Perancangan sistem Informasi Georafis kebakaran : studi kasus suku dinas pemadam kebakaran jakarta timur
PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEBAKARAN
( STUDI KASUS SUKU DINAS PEMADAM
KEBAKARAN JAKARTA TIMUR )
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Linggo Murti
103093029710
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
(2)
PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEBAKARAN
( STUDI KASUS SUKU DINAS PEMADAM
KEBAKARAN JAKARTA TIMUR )
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Linggo Murti
103093029710
Menyetujui,
Pembimbing I
Dr. Eko Syamsudin Hasrito, M.Eng
NIP.
Pembimbing II
Zainul Arham, M.Si
NIP. 19740730 200710 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Aang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150411252
(3)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama
: Linggo Murti
NIM :
103093029710
Program Studi : Sistem Informasi
Judul Skripsi :
Perancangan
Sistem Informasi Geografis Kebakaran (
Studi Kasus Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
Timur )
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
Agustus
2010
Menyetujui
Penguji I
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 150 317 956
Penguji II
Aang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150411252
Mengetahui
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 150 317 956
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Aang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150411252
(4)
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Agustus 2010
Linggo Murti
103093029710
(5)
ABSTRAK
LINGGO MURTI
, Perancangan Sistem Informasi Geografis Kebakaran pada Suku
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, (dibawah bimbingan Bapak
Eko
Syamsudin Harsito
, dan Bapak
Zainul Arham
)
Suku Dinas Pemadam Kebakaran Kotamadya Jakarta Timur yang berwenang
menanggulangi masalah Kejadian Kebakaran di wilayah Jakarta Timur, harus siaga
dalam menangani masalah ini . Dari hasil penelitian penulis, proses pengolahan data
kebakaran dan pelaporan kasus kejadian kebakaran masih dilakukan secara
sederhana. Untuk itu diperlukan suatu aplikasi untuk memaksimal proses
penanganan kebakaran dan meningkatkan kualitas informasi penyebaran kasus
kebakaran di wilayah Jakarta Timur. Dalam penelitiannya penulis merancang sebuah
aplikasi berbasis SIG dalam mengolah data kebakaran
(mencari lokasi, menentukan
pos penanganan kebakaran terdekat dan pembuatan laporan penyebaran kebakaran)
. Dalam mengembangkan Sistem Informasi Geografis Kebakaran pada Wilayah
Jakarta Timur ini, penulis menggunakan metode terstruktur dari siklus hidup
pengembangan sistem (
system development life cycle
-SDLC) dengan model
pendekatan waterfall, dan pengembangan aplikasi ini menggunakan bahasa
pemrograman Avenue pada ArcView 3.3. Harapannya, hasil penelitian ini mampu
memaksimalkan proses penanganan kebakaran, pengolahan data dan pelaporan data
penyebaran kasus kebakaran di wilayah Jakarta Timur oleh SUDIN Pemadam
Kebakaran Jakarta Timur.
V Bab + 121 halaman + Daftar Pustaka + Lampiran, 2009
Kata kunci
: perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG), Penanganan
Kebakaran, pengolahan data kebakaran.
(6)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
Ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisa dan
Perancangan Sistem Informasi Geografis Kebakaran (study kasus: Suku Dinas
Pemadam Kebakaran Jakarta Timur)”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan arahan yang diberikan
kepada penulis selama menyusun skripsi ini. Oleh karena itu izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Aang Subiyakto, M.Kom serta Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku
Ketua dan Sekertaris Program Studi Sistem Informasi
3.
Bapak Dr. Eko Syamsudin M.Eng selaku Dosesn Pembimbing I dan Bapak
Zainul Arham M.Si selaku Dosen Pembimbing II.
4.
Bapak Munadi S.Sos selaku Pimpinan SUDIN Kebakaran Jakarta Timur dan
seluruh staf SUDIN Kebakaran Jakarta Timur, terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya.
5.
Kedua orang tua, yang telah memberikan do’a untuk membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
(7)
6.
Teman-teman seperjuangan di Program Studi Sistem Informasi angkatan 2003 .
annep, makasih banyak waktunya dan teman-teman lainnya yang telah
mambantu dalam penyelesaian skripsi ini.
7.
Ristty Wara Ariestyadi terima kasih atas semua rasa yang kau berikan.
8.
Teman-teman dekat yang telah mendukung, mendoakan dan memberikan
motifasi kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik akan sangat membantu untuk proses perbaikan
selanjutnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Agustus 2010
Linggo Murti
Penulis
(8)
DAFTAR ISI
Halaman Judul...i
Lembar Persetujuan Pembimbing... ii
Lembar Pengesahan Ujian... iii
Lembar Pernyataan... iv
Abstrak...v
Kata Pengantar...vi
Daftar Isi... viii
Daftar Gambar... xiv
Daftar Tabel... xvii
Daftar Simbol...xix
BAB I
: PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang... 1
1.2
Perumusan Masalah... 4
1.3
Batasan Masalah... 5
1.4
Tujuan dan Manfaat... 6
1.4.1
Tujuan...6
1.4.2
Manfaat...6
1.5
Metodologi... 7
(9)
BAB II
: LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi... 10
2.1.1 Pengertian Sistem...10
2.1.2 Karakteristik Sistem... 11
2.1.3 Pengertian Data dan Informasi... 12
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi...
13
2.2 Sistem Informasi Geografis...
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis...
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis...
13
14
13
2.2.3 Komponen Sistem Informasi Geografis...
15
2.2.4 Subsistem Sistem Informasi Geografis...
16
2.2.5 Model Data pada Sistem Informasi Geografis...
17
2.2.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografis...
19
2.2.7 Fungsi Analisis pada Sistem Informasi Geografis...
20
2.2.8 Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis...
21
2.3 Proses Pengembangan Sistem ...
23
2.3.1 Model SDLC
(System Development Life Cycle)
... 24
2.3.2 Waterfall Model...
25
2.4 Alat/Tools Perancangan Sistem ...
27
2.4.1 Flowchart
(Diagram Alir)...
27
2.4.2 DFD
(Data Flow Diagram)
...
29
2.4.3 ERD
(Entity Relationship Diagram)...
...
29
(10)
2.4.5 STD
(State Transition Diagram)
...
31
2.4.6 Kamus Data...
32
2.5 Kebakaran...
32
2.5.1 Konsep Dasar Kebakaran... 32
2.5.2 Kelas-Kelas Kebakaran...
32
2.5.3 Konsep Dasar Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
Timur ...
33
2.5.4 Konsep Dasar Fungsi Pendukung...
35
2.5.5 Konsep Dasar Jalan ...
37
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...
38
3.2 Peralatan dan Bahan...
38
3.2.1 Peralatan... 38
3.2.2 Bahan...
39
3.3 Ruang Lingkup Penelitian...
39
3.4 Metode Pengumpulan Data...
41
3.4.1 Studi Pustaka...
42
3.4.2 Observasi Lapangan...
42
3.4.3 Wawancara...
43
3.5 Metode Pengembangan Sistem...
44
3.5.1 Rekayasa dan Pemodelan Sistem.... ...
44
(11)
3.5.2 Analisis Sistem (Kebutuhan)...
45
3.5.3 Perancangan
(Design
)...
45
3.5.4 Penulisan Program
(Coding)
...
45
3.5.5 Pengujian
(Testing)
...
..46
3.5.6 Operasi dan Pemeliharaan...
..46
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Sistem Informasi Geografis Kebakaran...
..47
4.2 Metode Pengembangan Sistem...
42
4.2.1 Rekayasa dan Pemodelan Sistem.... ...
42
48
4.2.1.1 Latar Belakang Dinas Pemadam Kebakaran
Jakarta Timur ...
