Tujuan Penelitian Sistematika Penulisan

1-6 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan dan asumsi, dan sistematika penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi dasar-dasar teori yang relevan dengan topik penelitian ini. Teori- teori tersebut digunakan untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tahap-tahap yang dilakukan peneliti mulai dari awal hingga akhir penelitian. Tahapan tersebut disusun dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan. BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menyajikan data-data yang peneliti kumpulkan. Data tersebut didapatkan melalui sumber-sumber ilmiah, dan internet. Bab ini juga menyajikan pengolahan data yang dikumpulkan dari bab sebelumnya. BAB 5 ANALISIS Bab ini berisi analisis kelemahan dan kelebihan dari alat pemadam kebakaran yang telah ada sebelumnya. Kemudian peneliti menganalisis setiap alternatif alat pemadam kebakaran yang sebelumnya telah dikumpulkan, dan memilih satu alternatif terbaik untuk perancangan. BAB 6 PERANCANGAN Bab ini berisiperancangan alat pemadam kebakaran pada kawasan padat penduduk. Selanjutnya disajikan pula pembuktian usulan lebih baik dari pada kondisi aktual berdasarkan tujuh dimensi kualitas produk. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dirangkum dari keseluruhan penelitian, yang meliputi pengolahan data, analisis, dan perancangan usulan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin, yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alamManuaba, 2004. Jadi ergonomi adalah studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan. Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tak kalah penting adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk-produk ini haruslah dapat dengan mudah diterapkan dimengerti dan digunakan pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan adanya bahayaresiko dalam penggunaannya. Nurmianto, 2004 2.2.Antropometri Perancangan harus dapat memberikan kepuasan bagi pengguna maupun pemberi jasa produksi Min-yangwang, 1999. Kepuasan yang dimaksudkan disini adalah kenyamanan. Kesehatan yang ditinjau dari ilmu anatomi, fisiologi, psikologi, kesehatan dan keselamatan kerja, serta manajemen. Untuk dapat berhasil memberikan kepuasan, perancangan harus didasarkan pada dimensi tubuh manusia baik secara statis maupun dinamis. Faktor-faktor utama yang membedakan dimensi tubuh manusia antar suatu populasi adalah:Nurmianto, 2004 1. Keacakan data yang diambil 2. Jenis kelamin Terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin pria maupun wanita. 3. Suku bangsa Setiap suku bangsa memiliki karakter dimensi yang berbeda, yang tentunya akan membedakan dimensi tubuh manusia. Karena hal ini dimensi tubuh orang Indonesia tidak dapat disamakan begitu saja 2-1 2-2 Universitas Kristen Maranatha dengan dimensi orang bersuku bangsa lain. Sebagai contoh dimensi tinggi badan pilot Amerika Serikat berbeda dengan pilot Jepang dan Vietnam. Oleh karenanya diperlukan adanya perancangan khusus untuk cockpit. 4. Usia Usia jelas akan sangat membedakan dimensi tubuh manusia. Anak- anak akan memiliki dimensi tubuh yang jauh lebih kecil dari pada orang dewasa, namun mereka terus bertumbuh, hingga saatnya dimensi tubuh mereka akan cenderung knstan dari waktu ke waktu. Tak menutup kemungkinan mengalami menurunan karena berkurangnya elastisitas tulang belakang. 5. Cacat tubuh secara fisik Orang-orang yang memiliki cacat tubuh secara fisik memiliki berbagai macam keterbatasan yang tidak dimiliki oleh orang normal lainnya. Misalnya jarak jangkauan tangan maupun ruang kaki knee space. Antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia seperti ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Stevenson, 1989. Berikut tabel data antropometri masyarakat Indonesia yang didapatkan dari hasil interpolasi masyarakat British dan Hongkong.