWA SMA NEGERI SE KOTA TEGAL

2 23 149

Pemanfaatan Situs Sejarah Klenteng Hian Thian Siang Tee Sebagai Sumber Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Welahan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2010 2011

2 14 139

PEMANFAATAN SITUS SEJARAH JAMBANSARI CIAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL :Penelitian Naturalistic Inquiry di SMP Negeri 2 Ciamis.

4 15 44

PEMANFAATAN MUSEUM KERATON KASEPUHAN DAN KANOMAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA :Penelitian Naturalistik Inkuiri di Madrasah Aliyah Ash Shiddiqiyah Kabupaten Cirebon.

1 2 52

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI LAWATAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2015/2016.

0 0 20

PEMANFAATAN SITUS ASTANA GEDE SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESADARAN SEJARAH LOKAL MAHASISWA - repository UPI T SEJ 1402967 Title

0 0 4

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KESADARAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 20152016

0 1 14

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 RAWALO

0 0 15