49
4.2.1.2 Tugas dan Fungsi Dinas Pemadam Kebakaran
Jakarta Timur...
50
4.2.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran
Jakarta Timur ...
50
4.2.1.4 Rekayasa Sistem...
51
4.2.2 Analisis Sistem (Kebutuhan)...
52
4.2.2.1 Sistem yang Sedang Berjalan...
52
4.2.2.2 Kebutuhan Sistem yang Sedang Berjalan...
55
4.2.2.3 Usulan Pemecahan Masalah...
56
4.2.3 Perancangan
(Design
)...
58
(12)
4.2.3.2 Perancangan Kamus Data SIGK...
68
4.2.3.3 Perancangan Basis Data SIGK ...
70
4.2.3.4 Perancangan Input / Output SIGK...
85
4.2.4 Penulisan Program
(Coding)
...
..99
4.2.4.1 Spesifikasi program untuk modul pembuka..
..99
4.2.4.2 Spesifikasi program untuk modul layar
utama... ...99
4.2.4.3 Spesifikasi program untuk sub menu
Menu
Utama
………..…...…...…. 102
4.2.4.4 Spesifikasi program untuk sub menu
Informasi
……...……..………...
103
4.2.4.5 Spesifikasi program untuk sub menu
Peta
Tematik
...…………... 103
4.2.4.6 Spesifikasi program untuk sub menu
Penanganan Kebakaran
……...
104
4.2.4.7 Spesifikasi program untuk sub menu
Pemeliharaan Data
………... 105
4.2.4.8 Spesifikasi program untuk sub menu
Laporan
...……… 107
4.2.4.9 Spesifikasi program untuk sub menu
Petunjuk
...………
108
4.2.5 Pengujian
(Testing)
...
109
(13)
4.2.6.1 Pemakaian SIGK...
112
4.2.6.2 Evaluasi...
112
4.2.6.3 Kelebihan SIGK...
118
4.2.6.4 Kekurangan SIGK...
119
BAB V
: PENUTUP
5.1 Kesimpulan...120
5.2 Saran...121
DAFTAR PUSTAKA
... 169
LAMPIRAN I WAWANCARA
... 170
LAMPIRAN II DOKUMEN-DOKUMEN
... 171
LAMPIRAN III TATA CARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGK..
... 172
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Grafik kejadian kebakaran, tahun 2000 – 2008 di wilayah jakarta
Timur... 2
Gambar 1.2
Grafik Kerugian yang disebabkan kebakaran, tahun 2000 – 2008 di
wilayah jakarta timur... 2
Gambar 2.1
Subsistem SIG... 16
Gambar 2.2
Data Raster... 18
Gambar 2.3 Data Vektor... 19
Gambar 2.4
Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall... 25
Gambar 3.1
Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall... 44
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur... 50
Gambar 4.2 Diagram Alir Dokumen Sistem Yang Berjalan... 54
Gambar 4.3 Diagram Alir Dokumen Sistem Usulan... 57
Gambar 4.4 Diagram Konteks... 58
Gambar 4.5 Diagram Nol... 59
Gambar 4.6 Diagram Rinci 1.0 ( Pengolahan Data Geografis ) ... 62
Gambar 4.7 Diagram Rinci 2.0 (Pengolahan Data Kebakaran) ... 64
Gambar 4.8 ERD Sebelum di Normalisasikan... 70
Gambar 4.9 ERD SIGK Sesudah Di Normalisasikan... 75
Gambar 4.10 STD Layar Utama SIGK... 85
Gambar 4.11 STD Menu Utama... 86
Gambar 4.12 STD Menu Informasi... 86
(15)
Gambar 4.14 STD Menu Penanganan Kebakaran... 87
Gambar 4.15 STD Menu Pemeliharaan Data... 88
Gambar 4.16 STD Menu Laporan... 89
Gambar 4.17 STD Menu Petunjuk... 89
Gambar 4.18 Perancangan Layar Utama... 90
Gambar 4.19 Perancangan Layar Menu Utama... 91
Gambar 4.20 Perancangan Layar Menu Informasi... 92
Gambar 4.21 Perancangan Layar Menu Peta Tematik... 93
Gambar 4.22 Perancangan Menu Penanganan Kebakaran... 93
Gambar 4.23 Perancangan Layar Menu Pemeliharaan Data... 94
Gambar 4.24 Perancangan Layar Menu Laporan... 95
Gambar 4.25 Perancangan Layar Menu Petunjuk... 95
Gambar 4.26 Rancangan Dialog Login... 96
Gambar 4.27 Dialog Seleksi Wilayah... 96
Gambar 4.28 Dialog Print... 96
Gambar 4.29 Dialog Print Setup... 97
Gambar 4.30 Rancangan Dialog Pemeliharaan Data Pos dan RS... 97
Gambar 4.31 Rancangan Dialog Entri Data Kebakaran... 97
Gambar 4.32 Rancangan Dialog Pemeliharaan data ”Kasus Kebakaran” ... 98
Gambar 4.33 Tabel hasil kuisioner tampilan aplikasi... 114
Gambar 4.34 Tabel hasil kuisioner fasilitas aplikasi... 115
Gambar 4.35 Tabel hasil kuisioner penggunaan fasilitas... 115
(16)
Gambar 4.37 Tabel hasil kuisioner penyajian laporan... 116
Gambar 4.38 Tabel hasil kuisioner manfaat informasi yang dihasilkan... 117
(17)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Pembagian Kantor Polisi……….... 36
Tabel 4.1 Kamus Data SIGK... 68
Tabel 4.2 Bentuk Tidak Normal... 71
Tabel 4.3 Bentuk 1NF... 72
Tabel 4.4 Bentuk 2 NF... 73
Tabel 4.5 Bentuk 3 NF... 74
Tabel 4.6 Tabel Provinsi... 76
Tabel 4.7 Tabel Kotamadya... 76
Tabel 4.8 Tabel Kecamatan... 76
Tabel 4.9 Tabel Kelurahan... 77
Tabel 4.10 Tabel Pos Polisi... 77
Tabel 4.11 Tabel pos pemadam... 77
Tabel 4.12 Tabel Rumah sakit... 78
Tabel 4.13 Tabel Jalan... 78
Tabel 4.14 Tabel Sungai... 79
Tabel 4.15 Tabel Data kebakaran.dbf... 79
Tabel 4.16 Tabel Pelapor.dbf ... 80
Tabel 4.17 Tabel Penyebab kebakaran per kecamatan.dbf ... 80
Tabel 4.18 Tabel Waktu kebakaran per kecamatan.dbf ... 80
Tabel 4.19 Tabel Benda terbakar per kecamatan.dbf ... 81
Tabel 4.20 Tabel Kejadian Kebakaran per Kecamatan.dbf... 81
(18)
Tabel 4.22 Tabel Penyebab kebakaran per kelurahan.dbf ... 82
Tabel 4.23 Tabel Waktu kebakaran per kelurahan.dbf ... 83
Tabel 4.24 Tabel Benda terbakar per kelurahan.dbf... 83
Tabel 4.25 Tabel Kejadian Kebakaran per kelurahan.dbf... 83
Tabel 4.26 Tabel Kej Keb bulanan per kelurahan.dbf... 84
Tabel 4.27 Hasil Pengujian... 109
(19)
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL DFD (
Data Flow Diagram
)
Menurut Jourdan dan DeMarco (Ladjamudin, p64 -70)
No Jourdan dan DeMarco
Keterangan
a.
External entity
(kesatuan luar)
merupakan
entity
di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lain yang berada di
lingkungan luarnya yang akan
memberikan masukkan (
input
) atau
menerima keluaran (
output
) dari sistem.
