Teknik Pengolahan Data Teknik Pengolahan dan Analisis Data

40 Format penilaian proses dan descriptor terlampir dalam RPP 2. Teknik Pengolahan Data Hasil Teknik pengolahan data hasil yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan KKM sebagai kriteria tuntas dan belum tuntas bagi siswa kelas V SDN Karangnangka I. Dalam penilaian hasil, penulis menggunakan alat penilaian berupa soal.Adapun jumlah soal yang digunakan terdiri dari 4 soal.Dengan kriteria penilaian sebagai berikut : a. Untuk soal nomor 1 Skor 3 = jika siswa dapat menuliskan 4-5 nama pejuang dengan benar Skor 2 = jika siswa dapat menuliskan 2-3 nama pejuang dengan benar Skor 1 = jika siswa hanya menuliskan 1 nama pejuang dengan benar b. Untuk soal nomor 2 Skor 3 = jika siswa dapat menuliskan 4-5 kurun waktu perjuangan para pejuang dengan benar Skor 2 = jika siswa dapat menuliskan 2-3 kurun waktu perjuangan para pejuang dengan benar Skor 1 = jika siswa hanya menuliskan 1 kurun waktu perjuangan para pejuang dengan benar c. Untuk soal nomor 3 Skor 3 = jika siswa dapat menuliskan 4-5 nama tempat perjuang para pejuang dengan benar Skor 2 = jika siswa dapat menuliskan 2-3 nama tempat perjuang para pejuang dengan benar 41 Skor 1 = jika siswa hanya menuliskan 1 nama tempat perjuang para pejuang dengan benar d. Untuk soal nomor 4 Skor 3 = jika siswa dapat menuliskan riwayat salah satu pejuang dengan lengkap nama pejuang, tahun perjuangan, tempat perjuangan Skor 2 = jika siswa dapat menuliskan riwayat salah satu pejuang namun masih kurang lengkap Skor 1 = jika siswa dapat menuliskan riwayat salah satu pejuang namun tidak lengkap e. Jumlah skor ideal adalah 12. f. Skor ketuntasan ditetapkan bersadarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. g. KKM IPS = 65 h. Persentase Jumlah Skor x 100 i. Persentase Tiap Soal x 100 Persentase Tafsiran = x 100 Format penilaian, soal dan kunci jawaban terlampir dalam RPP. 2. Analisis Data Dalam suatu penelitian, analisis data sangat penting dilakukan.Menurut Goets dan Lecomte Wiriaatmadja, 2005: 137 „Hal ini penting, karena akan membantu peneliti dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang ditelitinya‟.Sedangkan menurut Patton Moleong, 1994: 103, analisis data adalah „Proses mengatur urutan data, mengorg anisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar‟. 42 Analisis data dalam penelitian ini dilakukansepanjang penelitian. Sebagaimana proses analisis data menurut Moleong 1994: 190, yaitu “Mengumpulkan dan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, Reduksi data, menyusun data dalam satuan-satuan, dikategorisasikan, mengadakan pemeriksaan keabsahan data”. a. Pengumpulan data, pada tahap ini akan dikumpulkan data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian. b. Reduksi data, setelah data terkumpul kemudian dibuat rangkuman-rangkuman intipenting. c. Menyusunnya dalam satuan-satuan, data yang telah direduksi disusun dalam satuan-satuan tertentu dan diberi kode-kode tertentu sesuai dengan jenis dan sumbernya. d. Mengkategorisasikan, yaitu penyusunan kategori data dan perumusan sejumlah hipotesa mengenai rencana tindakan selanjutnya. Memeriksa keabsahan data, yaitu melakukan interprestasi terhadap keseluruhan data penelitian dengan member check, triangulasi, audit trail, dan expert opinion. G. Validasi Data Validasi dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen terhadap tujuan penelitian. Pada penelitian ini validasi data berpedoman pada pendapat Hopkin Wiriatmadja, 2005: 168, yaitu : 1. Member Chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama pengamatan dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan. 2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara 43 kolaboratif dan mempertimbangkan bahwa masing-masing instrument mempunyai kelebihan dan kekurangan. 3. Audi Trial, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan model pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. 4. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional, dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan kepada dosen pembimbing. Adapun validasi data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Member Chek, Triangulasi, Audit Trial dan Expert Opinion. Alasan menerapkan member chek karena kegiatan ini bisa langsung dilakukan tidak lama setelah pembelajaran selesai dengan berdialog dengan guru maupun siswa untuk mengecek ulang kebenaran data yang diperoleh tentang penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berpikir-Berpasangan-Berempat yang kemudian akan dibandingkan dengan data yang diperoleh oleh mitra peneliti triangulasi. Kemudian untuk mengetahui kebenaran prosedur dan model pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing Audit Trial dan Expert Opinion. Dalam hal ini penulis mendiskusikannya dengan Bapak Drs. H. Dede Tatang Sunarya, M.Pd selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu Nurdinah Hanifah, M.Pd selaku dosen pembimbing 2. 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik berpikir-berpasangan-berempat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda di kelas V SDN Karangnangka I dapat ditarik kesimpulanya itu sebagai berikut: 1. Perencanaan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berpikir- berpasangan-berempat pada materi perjuangan parato koh pejuang pada masa penjajahan Belanda dapat dipaparkan sebagai berikut. a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik berpikir-berpasangan-berempat. RPP tersebut dibuat untuk satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa LKS. c. Menyiapkan alat evaluasi hasil belajar untuk melihat hasil belajar siswa sesuai dengan indikator yang ingin dicapai, berupa lembar tes hasil belajar. 2. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berpikir- berpasangan-berempat pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda di kelas V SDN Karangnangka I berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dapat membuat anak lebih aktif dan terlibat secara langsung dalam pembelajaran. 98 3. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif teknik berpikir-berpasangan- berempat yang dilaksanakan dalam setiap siklus meliputi: guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok dengan membagikan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep dan kartu soal, setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, Siswaberpasangandengansalahsaturekandalamkelompokdanberdiskusidengan pasangannya, keduapasanganbertemukembalidalamkelompokberempat. siswamempunyaikesempatanuntukmembagikanhasilkerjanyakepadakelompok berempat.Dalampelaksanaanpembelajaransetiapsiklusnyaterjadipeningkatanp adakinerja guru danaktivitassiswa, diantaranyadapatdipaparkansebagaiberikut. a. Kinerja Guru Kinerja guru padasetiapsiklusnyaselalumengalamipeningkatan.Padasiklus I persentasekinerja guru mencapai 73, padasiklus II meningkatmenjadi 92 danpadasiklus III berhasilmencapai 100. b. AktivitasSiswa Aspek yang dinilaidariaktivitassiswaselama proses pembelajaranperjuanganparatokohpejuangpadamasapenjajahanBelandamelalu ipenerapan model pembelajarankooperatifteknikberpikir-berpasangan- berempatmeliputiaspektanggungjawab, kerjasamadankeaktifan. Padasiklus Iaspektanggungjawabbarumencapai67, aspekkerjasamasiswabarumencapai 57 danaspekkeaktifansiswabarumencapai57.Padasiklus II aspektanggungjawabsudahmencapai77, aspekkerjasamasiswatelahmencapai

