Gejala dan Tanda Klinis

kepada retensi sodium dan air. Nekrosis korteks jarang terjadi dan ini biasanya fatal dan harus dilakukan dialisis ginjal. Patogenesis dan patofisiologi yang terjadi pada ginjal dengan preeklampsia adalah sebagai berikut: a Pada ginjal terjadi kelainan glomerulus dimana sel endotel mengalami hipertrofi dan pembengkakan yang disebut glomeruloendoteliosis b Filtrasi glomerular dan aliran darah ke ginjal menurun. c Klirens asam urat menurun sehingga kadar asam urat didalam darah meningkat. d Kerusakan endotel glomerulus menyebabkan albumin bocor melalui glomerulus dan keluar melalui urine proteinuria dan albumin juga keluar dari pembuluh darah ekstravasasi ke ruang interstisial sehingga terjadi hipoalbuminemia sehingga tekanan onkotik menurun dan terjadi hipovolemia dan hemokonsentrasi. e Pada kehamilan normal terjadi hipercalciuria, pada preeklampsia sebaliknya menjadi hipocalciuria. f Natrium juga bisa terganggu sehingga terjadi retensi dan edema. Kelainan ini tidak semua sama beratnya. Tanjung, 2004 6 Mata Vasospasme retina, edema retina, retinal detachment dan kebutaan kortikal dapat terjadi pada preeklampsia. Miller, 2007

2.2.3. Gejala dan Tanda Klinis

Sesuai dengan definisi preeklampsia, gejala utama preeklampsia adalah hipertensi, proteinuria dan edema yang dijumpai pada kehamilan semester 2 atau kehamilan diatas 20 minggu dengan atau tanpa edema karena edema dijumpai 80 pada kehamilan normal dan edema tidak meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal maupun perinatal. Universitas Sumatera Utara Gejala-gejala dan tanda-tanda lain yang timbul pada preeklampsia sesuai dengan kelainan-kelainan organ yang terjadi akibat preeklampsia: 1 Hipertensi Tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer pada lengan kanan dalam keadaan berbaring terlentang setelah istirahat 15 menit. Disebut hipertensi bila tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg. 2 Proteinuria Pada wanita tidak hamil dijumpai protein dalam urin sekitar 18 mg24 jam. Disebut proteinuria positifpatologis bila jumlah protein dalam urin melebihi 300 mg24 jam. Proteinuria dapat dideteksi dengan cara dipstick reagents test, tetapi dapat memberikan 26 false positif karena adanya sel-sel pus. Untuk menghindari hal tersebut, maka diagnosis proteinuria dilakukan pada urin tengah midstream atau urine 24 jam. Deteksi proteinuria penting dalam diagnosis dan penanganan hipertensi dalam kehamilan. Proteinuria merupakan gejala yang terahir timbul. Eklampsia bisa terjadi tanpa proteinuria. Proteinuria pada preeklampsia merupakan indikator adanya bahaya pada janin. Berat badan lahir rendah dan kematian perinatal meningkat pada preeklampsia dengan proteinuria. Diagnosis preeklampsia ditegakkan bila ada hipertensi dengan proteinuria. Adanya kelainan cerebral neonatus dan retardasi intra uterin. Proteinuria juga ada hubungannya dengan meningkatnya risiko kematian janin dalam kandungan. Risiko terhadap ibu juga meningkat jika dijumpai proteinuria. 3 Edema Edema bukan merupakan syarat untuk diagnosa preeklampsia karena edema dijumpai 60-80 pada kehamilan normal. Edema juga tidak meningkatkan risiko hipertensi dalam kehamilan. Edema yang dijumpai pada tangan dan muka selain pagi hari merupakan tanda patologis. Kenaikan berat badan melebihi 1 kg per minggu Universitas Sumatera Utara atau kenaikan berat badan yang tiba-tiba dalam 1 atau 2 hari harus dicurigai kemungkinan adanya preeklampsia. Edema yang masif meningkatkan risiko terjadinya edema paru terutama pada masa post partum. Pada 15-39 kasus preeklampsia berat tidak dijumpai edema. 4 Oliguria Urin normal pada wanita hamil adalah 600-2000 ml dalam 24 jam. Oliguria dan anuria meurpakan tanda yang sangat penting pada preeklampsia dan merupakan indikasi untuk terjadi terminasi sesegera mungkin. Walaupun demikian, oliguria atau anuria dapat terjadi karena sebab prerenal, renal dan post renal. Pada preeklampsia, hipovolemia tanpa vasokonstriksi yang berat, intrarenal dapat menyebabkan oliguria. Kegagalan ginjal akut merupakan komplikasi yang jarang pada preeklamspia, biasanya disebabkan nekrosis tubular, jarang karena nekrosis kortikal. Pada umumnya kegagalan ginjal akut ditandai dengan jumlah urin dibawah 600 ml24 jam dan 50 dari kasus tersebut terjadi sebagai komplikasi koagulasi intravaskular yang luas disebaban solusio plasenta. 5 Kejang Kejang tanpa penyebab lain merupakan diagnosis eklampsia, kejang merupakan salah satu tanda dari gejala dan tanda gangguan serebral pada preeklampsia. Tanda-tanda serebral yang lain pada preeklampsia antara lain, sakit kepala, pusing, tinnitus, hiperrefleksia, gangguan visus, gangguan mental, parestesia dan klonus. Gejala yang paling sering mendahului kejang adalah sakit kepala, gangguan visus dan nyeri perut atas. 6 Asam Urat Korelasi meningkatnya asam urat dengan gejala-gejala kilinis dari toksemia gravidarum mula-mula didapatkan oleh williams. Kadar asam urat juga mempunyai korelasi dengan beratnya kelainan pada biopsi ginjal. Kelainan Universitas Sumatera Utara patologis pembuluh darah uteroplasenta dan berkorelasi dengan luaran janin pada preeklampsia. Hiperuricemia menyebabkan kematian perinatal. 7 Gangguan Visus Gangguan visus pada preeklampsia berat dapat merupakan flashing. Cahaya berbagai warna, skotoma, dan kebutaan sementara. Penyebabnya adalah spasme arteriol, iskemia dan edema retina. Tanpa tindakan operasi penglihatan akan kembali normal dalam 1 minggu. Tanjung, 2004

2.2.4. Klasifikasi dan Diagnosa Preeklampsia