Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

menyebabkan koagulasi intravaskular diseminata DIC, gagal ginjal, kelahiran prematur, kegagalan multi organ dan kematian Boyce dkk, 2011. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥110, proteinuria kwalitatif ≥ 2+ dan fraksi albumin darah yang rendah pada preeklampsia, merupakan suatu faktor yang dapat digunakan untuk meramalkan angka kesakitan dan kematian janin dari penderita preeklampsia Lintang, 2000. Untuk diagnosa ibu hamil hendaknya berdasarkan epidemiologi dan faktor risiko klinisnya Kashanian, 2011, Maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi profil penderita preeklampsia berdasarkan faktor risikonya.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah profil penderita preeklampsia berdasarkan faktor risikonya ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penderita preeklampsia berdasarkan faktor risiko di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2008 – 2011.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsi berdasarkan usia penderita. b. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan IMT. c. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan riwayat keluarga. d.Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan riwayat hipertensi kronis. e. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan jumlah janin. f.Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan jarak kehamilan. Universitas Sumatera Utara g. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan riwayat preeklampsia sebelumnya. h. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan klasifikasi preeklampsia. i. Untuk mengetahui distribusi penderita preeklampsia berdasarkan derajat proteinuria.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi praktisi kesehatan: untuk mengetahui prevalensi preeklampsia pada ibu hamil berdasarkan faktor risiko di RSUP H. Adam Malik Periode 2008-2011. b. Bagi masyarakat terutama ibu hamil: Memberikan informasi tentang faktor risiko penyakit preeklampsia. c. Bagi institusi pendidikan: Sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia. d. Bagi Peneliti: Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan selama menjalani penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hipertensi dalam Kehamilan

2.1.1. Definisi Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg Boyce dkk, 2011.

2.1.2. Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan.

Berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2000 yang digunakan sebagai acuan klasifikasi di Indonesia, hipertensi dalam kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi: 1 Hipertensi Kronik 2 Preeklampsia-eklampsia 3 Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia 4 Hipertensi gestasional

2.1.3. Diagnosis Hipertensi dalam Kehamilan

1 Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalinan. 2 Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. 3 Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang atau koma. 4 Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria. Universitas Sumatera Utara