Universitas Kristen Maranatha
BAB 5 ANALISIS
5.1.elebihan dan Keterbatasan Pawang Geni
Pawang Geni yang diperkenalkan oleh Joko Widodo ini, berisi drum air dengan kapasitas 200 liter, selang, dan pompa. Air dalam drum tersebut dipompa
keluar dengan pompa tekan aksi ganda. Air dialirkan ke selang sepanjang kurang lebih 10 meter. Alat-alat tersebut disimpan di atas gerobak agar mudah
dipindahkan. Pawang Geni yang dijual seharga 10,3 juta rupiah, mempunyai jangkauan semprot hingga 15 meter. Doni, 2012
5.1.1. Harga
Harga 10,3 juta rupiah ini terbilang murah untuk alat pemadam kebakaran portable yang dapat dijadikan alat pemadam pertama sebelum mobil pemadam
kebakaran datang ke lokasi kejadian. Pawang Geni terdiri dari: • 1 gerobak
Digunakan untuk mengangkut 1 drum air dan 2 pompa tekan aksi ganda.
• 1 drum air berkapasitas 200 liter Digunakan untuk menampung air sebagai satu-satunya media
pemadaman api. • 2 pompa tekan aksi ganda
Merupakan alat yang digunakan untuk memompa air dalam drum keluar melalui selang.
• 1 selang pemadam kebakaran dengan panjang kurang lebih 10 m Digunakan untuk mengalirkan air yang telah dipompa menuju titik
api.
5-1
Universitas Kristen Maranatha
5-2
• 1 Nozzle Digunakan untuk mengarahkan air ke titik api. Ujung nozzlesemakin
meruncing yang menyebabkan bertambah kuatnya aliran air yang disemprotkan.
Dengan harganya yang relatif murah, pawang geni dapat dibagikan untuk banyak daerah rawan kebakaran dan juga merupakan daerah padat penduduk.
Hingga saat ini pemerintah langsung memberikan Pawang Geni pada kelurahan- kelurahan maupun RTRW. Dengan demikian timbullah rasa memiliki sehingga
warga setempat dapat merawat Pawang Geni dengan baik.
5.1.2. Cara Pengoperasian
Karena alatnya masih sangat sederhana, sistem pengoperasian Pawang Geni tidaklah sulit. Alat tersebut seluruhnya dioperasikan secara manual, mulai
dari mengisi air ke dalam drum hingga memompa air keluar melalui selang. Dengan demikian warga dengan cepat dapat menguasai pemakaian Pawang Geni.
Pawang Geni setidaknya dioperasikan oleh 5 orang, 4 orang memompa secara berpasangan, dan 1 orang untuk mengarahkan selang pemadam ke titik api.
Contoh bila 4 orang yang memompa diberi inisial A, B, C, dan D, maka keempat orang tersebut bekerja secara berpasangan. Bila A menekan pompa ke bawah,
maka B memompa ke arah atas. Demikian pula dengan C dan D. Bila C memompa ke bawah maka D akan memompa ke atas. Kegiatan memompa ini
diberhentikan, bila api telah padam atau persediaan air dalam drum sudah habis. Tekanan yang diberikan oleh pemompaan yang dilakukan kurang dari 4 orang,
tidak cukup kuat untuk mengeluarkan air dari drum. Begitu juga bila pemompaan dilakukan secara tidak berpasangan. Tentunya diperlukan semangat gotong
royong yang tinggi dalam pengoperasian Pawang Geni ini. Dibalik semangat gotong royong tersebut, terkandung unsur ketidak
praktisan. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, kebakaran merupakan bencana yang tak terduga-duga. Bila tiba-tiba terjadi kebakaran pada dini hari,
akan sulit mengumpulkan 5 orang untuk mengoperasikan Pawang Geni. Alhasil alat ini hanya teronggok saja, tidak digunakan sama sekali. Belum lagi bila air