External entity
(kesatuan luar)
disimbolkan dengan suatu kotak.
b.
Proses
adalah pekerjaan yang dilakukan
oleh sistem sebagai respon terhadap
aliran data yang masuk menjadi aliran
data yang keluar. Suatu proses
ditunjukkan dengan simbol lingkaran.
c.
Arus data
adalah data yang menjadi
masukkan (input) atau keluaran (output)
menuju atau dari proses. Arus data diberi
simbol dengan suatu panah.
d.
Simpanan data
adalah merupakan
tempat penyimpanan data yang akan
digunakan oleh proses-proses yang ada di
dalam sistem. Data store dapat berupa
file/database yang tersimpan dalam
disket, harddisk atau bersifat manual
seperti buku alamat, file folder.
(20)
STATE TRANSITION DIAGRAM (STD)
Menurut Roger, S. Pressman
Nama Notasi
Keterangan
Keadaan Sistem
(State)
Setiap kotak mewakili suatu keadaan dimana
sistem mungkin berada didalam
state
Perubahan
sistem
Untuk memungkinkan suatu keadaan dengan
keadaan lain, jika sistem melakukan transisi
dalam perilakunya maka suatu keadaan berubah
menjadi keadaan tertentu.
Kondisi dan
aksi
Untuk melengkapi STD dibutuhkan dua hal
tambahan, yaitu kondisi sebelum keadaan.
Gambar disamping adalah ilustrasi dari kondisi
dan aksi yang ditampilkan disebelah anak panah
yang menghubungkan dua keadaan.
Condition Action
Keadaan 1
Keadaan 2
DAFTAR SIMBOL ERD (
Entity Relationship Diagram
)
Menurut Ladjamudin (2005, p 142)
No Simbol
Keterangan
a.
Persegi
panjang
Entitas/tipe entitas
menyatakan
kelompok orang, tempat, objek, kejadian atau
konsep tentang apa yang kita perlukan untuk
menangkap dan menyimpan data.
b.
Ellips menyatakan atribut-atribut
entity set
Atribut adalah item data yang menjadi bagian dari
entitas, sifat atau karakteristik suatu entitas.
(21)
c.
Belah ketupat (
Diamond
) menggambarkan
hubungan bisnis alami yang ada diantara satu atau
lebih entitas.
d.
Garis, menghubungkan antara
entity set
dengan
atribut-atributnya dan antara
entity set
dengan
relationship setnya
.
Notasi
Derajat Relasi Minimum dan
Maksimum
1 : 1
1 : M
1 : N
DAFTAR SIMBOL FLOW CHART
Menurut Ladjamudin (2005, p263)
Flow Directions Symbols
(simbol Penghubung )
No Simbol
Arti
Keterangan
1.
Simbol
flow
atau arus
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses
2.
Simbol
communication
Link
Untuk menyatakan bahwa adanya
transisi suatu data atau informasi dari
satu lokasi ke lokasi lainnya.
3. Simbol
connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam halaman
yang sama
4. Simbol
offline
Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam halaman
yang berbeda.
m 1 1 n m 1(22)
Process Symbols
(simbol proses)
No Simbol
Arti
Keterangan
1. Simbol
Process
Untuk menunjukan proses yang
dilakukan secara komputerisasi
2. Simbol
Manual
Menunjukkan pekerjaan manual
3. Simbol
Decision /
Logical
Simbol keputusan
4. Simbol
Predefined
Process
menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
memberi harga awal.
5. Simbol
Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program.
6. Simbol
Keying
Operation
Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses menggunakan suatu
mesin yang berkeyboard.
7. Simbol
Off-line Storage
Untuk menunjukan bahwa data dalam
simbol ini akan disimpan ke suatu media
tertentu.
8. Simbol
Manual Input
Untuk memasukan data secara manual
dengan online keyboard.
Input-output Symbols
(simbol input-output)
No Simbol
Arti
Keterangan
1.
Simbol
Input-output
Untuk menyatakan proses input dan
output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya.
2.
Simbol
Punched Card
Untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu.
(23)
4.
Simbol
Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari
disk atau output disimpan ke disk.
5.
Simbol
Magnetic-tape unit
Untuk menyatakan input berasal dari
pita magnetic atau output disimpan ke
pita magnetic.
6.
Simbol
Display
Untuk menyatakan peralatan output
yang digunakan berupa layar komputer.
DAFTAR SIMBOL KAMUS DATA
Menurut Ladjamudin (2005)
No Simbol
Uraian
1 =
Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya
2 +
Dan
3 ( )
Opsional (boleh ada atau boleh tidak)
4 { }
Pengulangan data
5 [ ]
Memilih salah satu dari sejumlah alternative, seleksi
6 **
Komentar
7 @
Identifikasi attribut kunci
(24)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah kotamadya Jakarta Timur yang merupakan bagian dari kota Jakarta yang telah memainkan peranan penting dalam menunjang pembangunan kota Jakarta. Kotamadya Jakarta Timur telah berperan sebagai kawasan perdagangan dan jasa baik dalam skala pelayanan nasional maupun regional, serta telah berfungsi sebagai kawasan hunian. Berbagai peran dan fungsi tersebut mengakibatkan perkembangan wilayah tersebut menjadi sangat pesat, baik dari perkembangan fisik dan aktifitasnya.
Resiko dari perkembangan yang pesat adalah munculnya berbagai macam masalah sosial yang tidak dapat dihindari, misalnya kejahatan, kesehatan serta salah satu hal yang terpenting adalah ancaman bahaya kebakaran.
Di kota-kota besar seperti Jakarta khususnya kotamadya Jakarta Timur tidak akan luput dari musibah kebakaran, karena sebagaian wilayahnya sudah berfungsi sebagai kawasan hunian padat penduduk, banyak berdirinya pabrik-pabrik dan gedung-gedung. Yang dalam pendiriannya tidak memperhatikan aturan tata ruang kota yang baik, banyaknya pencurian listrik dari tiang listrik di pinggir jalan. Hal-hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh dalam terciptanya kebakaran.
Kotamadya Jakarta Timur sebagai wilayah terbesar di ibukota Jakarta yang memiliki 10 kecamatan dan 65 kelurahan serta memiliki unit pos pemadam kebakaran terbanyak dibandingkan dengan wilayah kotamadya
(25)
lainnya, yaitu dengan jumlah 20 unit pos pemadam kebakaran yang tersebar diseluruh wilayah kotamadya Jakarta Timur. Namun dengan melihat luasnya wilayah kotamadya Jakarta Timur akan menjadi suatu masalah apabila terjadi kebakaran di suatu wilayah tapi lamban dalam penanganannya.
G ra fik K e ja d ia n K e b a k a ra n T a h u n 2 0 0 0 -2 0 0 8
1 0 6 9 6 8 3
1 8 7
5 3 1 4 0
1 8 8
1 4 5 1 6 1
0 5 0 1 0 0 1 5 0 2 0 0
2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 Gambar 1.1 Grafik Kejadian Kebakaran tahun 2000– 2008 di wilayah
Jakarta Timur 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Bangunan Perumahan Bangunan Industri Bangunan Umum Kendaraan Lain-lain
Gambar 1.2 Grafik Kerugian yang disebabkan Kebakaran, tahun 2000–
2008 di wilayah Jakarta Timur
Keterbatasan informasi tentang lokasi kebakaran merupakan salah satu penyebab pengolahan data dalam penanganan kejadian kebakaran menjadi lamban, sehingga membuat pengambil keputusan mengalami kesulitan untuk mengetahui lokasi kebakaran dan ketika menugaskan pemadam kebakaran yang akan melakukan penanganan awal pada kejadian kebakaran. Dan juga minimnya informasi tentang lembaga terkait yang
(26)
menjadi fungsi pendukung dalam penanganan kejadian kebakaran menjadi masalah penting, karena lembaga seperti polisi dan rumah sakit sangat berperan dalam proses penanganan kebakaran.
