Standard Operational Procedure SOP

Universitas Kristen Maranatha 6-56 Gambar 6.41 Penyimpanan Awal MoPA Universitas Kristen Maranatha 6-57 Gambar 6.42 Memasang MoPA Universitas Kristen Maranatha 6-58 Saat kebakaran terjadi warga yang memerlukan alat pemadam kebakaran, dapat dengan cepat mengendarai sepeda motor ke lokasi penyimpanan MoPA. Setelah warga sampai, warga memutar dongkrak searah jarum jam, agar memutar tuas handle searah jarum jam. Dengan demikian MoPA akan lebih tinggi dari pada jok sepeda motor. Dongrak yang digunakan memiliki tinggi maksimum 34,5 cm dan tinggi minimum 8 cm. Oleh karenanya MoPA dapat dinaik turunkan sepanjang range dongrak tersebut. Range ini sudah sangat cukup bagi motor bebek dan matic. Oleh karenanya MoPA dapat digunakan di semua motor bebek dan matic. Kemudian warga memarkir mundur motor hingga ban sepeda motor belakang mengenai pembatas parkir. Setelah sepeda motor sudah berada di area stand penyangga, handle dongkrak diputar berlawanan arah jarum jam sehingga kini stand penyangga jauh lebih rendah dan melepaskan beban MoPA, sehingga kini MoPA sepenuhnya ditopang oleh sepeda motor. Universitas Kristen Maranatha 6-59 Gambar 6.43 Mengikat MoPA di Atas Motor Universitas Kristen Maranatha 6-60 Warga dapat membuka bagian 2 dan 3 dari badan MoPA dengan menggeser kearah belakang. Kemudian warga dapat memutar uliran samping yang berada di samping badan MoPA. Cara kerja uliran ini hampir sama dengan mur. Uliran ini diputar searah jarum jam sehingga bagian ujung dari uliran yang sebelumnya telah dilapisi dengan spons, semakin mendekati body sepeda motor. Kedua uliran ini akan menjepit body sepeda motor, sehingga perancangan akan kokoh di atas sepeda motor, meskipun dalam perjalanan sepeda motor terguncang karena kurang mulusnya jalan. Selain itu warga dapat mengikat fasilitas tambahan tersebut pada pegangan besi sebelah belakang dari jok motor. Tak lupa warga, menggantungkan toa yang sebelumnya berada diatas perancangan pada gantungan depan motor.Toa digantung di atas motor agar dapat mudah digunakan, mengingat toa digunakan sepanjang jalan menuju lokasi kejadian. Selain itu pengendara dapat dengan mudah memberikan instruksi di lapangan. Universitas Kristen Maranatha 6-61 Gambar 6.44 Persiapan Alat Pemadam Universitas Kristen Maranatha 6-62 Setelah memastikan fasilitas tambahan tersebut sudah terpasang dengan benar di atas motor, warga dapat langsung mengendarai sepeda motor menuju lokasi kebakaran. Sesampainya di lokasi kejadian. Warga dapat membuka kaki lebar di samping dari fasilitas tambahan, untuk menopang sepeda motor. Kaki lebar yang sebelumnya terlipat dapat diputar 90 derajat karena berporos pada engsel. Kemudian warga menurunkan tiang penyangga dengan memutar baut berlawanan arah jarum jam pada sisi luar kaki lebar. Pastikan kedua kaki lebar tersebut menyentuh tanah, kencangkan kembali baut dengan memutarnya searah jarum jam. Tiang besi sudah dilengkapi dengan karet di bagian bawahnya, sehingga dapat menciptakan gesekan terhadap jalantanah. Hal ini menyebabkan tiang besi tidak slip. Kemudian pada tahap ini, warga memasang suction hose pada lubang inletdengan memutarnya berlawanan arah jarum jam, dan menyambungkan ujung suction hose yang sebelumnya telah dipasang filterpada sumber air. Bila warga akan menerobos api, warga harus memakai fire man suit dan fire helmetyang terdapat pada bagian 3, sebelum melakukan usaha pemadaman api. Universitas Kristen Maranatha 6-63 Gambar 6.45 Menggunakan Alat Pemadam Universitas Kristen Maranatha 6-64 MoPA memiliki tiga bahan pemadam yaitu air, foam, dan