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEHNIK BERPIKIR BERPASANGAN BEREMPAT Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Dengan Tehnik Berpikir Berpasangan Berempat Siswa Kelas IV SDN Klumpit Pati.

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEHNIK BERPIKIR BERPASANGAN BEREMPAT Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Dengan Tehnik Berpikir Berpasangan Berempat Siswa Kelas IV SDN Klumpit Pati.

0 3 18

PENERAPAN TEKNIK MEMPERLIHATKAN DAN BERBICARA (SHOW AND TELL) MELALUI PERMAINAN HIMPUNAN KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN KARANGNANGKA II KECAMATAN SITURAJA SUMEDANG.

0 1 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERPIKIR-BERPASANGAN-BEREMPAT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN. Gajahdepa Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang).

0 4 56

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN PAHLAWANTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA (Penelitian Eksperimen di Kelas V SDN Sepat dan SDN Panjalin Kidul IV Kecamatan Sumberjaya Kabup

0 0 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KERTAS PETAK BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS JAJARGENJANG DI KELAS IV SDN KARANGNANGKA II KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

0 0 4

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG SISWA KELAS V SDN BANDUNG REJO 01 JEPARA

0 0 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT BERBANTUAN FILM DOKUMENTER PENJAJAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Popongan Kecamatan Karanganyar Kab

0 0 17

PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DI KELAS V SD NEGERI 1 KEJAWAR

0 0 15