Penyajian laporan kebakaran yang sederhana dan belum terotomasi, membuat kebutuhan informasi pada Dinas Pemadam Kebakaran Kotamadya Jakarta Timur kurang, sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi kurang optimal.
Berdasarkan hal tersebut, pengolahan data kebakaran yang baik merupakan salah satu jenis pelayanan yang perlu ada di Dinas Pemadam Kebakaran Kotamadya Jakarta Timur. Sebagai instansi yang bertanggung jawab pada kejadian kebakaran di wilayahnya merasa perlu adanya dukungan sistem informasi yang dapat membantu dalam pengolahan data kebakaran.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang diikuti oleh pesatnya perkembangan piranti lunak membawa perubahan di berbagai bidang, yang meningkatkan kebutuhan akan kemudahan untuk mendapatkan informasi.
Mengingat perlu adanya pengolahan data yang baik pada Dinas Pemadam Kebakaran Kotamadya Jakarta Timur, mendorong penulis untuk membuat suatu sistem informasi yang mempermudah proses pengolahan data dalam penanganan kebakaran yaitu mencari lokasi kebakaran dan menentukan unit pemadam kebakaran serta fungsi-fungsi pendukung terdekat dengan lokasi atau wilayah terjadinya kebakaran, dan mempermudah proses pengolahan data untuk menghasilkan laporan penyebaran kebakaran yaitu dengan mengkalkulasi jumlah data kebakaran dan elemen data kebakaran tertentu yang dikelompokan berdasarkan waktu dan wilayahnya.
(27)
Penulis berharap sistem informasi ini dapat bermanfaat bagi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur dalam menangani kebakaran dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang terkait dalam melakukan penanganan kebakaran, serta pengolahan data kebakaran lanjut yang berguna untuk mengolah laporan penyebaran kebakaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur.
Dengan dukungan sistem informasi geografis kebakaran, Sebagai instansi yang bertanggung jawab pada kejadian kebakaran di wilayahnya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan pada Sudin Kebakaran Jakarta Timur maka permasalahan yang penulis angkat dalam penulisan ini adalah:
a. Bagaimana memperbaiki proses pencarian lokasi atau wilayah terjadinya kebakaran pada penanganan kebakaran.
b. Bagaimana memperbaiki proses pencarian lokasi atau wilayah pos pemadam kebakaran serta fungsi-fungsi pendukung (pos polisi, rumah sakit) yang terdekat dengan lokasi atau wilayah terjadinya kebakaran. c. Bagaimana memperbaiki kualitas laporan kebakaran yang dihasilkan dari
pengolahan data kebakaran, menggunakan pendekatan yang bersifat spasial ?
(28)
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Perancangan aplikasi sistem informasi geografis kebakaran dikhususkan di wilayah kelurahan, kecamatan pada Kotamadya Jakarta Timur.
b. Fasilitas untuk menentukan pos pemadam kebakaran serta fungsi-fungsi pendukung (pos polisi, rumah sakit) yang terdekat dengan lokasi atau wilayah terjadinya kebakaran menggunakan fungsi analisis spasial dengan operasibuffering.
c. Penggambaran tentang lokasi kebakaran hanya melalui jaringan jalan dan batas wilayah.
d. Aplikasi Sistem Informasi Geografis kebakaran ini dibangun dengan menggunakan program aplikasi SIG ArcView 3.3 dengan bahasa pemrogramanAvenue.
e. Aplikasi yang dibuat berbasis desktop dan hanya tersedia dan dapat diakses di SUDIN pemadam kebakaran Jakarta Timur.
f. Pada tahapan pengembangan sistem menggunakan metode terstruktur dengan model waterfall hanya sampai pada tahap pengujian dan tidak sampai pada tahap operasi dan pemeliharaan.
(29)
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah menganalisis dan merancang suatu aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) yang ditujukan untuk membantu tugas Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur pada pengolahan data kebakaran, antara lain dengan cara :
a. Mengolah informasi kejadian kebakaran, sehingga mempermudah si pengambil keputusan dalam mencari wilayah terjadinya kebakaran, mencari pos pemadam kebakaran dan fungsi-fungsi pendukung yang terdekat dengan wilayah terjadinya kebakaran. b. Mengolah data-data kebakaran per wilayahnya yang
menghasilkan laporan pola sebaran kebakaran yang berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang didapat dari penulisan ini adalah: a. Bagi Penulis :
1. Menerapkan seluruh ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah, melalui pembuatan aplikasi berbasis SIG.
2. Mengetahui kondisi dan memahami masalah-masalah yang dihadapi dalam bidang sosial, khususnya tentang musibah kebakaran dan pengolahan data kebakaran.
(30)
b. Bagi Sudin Kebakaran Jakarta Timur :
1. Sebagai fasilitas pengolah informasi bagi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur untuk meningkatkan kinerja dan koordinasi dengan lembaga lainnya dalam proses penanganan kebakaran.
2. Tersedianya aplikasi berbasis SIG yang dapat menghasilkan informasi yang bersifat spasial tentang pola penyebaran kebakaran pada Kotamadya Jakarta Timur.
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini terdiri dari metode pengumpulan data dan metode perancangan sistem, adapun kegiatannya terdiri dari :
a. Metode Pengumpulan Data, yaitu mendapatkan data dengan cara :
1. Studi Pustaka
Membaca dan mempelajari buku-buku, literatur dan website, yang dapat dijadikan pendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Wawancara
Serangkaian diskusi dan tanya jawab kepada Kepala Sudin Kebakaran Jakarta Timur untuk mendapatkan informasi tentang proses penanganan kebakaran dan pengolahan data kebakaran yang dilakukan, serta menganalisa masalah yang menjadi kendala dalam penanganan masalah kebakaran di wilayah Jakarta Timur.
(31)
3. Observasi
Mengamati kegiatan penanganan dan pengolahan data yang dilakukan oleh seksi operasi sudin kebakaran kotamadya jakarta timur, untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan sistem yang berjalan. Kegiatan ini di perlukan guna mencari dan mengumpulkan data-data sekunder yang dibutuhkan langsung dari sumbernya.
b. Metode perancangan sistem
Metode yang digunakan untuk perancangan dan pengembangan sistem yang akan dibuat ini menggunakan metode terstruktur yang didasari pada pengembanganModel Waterfall , yang urutan kegiatannya terdiri dari enam tahap yaitu rekayasa sistem, analisa sistem, perancangan sistem, pemrograman sistem, pengujian, operasi dan pemeliharaan sistem.
(32)
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, penulisan ini dibagi menjadi 5 Bab. Adapun isi dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini mengemukakan latar belakang dibuatnya penulisan skripsi, perumusan masalah dan batasan masalah yang diangkat dalam penulisan, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi yang digunakan serta sistematika penulisan.
Bab 2 : Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan berfikir dalam penulisan skripsi ini.
Bab 3 : Metodologi Penelitian
Bab ini menguraikan tentang objek yang diteliti dan metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan mengembangkan sistem dalam penelitian tersebut.
Bab 4 : Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang hasil yang didapatkan dari pengembangan sistem yang dilakukan.
Bab 5 : Penutup
Bab ini menguraikan kesimpulan dari apa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran untuk perbaikan sistem yang telah dibuat.
