By Pass Eductor TINJAUAN PUSTAKA

2-20 Universitas Kristen Maranatha Eductor harus digunakan dalam penempatan yang tepat. Eductor memiliki berbagai ragam ukuran, mulai dari 60 gpm hingga 250 gpm. Mereka juga dapat ditempatkan di antara dua bagian selang di garis debit. Pergerakan eductor bawah garis selang mungkin diperlukan jika garis panjang dipompakan, karena ada pembatasan banyaknya selang pada eductor. Pembatasan ini berkisar 150-300 kaki tergantung pada eductor tersebut. Eductor juga perlu pindah dari debit jika pipa pembuangan menghasilkan turbulensi saat memasuki eductor tersebut. Turbulensi tersebut dapat mengganggu pengoperasian venturi. Tekanan by pass eductor biasanya berkisar 200-psi. Hal ini akan menyebabkan hilangnya gesekan yang tinggi, sekitar 30 persen, melalui daerah venturi kecil. Tabung pick-up dapat ditempatkan dalam ember busa atau melekat pasokan tangki busa. Untuk operasi Kelas B, pasokan besar konsentrat akan dibutuhkan karena persentase yang tinggi. Persentase ini dapat disesuaikan dengan 0,5, 1,0, 3,0 atau 6,0 persen; beberapa model memiliki pengaturan 0,25 persen. Setiap pengaturan hanya ukuran lubang tertentu yang memungkinkan jumlah yang benar berkonsentrasi untuk memasuki aliran air. Mengenai arus foameductor, arus tersebut harus dijaga konstan pada nilai galonmenit. Fakta ini yang membuat sebagai penggunaan eductor bermasalah. Untuk Kelas A pemadam kebakaran busa di mana garis yang terus-menerus dibuka dan ditutup. Eductors bekerja jauh lebih baik dalam operasi Kelas B di mana busa sedang mengalir terus-menerus pada kebakaran atau tumpahan untuk jangka waktu yang lama. By pass eductor harus dioperasikan dengan harga yang lebih murah terhadap parameter yang benar dan operasi secara efektif. Misalnya, aliran melalui eductor harus sesuai rating. Variasi drastis danatau aliran yang salah akan mempengaruhi penurunan tekanan melalui venturi. Eductor juga harus disesuaikan dengan nozzle yang telah diatur dengan benar, dan debit aliran harus konstan. Ada beberapa faktor lain yang akan mengganggu pengoperasian eductor ini. Faktor-faktornya antara lain: meningkatnya nozzle sebanyak 10 kaki, sehingga menyebabkan terjadinya headpressure. Faktor lain adalah selang berlebihan 2-21 Universitas Kristen Maranatha sehingga dapat meningkatkan gesekan. Faktor-faktor lainnya, seperti kesalahan yang terjadi pada nozzle akibat buka full atau sebagian Khasanah, 2015.

2.12. Kapak Pemadam Kebakaran

Kapak pemadam kebakaran terkadang diabaikan atau terlupakan bahkan kadang kala penyedian peralatan itu terkesan sembarangan Triviteknik, 2012. Kapak pemadam kebakaran terbuat dari baja murni, kuningan dan tembaga tempa sehingga sangat kuat digunakan untuk mendobrak pintu atau mengungkit, terdiri dari dua mata kapak yaitu pipih sebagai pemotong dan lancip sebagai pengungkit. Handel terbuat dari kayu, fiberglass yang cukup kuat sehingga nyaman saat di pegang dan digunakan.Ukuran pegangan panjang bervariasi, antara 25 cm-90 cm. Sumber: Triviteknik, 2012 Gambar 2.3 Kapak Pemadam Kebakaran

2.13. Pakaian Pelindung Pemadam Fire Man Suit

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 24 TAHUN 2005 tentang Pemberlakuan SNI 03-7067-2005 Mengenai Teknis Fasilitas PKP- PK Pakaian pelindung keselamatan kerja personil PKP-PK terdiri dari helm dengan pelindung kaca depan, baju pelindung yang berupa jaket dan celana atau kombinasi keduanya, masker, sepatu bot dan sarung tangan. 1 Helm harus memenuhi syarat-syarat: - Tahan benturan. - Tidak tembus air. - Tidak menghantar listrik. - Tidak mudah berubah bentuk karena panas. 2-22 Universitas Kristen Maranatha - Kaca pelindung depan movable tahan terhadap guresan, benturan, panas radiasi dan sudut pandang lebar. - Helm mampu melindungi bagian leher. - Tidak diisolasi rapat sehingga dapat meneruskan suara. 2 Baju pelindung dibedakan menjadi 2 jenis yaitu baju tahan panas hanya untuk mendekat pada daerah api dan baju tahan api untuk masuk ke daerah api. 3 Baju tahan panas untuk mendekati pada daerah api harus memenuhi syarat: - Tidak tembus panas, tahan terhadap panas radiasi, tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak tembus air. - Mudah dipakai dengan cepat. - Mudah dibersihkan tanpa mengurangi kualitas ketahanan. 4 Baju tahan api untuk masuk ke daerah api harus memenuhi syarat-syarat: - Tahan terhadap nyala api. - Tahan radiasi panas 3 Wcm2 untuk selama 2 menit. - Tahan radiasi panas 8 Wcm2 untuk selama 1 menit. - Tahan benturan, Tahan air, Tidak menghantar listrik. 5 Sepatu bot harus memenuhi syarat-syarat: - Terbuat dari bahan tahan panas. - Lentur, anti slip. - Tahan terhadap oli, bahan bakar pesawat, asam. 6 Sarung tangan harus memenuhi syarat-syarat: - Dapat melindungi pergelangan tangan.