APAR. Jika menggunakan air sebagai bahan pemadam maka, warga menarik sela pompa ke serong atas hingga pompa menyala.Kemudian mengarahkan discharge hose ke sumber api. Setelah sampai ke sumber api, warga memutar ujung nozzle searah jarum jam kemudian air memancar. Sedangkan untuk bahan foam, sebelumnya lepaskan terlebih dahulu salah satu discharge hose yang terpasang dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam. Kemudianby pass eductor dipasang pada lubang tersebut, dengan memutarnya searah jarum jam, pada ujung lain by pass eductor dipasangkan discharge hose dengan cara memutarnya searah jarum jam. Letakkan ujung pipa by pass eductor pada foam concentrate. Saat air dari pompa keluar memenuhi by pass eductor, akan menciptakan tekanan yang kemudian akan menarik keluar foam concentrate, foam concentrate akan bercampur dengan air dalam by pass eductor dan dialirkan keluar melalui discharge hose. Sedangkan lubang outlet lain yang tidak disambungkan dengan by pass eductor terlebih dahulu, akan tetap mengeluarkan air sebagai outputnya. Jadi salah satu discharge hose dapat mengeluarkan air, dan satunya lagi dapat mengeluarkan foam secara bersama-sama. Sedangkan bila menggunakan APAR, warga tinggal mengambil APAR yang ada pada bagian 2. Dan mengikuti instruksi PASS di bawah ini: • Pull the pin Gambar 6.46 Pull the Pin Universitas Kristen Maranatha 6-65 • Aim at the base of the fire • Squeeze the handle • Sweep side to side Gambar 6.47 Aim at the Base of the Fire Gambar 6.48 Squeeze the Handle Gambar 6.49 Sweep Side to Side Universitas Kristen Maranatha 6-66 Gambar 6.50 Merapikan Alat Pemadam Universitas Kristen Maranatha 6-67 Untuk menutup pancaran air atau foam putar ujung nozzleberlawanan arah jarum jam. Kemudian matikan pompa dengan memutar tombol yang berada dibawah sela pompa. Kemudian lepaskan semua alat pemadam kebakaran seperti suction hose, by pass eductor. Kemudian melipat kedua jenis hose tersebut dan menyimpannya pada tempatnya semula. Tak lupa warga perlu menutup kembali MoPA. Mengingat saat pompa beroperasi sisi depan dan atas dari bagian 1 terbuka. Setelah semua peralatan pemadam kebakaran dikembalikan pada tempatnya semula, maka warga dapat menutup kaki lebar dengan membuka baut berlawanan arah jarum jam, dengan demikian tiang besi akan bebas bergerak. Angkat tiang besi penyangga, kencangkan kembali baut searah jarum jam, kemudian lipat kembali kaki lebar kearah dalam. Universitas Kristen Maranatha 6-68 Gambar 6.51 Mengembalikan MoPA Universitas Kristen Maranatha 6-69 Pastikan tinggi stand penyangga sudah lebih rendah dari kaki MoPA. Jika belum, turunkan dongkrak dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam. Jika stand penyangga lebih tinggi dari pada kaki MoPA, maka kaki MoPA akan menabrak stand saat motor parkir mundur. Jika warga menggunakan fire man suit dan fire helmet yang terdapat di bagian 3. Kemudian warga melepaskan uliran samping dengan memutar bagian 6 berlawanan arah jarum jam. Tak lupa, warga melepas tali pengikat yang mengikat ke besi. Kemudian warga memutar tuas handle searah jarum jam hingga MoPA terlepas dari badan motor. Toa yang semula digantungkan pada gantungan depan motor dikembalikan diatas MoPA. Universitas Kristen Maranatha 6-70 Gambar 6.52 SOP Penggunaan MoPA dalam Bentuk Flowchart Universitas Kristen Maranatha 6-71 Gambar 6.52 lanjutan SOP Penggunaan MoPA dalam Bentuk Flowchart Universitas Kristen Maranatha 6-72 Gambar 6.52 lanjutan SOP Penggunaan MoPA dalam Bentuk Flowchart Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1.Kesimpulan Dari