(33)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat beberapa pengertian mengenai definisi sistem, diantaranya menurut Menurut Hanif al Fatta (2007, p3) mendefinisikan sistem sebagai Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi, serta hubungan antar objeknya bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan
Menurut Ladjamudin (2005, p2) Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sementara dalam hanif al fatah (2005, p4) menurut Scott, sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling terintegrasi, yang menerima masukan (input) dan dengan melalui pengolahan (processing) yang terorganisasi sehingga menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan untuk mencapai satu tujuan.
(34)
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Ladjamudin (2005, p3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Komponen Sistem
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem.
b. Batasan Sistem
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem
Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.
d. Penghubung Sistem
Media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem
Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. f. Keluaran Sistem
Merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran/hasil yang berguna.
(35)
g. Pengolahan Sistem
Sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran atau tujuan Sistem
Sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Pengertian Data dan Informasi
Hanif al Fatta (2007, p9) mendefinisikan data sebagai suatu nilai, keadaan atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sedangkan informasi menurut Mc Leod dalam Hanif al Fatta (2007, p9) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Sedangkan menurut Ladjamudin (2005, p8) data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian dan kesatuan nyata, dan menurut Davis dalam Ladjamudin (2005, p8) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah kenyataan dari suatu kejadian, dan informasi adalah sekumpulan data
(36)
yang telah diproses dan menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penggunanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Ladjamudin (2005, p13), definisi Sistem informasi yaitu, a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
Sistem informasi menurut Budihar dalam prahasta (2002, p40) dapat diartikan sebagai suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Dari pendapat beberapa pendapat diatas, secara singkat dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang berguna untuk menghasilkan informasi dari data yang tersedia, dan digunakan untuk mendukung tindakan dalam mengambil keputusan dalam organisasi.
2.2 Sistem Informasi Geografis
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pada awalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta adalah media yang efektif
(37)
baik sebagai alat presentasi maupun tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta ini memiliki kelemahan atau keterbatasan informasi-informasi yang tersimpan dalam peta yang telah diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula, yang sudah dimanipulasi sehingga bersifat statis.
Bila dibandingkan dengan peta, SIG memiliki keunggulan yang melekat karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan demikian, data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk. Berbeda dengan sistem informasi lainnya, SIG membantu pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Salah satu keuntungan teknologi SIG adalah kemampuannya dalam menyediakan data atau informasi berkaitan dengan keruangan (spasial). Hasil analisis data geografi dapat disajikan dalam media peta, laporan atau keduanya. Peta dipakai untuk menampilkan hubungan geografi suatu data, sementara itu laporan sangat tepat untuk merangkum data tabular dan mendokumentasikan suatu nilai hasil perhitungan atau analisis. Secara singkat, SIG mampu mengolah gambar visual sekaligus mengolah basisdata.
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi di permukaan bumi. Rise dalam prahasta (2002, p54)
(38)
SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi. Chrisman dalam prahasta (2002, p55)
2.2.3 Komponen Sistem Informasi Geografis
Menurut prahasta (2002, p58) Sistem Informasi Geografis terdiri dari empat komponen utama yang terintergrasi menjadi satu kesatuan, yaitu:
a. Perangkat keras, Perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer dan plotter (untuk pengolahan), dan scanner. untuk konversi data ke dalam bentuk digital.
b. Perangkat lunak, Perangkat lunak SIG menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografis. Perangkat lunak SIG yang umum digunakan adalah Mapinfo, ArcView, Autocad Map.
c. Data dan informasi geografis, SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data yang diperlukan baik secara langsung dengan cara dijitasi data spasial dari peta dan masukan data atributnya dari tabel, laporan dengan menggunakan keyboard, maupun secara tidak langsung dengan cara mengimpornya dari perangkat lunak SIG
(39)
lainnya. Data geografis juga dapat diperoleh dengan membelinya dari penyedia jasa peta.
d. User, proyek SIG akan berhasil jika diatur dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memilki keahlian untuk setiap tahapan implementasi SIG.
2.2.4 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Subsistem SIG merupakan seluruh kesatuan cara kerja SIG yang dapat merepresentasikan kondisi dunia nyata ke dalam komputer seperti pada peta yang mampu merepresentasikan keadaan dunia nyata diatas kertas. Adapun proses untuk merepresentasikannya adalah sebagai berikut
Menurut prahasta (2002, p56) Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:
a. Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
(40)
format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data output, Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik dan peta. c. Data Management, Subsistem ini mengorganisasikan data spasial
maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
d. Data Manipulation dan Analysis, Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.2.5 Model Data pada Sistem Informasi Geografis
Menurut prahasta (2002, p146) dalam pengolahan data SIG, terdapat 2 jenis data, yaitu data spasial dan data non-spasial (atribut) yang saling melengkapi.
Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas atau digital.
Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi dari suatu keruangan.
(41)
Data atribut diperoleh dari catatan lapangan, statistik, sensus dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya.
Pada SIG, data spasial dan data atribut disajikan dalam bentuk titik (node), garis (arc), dan bidang (polygon) melalui 2 model, yaitu : a. Model Data Raster
Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial menggunakan struktur matriks atau pixel (picture cell) yang tersusun membentuk grid. Umumnya sel-sel berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang, tetapi bisa juga berupa segitiga atau persegi enam. Akurasi pada model raster sangat bergantung pada resolusi (jumlah pixel yang termuat dalam suatu gambar) yang digunakan.
Gambar 2.2 Data Raster
b. Model Data Vektor
Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial menggunakan titik-titik, garis, dan polygon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam model
(42)
data vektor didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).
Gambar 2.3 Data Vektor
2.2.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografis
Menurut prahasta (2002, p72) Secara jelas, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau definisinya. Kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi SIG yaitu:
a. Memasukan dan mengumpulkan data geografi b. Mengintegrasikan data geografi
c. Memeriksa, meng-update data geografi d. Menyimpan dan memanggil kembali data
e. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi f. mengelola data geografi
g. Memanipulasi data geografi h. Menganalisis data geografi
(43)
i. Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk peta tematik (view dan layout), table, grafik (chart), laporan (report), dan lainnya baik dalam bentuksoftcopy ataupunhardcopy.
2.2.7 Fungsi Analisis pada Sistem Informasi Geografis
Menurut prahasta (2002, p73) Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis dalam SIG yaitu fungsi analisis atribut dan fungsi analisis spasial.
Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basisdata (DBMS) dan perluasannya:
a. Operasi dasar basisdata mencakup : 1) Membuat basisdata baru, 2) Menghapus basisdata, 3) Membuat tabel basisdata, 4) Menghapus tabel basisdata, 5) Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel, 6) Membaca dan mencari data dari tabel basisdata, 7) mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basisdata, 8) Menghapus data dari tabel basisdata, 9) Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.
b. Perluasan operasi basisdata seperti : 1) Membaca dan menulis basisdata dalam sistem basisdata yang lain, 2) Dapat berkomunikasi dengan sistem basisdata yang lain, 3) Dapat menggunakan bahasa basisdata standar, 4) Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di dalam sistem basisdata.
(44)
Sedangkan fungsi analisis spasial terdiri dari operasi seperti berikut ini: a. Klasifikasi: fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasikan
kembali suatu data spasial (atau atribut) menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
b. Network : fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (lines) sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. c. Overlay: menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data
yang menjadi masukannya.
d. Buffer: menghasilkan data spasial baru yang berbentuk polygon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukannya.
e. 3D analysis: fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.
2.2.8 Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis
a. Arcview 3.3
Perangkat lunak merupakan salah satu dari empat komponen utama SIG. Perangkat lunak SIG harus dapat menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografis. ArcView 3.3 merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat lunak SIG yang dapat menyediakan fungsi-fungsi tersebut.
