mensi Kualitas Produk TINJAUAN PUSTAKA

2-10 Universitas Kristen Maranatha - Kemudahan penggunaan alat pemadam kebakaran 5 Ketahanan Realibility, yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai Garvin, 1987. Variabel yang termasuk dimensi realibility adalah: - Ketahanan pompa saat digunakan terus-menerus - Ketahanan selang pemadam terhadap kerusakan sobek 6 Daya tahan Durability, yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan, dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk Garvin, 1987. Variabel yang termasuk dalam durability adalah: - Ketahanlamaan bahan bakar sebelum harus diisi ulang 7 Serviceability, yaitu berhubungan dengan layanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan saja tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual yang mencakup layanan servis reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkanGarvin, 1987. Variabel yang termasuk ke dalam dimensi service ability adalah: - Ketersediaan garansi - Ketersediaan jasa reparasi 8 Perceived quality, yaitu berhubungan dengan citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan Garvin, 1987.Variabel yang termasuk ke dalam dimensi perceived quality adalah: - Kesesuaian harga dengan kualitas dan kelengkapan 2.5.Kebakaran Kebakaran adalah suatu rekasi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api. Adapun tiga unsur penting dalam kebakaran antara lain: 1 Bahan bakar dalam jumlah yang cukup bahan bakar dengan bahan padat, cair, atau gas. 2 Zat pengoksidasi atau oksigen dalam jumlah yang cukup. 3 Sumber nyala yang cukup untuk menyebabkan kebakaran. 2-11 Universitas Kristen Maranatha Hal-hal yang perlu diketahui untuk mencagah kebakaran adalah sebagai berikut: 1 sifat-sifat dan bahan-bahan yang dapat terbakar dan meledak. 2 proses terjadinya kebakaran dan peledakan. 3 tata cara penanganan dalam upaya mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran dan peledakan. Dalam perkembangannya, kebakaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian 1 . Klasifikasi ini bertujuan agar dapat dipilih dengan cepat media pemadam yang tepat yang dipakai untuk memadamkan kebakaran. Berikut adalah klasifikasi kebakaran: 1 Kelas A Kebakaran jenis A adalah kebakaran yang bahan kebakarannya padat bukan logam, seperti kayu, kertas, dan lain-lain. 2 Kelas B Kebakaran kelas B adalah kebakaran yang bahan terbakarnya cair dan gas, seperti: bensin, kerosene, LPG, LNG, dan lain-lain. 3 Kelas C Kebakaran ini disebabkan oleh listrik bertegangan. Listrik bertegangan yang dimaksud, misalnya: motor listrik. 4 Kelas D Kebakaran kelas D disebabkan oleh terbakarnya logam kebakaran logam seperti: Al, Mg, Mn, dan lain-lain. 5 Kelas E Kebakaran kelas E merupakan jenis kebakaran yang tergolong baru ditemukan. Kebakaran jenis ini adalah kebakaran yang disebabkan oleh terbakarnya bahan-bahan radioaktif belum diketahui secara spesifik. 6 Kelas K Kebakaran kelas K juga termasuk jenis kebakaran yang tergolong baru ditemukan. Kebakaran ini disebabkan oleh lemak, cairan kimia, dan CO 2. 1 Menurut NFPA National Fire Protection Association www.nfpa.org 2-12 Universitas Kristen Maranatha

2.6. Alat Pemadam Api Ringan

Alat Pemadam Api Ringan atau yang lebih dikenal APAR adalah peralatan ringan yang berisi tepung, cairan, atau gas yang disemprotkan bertekanan untuk tujuan pemadam kebakaran. Dalam penggunaannya, ditemukan keterbatasan dari APAR, yakni: kapasitas terbatas, jarak semprot terbatas, dan lama semprot duration yang terbatas. Selain itu adapun keunggulan dari APAR adalah: APAR disebarkan secara merata dan siap pakai dan kebakaran yang ditemukan masih kecil dapat dipadamkan dengan APAR. APAR dapat dibedakan menjadi beberapa jenis Bakti, 2014: 1 APAR air APAR jenis air biasanya untuk pemadaman kebakaran kelas A, yaitu untuk benda padat selain logam, seperti kayu, kertas, kain atau karet. APAR jenis air berfungsi untuk memutuskan sumber panas atau api. 2 APAR powder Powder banyak digunakan di kantor-kantor atau fasilitas umum seperti mall. APAR jenis powder berfungsi untuk memutuskan oksigen. Berdasarkan kelas kebakaran, ada 3 tipe APAR jenis powder yaitu reguler, multi purpose dan special dry powder. Semua jenis powder ini berhubungan erat dengan lingkungan pekerjaan di kantor atau mall tersebut. 1. APAR Powder Reguler, tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C. APAR powder reguler antara lain: sodium bikarbonat, potasium bikarbonat, potasium karbonat, potasium klorida. 2. APAR Powder Multi Purpose, tepung kimia untuk memadamkan kebakaran kelas A, B dan C. Powder multi purpose antara lain mono amonium fosfat. 3. APAR Special Dry Powder, tepung kimia yg efektif utk pemadaman kebakaran kelas D. Special dry powder adalah campuran kalium klorida, magnesium klorida, natrium klorida dan kalsium klorida. 3 APAR busa APAR jenis foam busa cocok untuk kebakaran kelas A dan B. APAR jenis foam busa sangat efektif untuk mencegah api menyala kembali setelah 2-13 Universitas Kristen Maranatha pemadaman. Foam busa membentuk segel di sekitar bidang yang terbakar dan mencegah pengapian ulang. 4 APAR halon Hanya efektif untuk kebakaran klas B dan C, untuk kebakaran klas A diperlukan kapasitas yang besar. Sekarang halon sudah tidak digunakan lagi karena dapat merusakkan lapisan OZON. Untuk menggantikannya, terdapat APAR jenis Energen, AF11, dan FM 200. 5 APAR CO 2 APAR jenis CO 2 sangat cocok untuk peralatan berlistrik dan api kelas B. Kemudian kemampuan tingginya yang tidak merusak serta efektif dan bersih yang sangat dikenal luas. CO 2 memiliki sifat non-konduktif dan anti statis. Karena gas ini tidak berbahaya untuk peralatan dan bahan yang halus, sangat ideal untuk lingkungan kantor yang modern, dimana minyak, solvent dan lilin sering digunakan. Kinerja yang tidak merusak dan sangat efektif serta bersih sangatlah penting. Kedua model memiliki corong yang tidak ber-penghantar dan anti statis, cocok untuk situasi yang melibatkan cairan yang mudah terbakar dan bahaya listrik. Gas yang dihasilkan tidak bersifat merusak peralatan dan bahan yang halus. Ideal untuk lingkungan kantor modern, dengan semua risiko elektronik-nya, dan dimana minyak, bahan pelarut dan lilin sering digunakan. Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan.Kelas B ini terkait dengan kebakaran luas permukaan dengan angka rating untuk jumlah cairan yang mudah terbakar dalam rasio air 13, 23 bahan bakar yang dapat dpadamkan dalam 1 area melingkar. APAR didesain untuk dapat dilakukan oleh satu orang. Beberapa metode yang menjadi penduan penggunaan APAR, yakni:Rosidi, 2011 ; Yudiantyo 1 Pull the pin Menarik pin pengaman handle hingga putus atau terlepas.