pembahasan, penelitian, dan perancangan yang telah dilakukan, didapatkan beberapa hasil pokok, yaitu: 1 Produk alat pemadam kebakaran portable yang sekarang ini belum cukup untuk digunakan di daerah padat penduduk. Pawang Geni dengan harga yang terjangkau 10,3 juta rupiah, dapat dibeli dalam jumlah banyak. Namun tidak mampu memberikan alat pemadam kebakaran yang lengkap. Air merupakan satu-satunya media pemadam kebakaran pada Pawang Geni. Penyediaan air sebagai satu-satunya media pemadaman api adalah tindakan yang kurang bijak. Mengingat air tidak dapat digunakan untuk memadamkan api yang melahap flammable liquidgas, maupun electronics equipment. Selain itu Pawang Geni dinilai kurang ramping bila masuk ke gang-gang kecil, mobilitasnya cukup sulit karena terlalu berat bila didorong manual. Selain itu jumlah operator minimum yang dibutuhkan terlalu banyak, diperlukan waktu ekstra untuk mengumpulkan operator Pawang Geni. Belum lagi bila operator sudah kelelahan dan berhenti memompa, maka air akan berhenti disemprotkan. Lain halnya dengan produk Fire Motor, yang dijual seharga 260 juta ini memiliki alat pemadam kebakaran yang sangat lengkap. Terlalu lengkapnya terdapat alat pemadam kebakaran yang fungsinya sama disediakan berulang-ulang. Seperti by pass eductor dan foaminduktor, kedua alat ini memliki fungsi yang seragam, namun pada tetap disediakan keduanya. Contoh lainnya adalah toa, sirine, dan megaphone dibeli sebagai produk yang terpisah, padahal terdapat produk dipasaran yang merupakan gabungan fungsi dari keduanya. Hal ini bukan hanya membuat Fire Motor semakin melebar, tapi juga merupakan usaha membuang- buang uang. Selain itu Fire Motor juga kurang ramping dan sulit 7-1 Universitas Kristen Maranatha 7-2 dibelokkan pada gang-gang sempit. Sehingga seberapa lengkap dan seberapa baik apapun alat pemadam kebakaran yang disediakan bila alat pemadam kebakaran tidak dapat mencapai titik api sia-sia saja. Tabel 7.1 Rangkuman Perbandingan Pawang Geni dan Fire Motor Kelebihan Kelemahan Pawang Geni Murah, hanya 10,3 juta rupiah Tidak cukup lengkap Biaya pelatihan dan perawatan murah Kurang cepat Mudah dibelokkan Membutuhkan minimum 5 orang operator Fire Motor Lebih cepat, karena dikendarai Mahal, hingga 260 juta rupiah Lengkap Biaya pelatihan dan perawatan mahal Tidak mudah dibelokkan 2 Untuk mendapatkan alat pemadam kebakaran yang tepat dan berkualitas baik, peneliti mencari, mempelajari setiap alat pemadam kebakaran yang ada dan menentukan alat-alat apa saja yang cocok digunakan dalam perancangan ini. Peralatan-peralatan tersebut adalah pompa, suction hose, discharge hose, APAR, jerigen, solar, fire man suit, kapak personel, fire helmet, toa, waterproof head light, by pass eductor, dan foam concentrate. 3 Alat-alat pemadam kebakaran tersebut dievaluasi dan dibahas, kemudian diputuskan untuk masuk dalam perancangan. Peneliti merancang alat pemadam kebakaran sebagai fasilitas tambahan pada motor. Perancangan dilakukan dengan pertimbangan antropometri, kerampingan alat, penggunaan alat, dan sebagainya. Bentuk rancangan yang cocok untuk fasilitas tambahan ini adalah bentuk U terbalik. Dengan bentuk seperti ini rancangan dapat lebih ramping namun juga dapat dipastikan rancangan tetap di atas sepeda motor, meskipun terguncang sepanjang perjalanan menuju titik api. 4 Alat-alat pemadam kebakaran yang dipilih dalam rancangan ini tentunya yang memiliki kualitas yang baik, dimensi yang paling ringkas, kegunaan dan manfaat yang terbaik, dan dari segi harga. Peralatan yang dipilih tersebut ialah, pompa KASA, suction hose Voko, discharge hose Ovesu,