(45)
Perangkat lunak ArcView adalah alat (tools) yang paling banyak digunakan pada saat ini karena kemudahan yang dimilikinya. ArcView memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, menyusun, menggambarkan dan menganalisis peta atau informasi spasial. ArcView menyediakan sebuah perangkat kerja guna pembuatan keputusan spasial, dan mempunyai kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, atau mengevaluasi, melakukan query, dan menganalisis data spasial. Pekerjaan mengubah simbol peta, menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul, serta mencetak peta yang kualitasnya baik, dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan ArcView. ArcView bekerja dengan data tabular, citra, textfile data spreadsheet dan data grafik. Selain itu ArcView juga dapat melakukan komunikasi dengan produk perangkat lunak lain, dimana kita dapat mengganti data tanpa melakukan konversi dan tanpa perlu meninggalkan atau keluar dari area kerja ArcView. (Nuarsa 2005 p1-23)
b. Bahasa Pemrograman Avenue
Menurut prahasta (2004, p1) Avenue merupakan bahasa pemrograman yang hadir bersama dengan ArcView (terintegrasi dengan paket standar). Bahasa pemrograman script ini merupakan sarana atau tool yang efektif dan efisien yang dapat digunakan
(46)
untuk meng-customize dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibuat dengan perangkat SIG Arcview. Dengan Avenue, secara umum para pengguna dapat melakukan aktifitas-aktifitas sebagai berikut ;
1. Meng-customizetampilan Arcview (menyembunyikan dan atau memunculkan control dari para penggunannya).
2. Memodifikasi menu dantools standar Arcview.
3. membuat menu dan tools baru (untuk memenuhi kebutuhan
pengguna).
4. Mengotomasikan proses integrasi aplikasi-aplikasi Arcview dengan aplikasi-aplikasi lain.
5. Mengembangkan fungsi dan prosedur (baris-baris kode yang membentuk suatu proses yang lebih besar) yang diperlukan di dalam aplikasi.
2.3 Proses Pengembangan Sistem
Menurut Whitten (2004, p81) System Development Process adalah Proses pengembangan terstandarisasi yang mendefinisikan suatu aktivitas, metode, praktik terbaik, dan perangkat terotomasi yang akan digunakan oleh para pengembang sistem untuk mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak.
Dalam pengembangan sistem informasi, perlu melewati beberapa tahapan mulai dari perencanaan sistem hingga penggunaan sistem. Dengan
(47)
mengikuti tahapan-tahapan ini diharapkan pengembangan sistem dapat diselesaikan dengan baik. Tahap-tahap tersebut dinamakan SDLC (System Development Life Cycle).
2.3.1 Model SDLC (System Development Life Cycle)
Di dalam pengembangan sistem informasi, masalah yang muncul tidak langsung dapat dihilangkan tetapi harus dikenali terlebih dahulu sebelum solusinya dibuat. Biasanya pengembang menggunakan pendekatan atau model tahapan yang berbeda dalam pengembangan suatu sistem informasi.
Menurut prahasta (2002, p222) telah dikembangkan beberapa model proses rekayasa piranti lunak atau sistem informasi, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan, akan tetapi seluruhnya memiliki serangkaian tahapan yang sama dalam mengembangkan suatu sistem informasi. Berikut adalah beberapa jenis model SDLC yang umum digunakan :
a. Waterfall Model b. Prototyping Model c. RAD Model d. Spiral Model
(48)
2.3.2 Waterfall Model
Gambar 2.4 Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall
Penulis menggunakan model ini dalam pengembangan sistemnya Menurut Prahasta (2002, p223) Metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem, analisis, desain, coding, pengujian dan pemeliharaan. Pada model ini terdapat aktivitas- aktivitas sebagi berikut :
a. Rekayasa Sistem Informasi (System Information Engineering). Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam pembentukan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat Rekayasa Sistem
Analisis Sistem
Perancangan
Pemrograman
Pengujian
(49)
lunak harus berkomunikasi dengan hardware, manusia dan basis data. Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis. Tahap ini juga kadang disebut dengan Project Definition.
b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements Analysis). Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Harus dapat dibentuk domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, performansi dan antarmuka.
c. Perancangan (Design). Proses mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Desain ini harus didokumentasikan dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.
d. Pemrograman (Coding). Desain pada tahap sebelumnya harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin (komputer). Maka dilakukan langkah penulisan program. Jika desain-nya detil, maka coding dapat dicapai secara mekanis.
e. Pengujian (Testing). Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan. Dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.
(50)
f. Operasi dan Pemeliharaan (Support/Maintenance). Perangkat lunak setelah diberikan pada pelanggan, mungkin ditemukan error ketika dijalankan di lingkungan pelanggan. Atau mungkin pelanggan meminta penambahan fungsi, hal ini menyebabkan faktor maintenance (pemeliharaan) ini menjadi penting dalam penggunaan metode ini. Pemeliharaan ini dapat berpengaruh pada semua langkah yang dilakukan sebelumnya.
2.4 Alat Perancangan Sistem
2.4.1 Flowchart (Diagram Alir)
Menurut Ladjamudin (2005, p263) Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah.
Flowchart disusun dengan simbol. simbol ini dipakai sebagai alat bantu dalam menggambarkan proses, simbol dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni sebagai berikut.
a. Flow Direction Symbols(Simbol penghubung atau alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain.
b. Processing Symbols (Simbol proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses.
(51)
c. Input-output Symbols (simbol input-output)
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input-output.
2.4.2 DFD ( Data Flow Diagram )
DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD menurut Jouran dan DeMarco dalam buku analisa dan desain sistem informasi (Ladjamudin, p64 -70).
Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan Data flow diagram adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Adapun tahapan dalam menggambarkan sistem menggunakan DFD adalah sebagai berikut : a. Diagram Konteks ( Level 0 )
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks menggambarkaninput danoutput dari sistem secara global.
(52)
b. Diagram Zero atau Nol ( Level 1 )
Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail, serta menggambarkan proses utama dari DFD. Diagram Nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani.
c. Diagram Rinci (Level 2, Level 3, dan seterusnya)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero atau diagram level diatasnya. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
2.4.3 ERD ( Entity Relationship Diagram)
Menurut ladjamudin (2005, p 142)Entity Relationship Diagram (ERD) adalah notasi grafik dari sebuah model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.
Kardinalitas adalah menunjukan jumlah maksimum dan minimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lainnya. Kardinalitas relasi antar entitas dapat di katagorikan dalam tiga jenis, yaitu :
a. Derajat hubungan 1 : 1 (One to one)
Derajat hubungan antar entitas 1 : 1 terjadi bila entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B. Demikian pula sebaliknya.
(53)
b. Derajat hubungan 1 : m (One to many) atau m :1 (Many to one) Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya setiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.
c. Derajat hubungan m : n (Many to many)
Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Demikian pula sebaliknya.
2.4.4 Normalisasi
Menurut Ladjamudin (2005, p169) normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel, relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Bentuk dan tahapan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut:
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
(54)
b. Bentuk Normal Kesatu (1NF atauFirst Normal Form)
Secara sederhana entitas berada pada dalam bentuk normal pertama, yaitu jika tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas tunggal.
c. Bentuk Normal Kedua (2NF atauSecond Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu tabel sudah berada pada bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key. sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field.
d. Bentuk Normal Ketiga (3NF atauThird Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara keseluruhan.
2.4.5 STD (State Transition Diagram)
Menurut Pressman (2001, p317), STD menggambarkan kebiasaan dari suatu sistem dengan menggambarkan kondisi dan kejadian yang menyebabkan perubahan suatu kondisi. Selain itu, dapat dikatakan STD menunjukan tindakan yang diambil sebagai akibat dari suatu kejadian. Notasi yang digunakan dalam STD dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
(55)
2.4.6 Kamus Data
Menurut Ladjamudin (2005) kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan - kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
2.5 Kebakaran
2.5.1 Konsep Dasar Kebakaran
Dalam situs resmi Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta http://www.jakartafire.com/dpk07/pengetahuan/index.php?act= detil&idb=297) Pengertian kebakaran adalahsuatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan.
