2-24
Universitas Kristen Maranatha
Secara umum sepeda motor dapat dibedakan menjadi 2, yakni: 1
Motor matic 2
Motor bebek Spesifikasi motor matic dan motor bebek terlampir dalam lampiran.
Tabel 2.3 Perbedaan Motor Matic dan Motor Bebek
Aspek Motor Bebek
Motor matik Bodi
Standar Lebih ringan
Tangki bensin
Di bawah jok Di bawah jok
Harga Rp12-17 juta
Rp13-30 juta ke atas
Transmisi Manual
Otomatis
Kopling manual Ada
Tidak ada
Rem mesin
Ada Tidak ada
Konsumsi BBM
Lebih hemat Lebih boros
Biaya perawatan
Lebih murah Lebih mahal
2.15. K3
K3 merupakan salah satu upaya menjamin kualitas barang dan jasa serta dapat memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat
sekitarnya dari bahaya penyakit dan kecelakaan akibat kerja Atmanto, 2011. Perlindungan terhadap tenaga kerja dari ancaman kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja merupakan hak asasi pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan yang mempekerjakan DepKes, 2005.
Tujuan dilaksanakannya K3 dalam sebuah perusahaan adalah: Hardono, Setyo, Nazib Faisal, dan Rulli Ranastra Irawan, 2009;Sedarmayanti, 2011
• Untuk menjaminkesejahteraan dan kesehatan para karyawan sehingga dalam bekerja karyawan terhindar daribahaya penyakit akibat kerja yang
mungkin timbul ketika seorang bekerja. • Memberikan jaminankeselamatan kepada karyawan sehingga terhindar
dari bahaya
kecelakaan yang
mungkin terjadidan
memberikan perlindungan kepada lingkungan sekitar yang akan tercemar dengan
2-25
Universitas Kristen Maranatha
adanyahasil pembuangan limbah serta bahaya kimia yang dihasilkan suatu perusahaan dalam prosesindustri. Dengan adanya K3 ini, diharapkan akan
tercipta suasana kerja yang nyaman dan amansehingga kesejahteraan dan produktivitas meningkat.
2.15.1. PPE Personal Protective Equipment
PPE adalah peralatan yang
harus digunakan seorang pada saat
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan sehingga terhindar dari bahaya kecelakaan yang dapat membahayakan karyawan. Penggunaan PPE ini merupakan
salah satu cara untuk menghindari dari bahaya kecelakaan. Ada beberapa macam APD yang digunakan seorang karyawan pada saat bekerjaKusuma, 2010;
Rijanto, 2010: • Helm, berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya seperti kejatuhan
benda-benda, terbentur benda keras yang dapat membahayakan kepala seorang karyawan pada saat bekerja.
• Safety shoes, berfungsi untuk melindungi kaki dari bahaya seperti tertimpa benda-benda berat, terinjak benda-benda tajam, tertumpah bahan-bahan
kimia yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. • Sarung tangan, berfungsi untuk melindungi tangan dari bahaya pada saat
bekerja sehingga terhindar dari cedera tangan seperti teriris, tergores ataupun terkena bahan-bahan kimia.
• Kacamata pengaman, berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya yang dapat mengganggu mata seperti masuknya debu, radiasi, percikan bahan
kimia yang dapat berakibat fatal seperti kebutaan. • Penutup telinga, berfungsi untuk melindungi telinga dari bahaya seperti
kebisingan pada saat bekerja. • Masker, berfungsi untuk menyaring udara yang akan dihirup karyawan
pada saat bekerja sehingga tidak membahayakan pernapasan. • Pelindung wajah, berfungsi untuk melindungi wajah agar tidak terkena
benda-benda berbahaya, bahan-bahan kimia.
2-26
Universitas Kristen Maranatha
2.16. Perancangan Produk
Produk adalah sebuah “artefak” -- sesuatu yang merupakan kreativitas budi-daya manusia man-made object yang dapat dilihat, didengar, dirasakan
serta diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan fungsional tertentu -- yang dihasilkan melalui sebuah proses panjang Ulrich, Karl T. and Eppinger, Steven
D., 2000. Produk ini bisa berupa benda fisik maupun non-fisik jasa, bisa dalam bentuk yang kompleks seperti mesin maupun fasilitas kerja yang lain, dan bisa
pula merupakan barang-barang konsumtif sederhana untuk keperluan sehari-hari. Untuk bisa menghasilkan produk -- khususnya produk industri -- yang memiliki
nilai komersial tinggi, maka diperlukan serangkaian kegiatan berupa perencanaan, perancangan dan pengembangan produk yaitu mulai dari tahap menggali ide atau
gagasan tentang fungsi-fungsi yang dibutuhkan; dilanjutkan dengan tahapan pengembangan konsep, perancangan sistem dan detail, pembuatan prototipe,
evaluasi dan pengujian baik uji kelayakan teknis maupun kelayakan komersial, dan berakhir dengan tahap pendistribusiannya Ulrich, Karl T. and Eppinger,
Steven D., 2000. Didalam proses perancangan maupun pengembangannya, pengertian tentang produk tidaklah bisa dipandang hanya dari karakteristik fisik,
attributes ataupun ingredients semata yang akan menghasilkan fungsi kerja produk; melainkan harus juga dilihat, dipikirkan dan dirancang-kembangkan
komponen-komponen yang lain -- berupa packagings dan support services component -- yang akan membentuk sebuah rancangan produk yang lengkap dan
terintegrasi Hisrich, Robert D. and Peters, Michael P., 1991; Wignjosoebroto, 1997.
