Metode Penelitian Metode dan Desain Penelitian

33

2. Desain Penelitian

Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas setiap siklus dapat dilihat pada gambar spiral refleksi yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 3.1 Metode Spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart Wiriaatmadja, 2005: 66 Dari gambar 3.1 di atas dapat dijelaskan bahwa “penelitian terdiri dari beberapa siklus yang tiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe, dan refleksi reflect .” Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap perencanaan plan merupakan bagian awal dari rancangan penelitian tindakan kelas berisi rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah di tetapkan. Arikunto, dkk 2006: 17 mengemukakan, “Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan”. Kemudian dalam tahap ini, peneliti menentukan titik atau focus 34 peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati dan membuat instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama pengamatan berlangsung. b. Tahap pelaksanaan tindakan act adalah pelaksanaan yang merupakan penetapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan dikelas Arikunto, dkk 2006: 18. Sedangkan Sumarno dalam Kasbolah, 1998 menyatakan bahwa dalam tahap ini peneliti terutama guru melakukan tindakan-tindakan yaitu sebagai aktifitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan perbaikan dalam proses pembelajaran dan praktik pendidikan dalam kondisi kelas tertentu. c. Tahap observasi observe dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kasbolah 1998: 91 mengemukakan bahwa, “observasi adalah semua kegiatan yang ditunjukkan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indicator dari proses dan hasil yang dicapai”. Dalam pelaksanaan observasi, yang dicari adalah data tentang pelaksanaan dari rancangan tindakan.Hasil observasi kemudian dijadikan bahan kajian untuk mengukur keberhasilan tindakan. d. Tahap refleksi reflect pada dasarnya merupakan kegiatan analisis, sintesis, interprestasi, dan ekplansi penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi. Data yang telah terkumpul harus secepatnya dianalisis dan diinterprestasi diberi makna sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Interprestai pemaknaan hasil observasi menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah- langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan Kasbolah, 1998

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEHNIK BERPIKIR BERPASANGAN BEREMPAT Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Dengan Tehnik Berpikir Berpasangan Berempat Siswa Kelas IV SDN Klumpit Pati.

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEHNIK BERPIKIR BERPASANGAN BEREMPAT Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Dengan Tehnik Berpikir Berpasangan Berempat Siswa Kelas IV SDN Klumpit Pati.

0 3 18

PENERAPAN TEKNIK MEMPERLIHATKAN DAN BERBICARA (SHOW AND TELL) MELALUI PERMAINAN HIMPUNAN KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN KARANGNANGKA II KECAMATAN SITURAJA SUMEDANG.

0 1 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERPIKIR-BERPASANGAN-BEREMPAT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN. Gajahdepa Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang).

0 4 56

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN PAHLAWANTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA (Penelitian Eksperimen di Kelas V SDN Sepat dan SDN Panjalin Kidul IV Kecamatan Sumberjaya Kabup

0 0 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KERTAS PETAK BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS JAJARGENJANG DI KELAS IV SDN KARANGNANGKA II KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

0 0 4

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG SISWA KELAS V SDN BANDUNG REJO 01 JEPARA

0 0 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT BERBANTUAN FILM DOKUMENTER PENJAJAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Popongan Kecamatan Karanganyar Kab

0 0 17

PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DI KELAS V SD NEGERI 1 KEJAWAR

0 0 15