2.5.2 Kelas-Kelas Kebakaran
Dalam situs resmi Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakartahttp://www.jakartafire.com/dpk07/pengetahuan/index.php?act= detil&idb=297),Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
a. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung
(56)
goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
b. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
c. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
2.5.3 Konsep Dasar Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur
Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta Timur adalah unsur pelaksana pemerintah daerah (Pemda) yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas melakukan usaha pencegahan dan pemadaman kebakaran serta penyelamatan akibat kebakaran dan bencana lainnya di wilayahnya. Dibentuknya organisasi Dinas
(57)
Pemadam Kebakaran ini merupakan perwujudan tanggung jawab pemerintah daerah (Pemda) dalam rangka memberikan perlindungan kepada warganya dari ancaman bahaya kebakaran dan bencana lainnya. Dalam mewujudkan rasa aman serta memberikan perlindungan kepada warga, Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur pada buku laporan kegiatan tahunan 2006, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berpedoman pada :
a. Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 9 tahun 2002, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta,
b. Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 673 tahun 2002, tanggal 18 April 2002 tentang pembentukan dan pembagian Wilayah Kerja Sektor Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta Timur Mempunyai 3 tugas pokok yakni :
1. Pencegahan Kebakaran. 2. Pemadaman Kebakaran.
(58)
2.5.4 Konsep Dasar Fungsi Pendukung
Fungsi-fungsi pendukung dalam proses pemadaman kebakaran mempunyai pengertian yaitu semua lembaga yang terlibat langsung dalam proses pemadaman kebakaran. Yang bertugas dalam pemberian pelayanan secara cepat, akurat dan efisien mulai dari informasi kebakaran diterima sampai api padam. Yang termasuk dalam fungsi-fungsi pendukung dalam proses pemadaman kebakaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah Rumah sakit, polisi (kantor polisi).
a. Rumah Sakit
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2001), rumah sakit adalah :
1. Gedung tempat merawat orang sakit.
2. Gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan.
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No : 159b/MEN.KES/PER/II/1998 (Bab I Pasal 1 Ayat 1), rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
b. Kantor Polisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2001), polisi adalah :
(1)
theThemes = theView.GetActiveThemes r = Rect.MakeEmpty
for each t in theThemes
r = r.UnionWith(t.ReturnExtent) end
if (r.IsEmpty) then return nil
elseif ( r.ReturnSize = (0@0) ) then
theView.GetDisplay.PanTo(r.ReturnOrigin) else
theView.GetDisplay.SetExtent(r.Scale(1.1)) end
myProject = av.GetProject theView = av.GetActiveDoc theGraphics = theView.GetGraphics if (theGraphics.Count = 0) then exit
end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="Cari") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="Grafik") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="cetak") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="tutup") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
' place label buttons on view theView.GetWin.Invalidate
vRect = theView.GetDisplay.ReturnVisExtent theDisplay = theView.GetDisplay
aWidth = theDisplay.ReturnExtent.GetWidth aHeight = theDisplay.ReturnExtent.GetHeight theOrigin =
theDisplay.ReturnVisExtent.ReturnOrigin ' factor for spacing buttons
xfac = aWidth/26500 yfac = aHeight/355
' ensure button widths are properly sized
butWidth = aWidth * 0.20 butHeight = aWidth * 0.03
' make label button and set script & label 'theChart = av.GetActiveDoc
lblSoil = LabelButton.Make lblSoil.SetClick("1-Grafik") lblSoil.SetLabel("Grafik") lblSoil.SetObjectTag("Grafik")
xFac1 = xFac*1050 ' bwat geser ke samping kiri tombol buka tabel dan layout
xFac2 = xFac*6750 ' bwat geser ke samping kiri tombol grafik dan tutup
cari = yFac*40
' Size control to 20% by 7% of display width newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac1,theOrigin.GetY +cari)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblSoil, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Cari")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONT ROL_CONSTRAINT_NONE)
' make label button and set script & label lblHydro = LabelButton.Make
lblHydro.SetClick("edit legenda") lblHydro.SetLabel("Sebaran") lblHydro.SetObjectTag("Sebaran")
' Size control to 20% by 7% of display width grafik = yFac*15 '1800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac2,theOrigin.GetY +cari)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize) aGraphicControl =
GraphicControl.Make(lblHydro, aRect) theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Grafik")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
(2)
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
' make label button and set script & label lblZoning = LabelButton.Make
lblZoning.SetClick("1-buat layout") lblZoning.SetLabel("Layout") lblHydro.SetObjectTag("Cetak")
' Size control to 20% by 7% of display width cetak = yfac*15 '3800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac1,theOrigin.GetY+c etak)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblZoning, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Cetak")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
av.GetProject.SetModified(true)
' make label button and set script & label lblZoning = LabelButton.Make
lblZoning.SetClick("1-Tutup") lblZoning.SetLabel("Tutup") lblHydro.SetObjectTag("tutup")
' Size control to 20% by 7% of display width tutup = yFac*5 '3800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac2,theOrigin.GetY+c etak )
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblZoning, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("tutup")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
av.GetProject.SetModified(true)
=================================== 2. Peta Penyebaran Kejadian Kebakaran Per kecamatan "1-viewKebakaran_kecamatan" =================================== theView = av.GetActiveDoc
'theView.GetWin.Close objProject=Av.GetProject
objNamaView="PETA PENYEBARAN KEBAKARAN KECAMATAN"
objView=objProject.FindDoc(objNamaView) objWindow=objView.GetWin
objWindow.Open
theThemes = theView.GetActiveThemes r = Rect.MakeEmpty
for each t in theThemes
r = r.UnionWith(t.ReturnExtent) end
if (r.IsEmpty) then return nil
elseif ( r.ReturnSize = (0@0) ) then
theView.GetDisplay.PanTo(r.ReturnOrigin) else
theView.GetDisplay.SetExtent(r.Scale(1.1)) end
myProject = av.GetProject theView = av.GetActiveDoc theGraphics = theView.GetGraphics if (theGraphics.Count = 0) then exit
end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="Cari") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="Grafik") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="cetak") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="tutup") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
(3)
end end
' place label buttons on view theView.GetWin.Invalidate
vRect = theView.GetDisplay.ReturnVisExtent theDisplay = theView.GetDisplay
aWidth = theDisplay.ReturnExtent.GetWidth aHeight = theDisplay.ReturnExtent.GetHeight theOrigin =
theDisplay.ReturnVisExtent.ReturnOrigin ' factor for spacing buttons
xfac = aWidth/26500 yfac = aHeight/355
' ensure button widths are properly sized butWidth = aWidth * 0.20
butHeight = aWidth * 0.03
' make label button and set script & label 'theChart = av.GetActiveDoc
lblSoil = LabelButton.Make lblSoil.SetClick("1-Grafik") lblSoil.SetLabel("Grafik") lblSoil.SetObjectTag("Grafik")
xFac1 = xFac*1050 ' bwat geser ke samping kiri tombol buka tabel dan layout
xFac2 = xFac*6750 ' bwat geser ke samping kiri tombol grafik dan tutup
cari = yFac*40