Proses perancangan produk akan memerlukan pendekatan dari berbagai macam disiplin. Ilmu-ilmu keteknikan dan rekayasa engineering akan
diperlukan dalam perancangan sebuah produk terutama berkaitan dengan aspek mekanikal dan elektrikal-nya; sedangkan psikologi dianggap penting untuk
menelaah perilaku dan hal-hal yang dipikirkan oleh manusia yang akan menggunakan rancangan produk tersebut. Selanjutnya studi tentang ergonomi
akan mencoba mengkaitkan rancangan produk untuk bisa diselaras-serasikan dengan manusia, didasarkan pada kapasitas maupun keterbatasan dari sudut
2-27
Universitas Kristen Maranatha
tinjauan kemampuan fisiologi maupun psikologinya Stanton, 1998:, hal. 1-5; Hubel, 1984: hal 72-75 dengan tujuan untuk meningkatkan perfomansi kerja dari
sistem manusia-produk mesin. Stanton, 1998; Hubel, Vello and Lussow, Diedra B., 1984. Hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik kerjanya
juga merupakan fokus studi ergonomi. Lingkungan fisik kerja yang dimaksudkan dalam hal ini meliputi setiap faktor kondisi suhu udara, pencahayaan, kebisingan
dan sebagainya yang bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap efisiensi, keselamatan, kesehatan kenyamanan, maupun ketenangan orang bekerja sehingga
menghindarkan diri dari segala macam bentuk kesalahan manusiawi human errors yang berakibat kecelakaan kerja Hawkes, Barry and Abinnet, Ray, 1997.
Hal yang serupa diungkapkan oleh Sanders dan McCormick “it is easier to bend metal than twist arms” yang bisa diartikan merancang produk ataupun alat untuk
mencegah terjadinya kesalahan human error akan jauh lebih mudah bila dibandingkan mengharapkan orang operator jangan sampai melakukan
kesalahan pada saat mengoperasikan produk mesin atau alat kerja.Sanders, M.S.
and McCormick, Ernest J., 1992 Terdapat empat aturan dasar perancangan yang pertimbangan ergonomis
yang perlu diikuti yaitu: Khalil, 1972 • Pahami terlebih dahulu bahwa manusia merupakan fokus utama dari
perancangan produk. Hal-hal yang berhubungan dengan struktur anatomi fisiologi tubuh manusia harus diperhatikan, demikian juga dengan
dimensi ukuran tubuh antropometri harus dikumpulkan dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan bentuk maupun ukuran geometris dari
produk ataupun fasilitas kerja yang dirancang. • Gunakan prinsip-prinsip kinesiologi studi mengenai gerakan tubuh
manusia dilihat dari aspek ilmu fisika atau kadang dikenali dengan istilah lain biomechanics dalam rancangan produk yang dibuat untuk
menghindarkan manusia melakukan gerakan-gerakan kerja yang tidak sesuai, tidak beraturan, kaku patah-patah, dan tidak memenuhi
persyaratan efektivitas-efisiensi gerakan Wells, Katharine F. and Luttgens, Kathryn, 1976.
2-28
Universitas Kristen Maranatha
• Masukan ke dalam pertimbangan mengenai segala kelebihan maupun kekurangan keterbatasan yang berkaitan dengan kemampuan fisik yang
dimiliki oleh manusia didalam memberikan respons sebagai kriteria- kriteria yang perlu diperhatikan pengaruhnya dalam proses perancangan
produk. • Aplikasikan semua pemahaman yang terkait dengan aspek psikologi
manusia sebagai prinsip-prinsip yang mampu memperbaiki motivasi, attitude, moral, kepuasan, dan etos kerja.
2.17. Persentil
Persentiladalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebutSuhardi,
2008.Sebagai contoh, persentil ke-95 akan menunjukkan 95 populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan persentil ke-5 akan
menunjukkan 5 populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri, angka persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang
terbesar dan persentil ke-5 sebaliknya akan menunjukkan ukuran terkecil.
2.18. Momen Gaya
Momen gaya merupakan hasil perkalian gaya beban dengan jarak dari beban ke titik sumbu Widjaya, 1998. Momen gaya atau torsi dapat dihitung
dengan rumus: Dimana:
τ = momen gaya atau torsi Nm
L
= lengan gaya m
F
= gaya N
τ
= L × F
Berdasarkan persamaan diatas, semakin panjang lengan gaya, maka momen yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan semakin pendek lengan gaya,
momen yang dhasilkan makin kecil. Gaya-gaya yang searah jarum jam diberi
2-29
Universitas Kristen Maranatha
tanda positif, sedangkan gaya-gaya yang berlawanan arah jarum jam diberi tanda negatif.