' Size control to 20% by 7% of display width newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac1,theOrigin.GetY+c ari)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblSoil, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Cari")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
' make label button and set script & label lblHydro = LabelButton.Make
lblHydro.SetClick("edit legenda") lblHydro.SetLabel("Sebaran")
lblHydro.SetObjectTag("Sebaran")
' Size control to 20% by 7% of display width grafik = yFac*15 '1800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac2,theOrigin.GetY +cari)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize) aGraphicControl =
GraphicControl.Make(lblHydro, aRect) theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Grafik")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONT ROL_CONSTRAINT_NONE)
' make label button and set script & label lblZoning = LabelButton.Make
lblZoning.SetClick("1-buat layout") lblZoning.SetLabel("Layout") lblHydro.SetObjectTag("Cetak")
' Size control to 20% by 7% of display width cetak = yfac*15 '3800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac1,theOrigin.GetY +cetak)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize) aGraphicControl =
GraphicControl.Make(lblZoning, aRect) theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Cetak")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONT ROL_CONSTRAINT_NONE)
av.GetProject.SetModified(true)
' make label button and set script & label lblZoning = LabelButton.Make
lblZoning.SetClick("1-Tutup") lblZoning.SetLabel("Tutup") lblHydro.SetObjectTag("tutup")
' Size control to 20% by 7% of display width tutup = yFac*5 '3800
(4)
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac2,theOrigin.GetY+c etak )
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblZoning, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("tutup")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
av.GetProject.SetModified(true)
=================================== 3. Peta Penyebaran Kejadian Kebakaran Per Bulannya "1-viewKebakaran_perbulan" =================================== theView = av.GetActiveDoc
'theView.GetWin.Close objProject=Av.GetProject
objNamaView="PETA PENYEBARAN KEBAKARAN PERBULAN"
objView=objProject.FindDoc(objNamaView) objWindow=objView.GetWin
objWindow.Open
theThemes = theView.GetActiveThemes r = Rect.MakeEmpty
for each t in theThemes
r = r.UnionWith(t.ReturnExtent) end
if (r.IsEmpty) then return nil
elseif ( r.ReturnSize = (0@0) ) then
theView.GetDisplay.PanTo(r.ReturnOrigin) else
theView.GetDisplay.SetExtent(r.Scale(1.1)) end
myProject = av.GetProject theView = av.GetActiveDoc theGraphics = theView.GetGraphics if (theGraphics.Count = 0) then exit
end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="Cari") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="Grafik") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="cetak") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
for each g in theGraphics
if (g.GetObjectTag.AsString="tutup") then theGraphics.RemoveGraphic(g)
break end end
' place label buttons on view theView.GetWin.Invalidate
vRect = theView.GetDisplay.ReturnVisExtent theDisplay = theView.GetDisplay
aWidth = theDisplay.ReturnExtent.GetWidth aHeight = theDisplay.ReturnExtent.GetHeight theOrigin =
theDisplay.ReturnVisExtent.ReturnOrigin ' factor for spacing buttons
xfac = aWidth/26500 yfac = aHeight/355
' ensure button widths are properly sized butWidth = aWidth * 0.20
butHeight = aWidth * 0.03
' make label button and set script & label 'theChart = av.GetActiveDoc
lblSoil = LabelButton.Make lblSoil.SetClick("1-Grafik") lblSoil.SetLabel("Grafik") lblSoil.SetObjectTag("Grafik")
xFac1 = xFac*1050 ' bwat geser ke samping kiri tombol buka tabel dan layout
xFac2 = xFac*6750 ' bwat geser ke samping kiri tombol grafik dan tutup
cari = yFac*40
(5)
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac1,theOrigin.GetY+c ari)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblSoil, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Cari")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
' make label button and set script & label lblHydro = LabelButton.Make
lblHydro.SetClick("edit legenda") lblHydro.SetLabel("Sebaran") lblHydro.SetObjectTag("Sebaran")
' Size control to 20% by 7% of display width grafik = yFac*15 '1800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac2,theOrigin.GetY+c ari)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl = GraphicControl.Make(lblHydro, aRect)
theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Grafik")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONTRO L_CONSTRAINT_NONE)
' make label button and set script & label lblZoning = LabelButton.Make
lblZoning.SetClick("1-buat layout") lblZoning.SetLabel("Layout") lblHydro.SetObjectTag("Cetak")
' Size control to 20% by 7% of display width cetak = yfac*15 '3800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac1,theOrigin.GetY+c etak)
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize)
aGraphicControl =
GraphicControl.Make(lblZoning, aRect) theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("Cetak")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONT ROL_CONSTRAINT_NONE)
av.GetProject.SetModified(true)
' make label button and set script & label lblZoning = LabelButton.Make
lblZoning.SetClick("1-Tutup") lblZoning.SetLabel("Tutup") lblHydro.SetObjectTag("tutup")
' Size control to 20% by 7% of display width tutup = yFac*5 '3800
newPoint =
Point.Make(theOrigin.GetX+xFac2,theOrigin.GetY +cetak )
aSize = (butWidth*0.9)@(butHeight*2.5) aRect= Rect.Make(newPoint, aSize) aGraphicControl =
GraphicControl.Make(lblZoning, aRect) theGraphics.UnselectAll
aGraphicControl.SetSelected(false) aGraphicControl.SetEditable(false) aGraphicControl.SetObjectTag("tutup")
theGraphics.AddName(aGraphicControl) 'this also sets name of control
aGraphicControl.SetConstraint(#GRAPHICCONT ROL_CONSTRAINT_NONE)
av.GetProject.SetModified(true) ======================= N. Grafik "1-Grafik"
======================= theView = av.GetActiveDoc
for each t in theView.GetActiveThemes if (t.HasTable) then
t.EditTable end
theTable = av.GetActiveDoc theChart =
Chart.MakeUsingDialog(theTable.GetVTab, "Chart")
if (theChart <> NIL) then theChart.GetWin.Open end
(6)
======================= O. Cetak "1-buat layout" ======================= t = TemplateMgr.Show
if (t <> nil) then
theView = av.GetActiveDoc
docs = av.GetProject.GetDocs docs.Shuffle(theView, 0) objs = List.Make
objs.Add(theView.GetName) objs.Merge(docs)
layouts = List.Make for each d in docs
if (d.Is(Layout) and d.Is(DialogEditor).Not) then layouts.Add(d)
end end
if (layouts.Count = 0) then l = Layout.Make
else
new = Layout.Make name = new.GetName
new.SetName("<New Layout>") layouts.Insert(new)
l = MsgBox.List(layouts, "Select a Layout", "View - Layout")
if (l = new) then l.SetName(name) else
av.GetProject.RemoveDoc(new) end
end
if (l <> nil) then l.UseTemplate(t)
l.GetGraphics.FillFrames(objs) l.GetWin.Open
end end
======================= P. Sebaran "Edit Legenda " ======================= Sebaran
Edit legenda
theView = av.getActiveDoc
for each t in theView.getActiveThemes s = t.getLegendEditorScript
if (s.isnull.not) then av.run(s,t)
end end
======================= Q. "Buffer"
======================= buffer
theThemes = av.GetActiveDoc.GetThemes for each aTheme in theThemes
aTheme.SetActive(False) end
theThemes = av.GetActiveDoc
aTheme=theThemes.FindTheme("Jaringan_jalan.sh p")
aTheme.SetActive(True)
TBW = av.FindDialog("WizardBuffer") Pthemelist = {}
for each athm in av.GetActiveDoc.GetThemes if (athm.is(FTHEME)) then
Pthemelist.Add(athm) end
end
if (Pthemelist.Count = 0) then
Msgbox.Info("Your view contains no feature themes. The buffer wizard will only work for feature themes, i.e., ShapeFiles.","")
else
TBW.Open end
theThemes = av.GetActiveDoc.GetThemes for each aTheme in theThemes
aTheme.SetActive(True) end
======================= R. "Tutup View"
======================= theView=Av.GetActiveDoc theView.GetWin.Close