Klasifikasi dan Diagnosa Preeklampsia Komplikasi Preeklampsia

patologis pembuluh darah uteroplasenta dan berkorelasi dengan luaran janin pada preeklampsia. Hiperuricemia menyebabkan kematian perinatal. 7 Gangguan Visus Gangguan visus pada preeklampsia berat dapat merupakan flashing. Cahaya berbagai warna, skotoma, dan kebutaan sementara. Penyebabnya adalah spasme arteriol, iskemia dan edema retina. Tanpa tindakan operasi penglihatan akan kembali normal dalam 1 minggu. Tanjung, 2004

2.2.4. Klasifikasi dan Diagnosa Preeklampsia

1 Preeklampsia Ringan Suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel. Diagnosa preeklampsia ringan ditegakkan dengan kriteria: a Hipertensi: Sistolikdiastolik ≥ 14090mmHg. b Proteinuria: ≥300mg24 jam atau ≥1+ dipstik. c Edema: Edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia, kecuali edema pada lengan, muka dan perut, edema generalisata. prawirohardjo, 2009 2 Preeklampsia Berat Diagnosa preeklampsia berat ditegakkan dengan kriteria: a Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110 mmHg. Tekanan darah tidak menurun meskipun sudah dirawat dirumah sakit dan sudah menjalani tirah baring. b Proteinuria lebih 5 g24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif. c Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc24 jam. d Kenaikan kadar kreatinin plasma. e Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur. Universitas Sumatera Utara f Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen akibat tegangnya kapsula Glisson. g Edema paru-paru dan sianosis. h Hemolisis mikroangiopatik. i Trombositopenia berat: 100.000 sel atau penurunan trombosit dengan cepat. j Gangguan fungsi hepar kerusakan hepatoselular: peningkatan kadar alanin dan aspartat aminotransferase k Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat. l Sindrom HELLP. Prawirohardjo, 2009

2.2.5. Komplikasi Preeklampsia

Komplikasi pada preeklampsia dapat dibagi berdasarkan dampaknya terhadap maternal dan fetal Impey, 2008. Maternal a Eklampsia Eklampsia adalah kejang grand mal akibat spasme serebrovaskular. Kematian disebabkan oleh hipoksia dan komplikasi dari penyakit berat yang menyertai. b Perdarahan serebrovaskular Perdarahan serebrovaskular terjadi karena kegagalan autoregulasi aliran darah otak pada MAP Mean Arterial Pressure diatas 140 mmHg. c Masalah liver dan koagulasi: HELLP Syndrome hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelets Count. Preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar dan trombositopenia. d Gagal ginjal Diperlukan hemodialisis pada kasus yang berat. e Edema Paru f Kematian maternal Universitas Sumatera Utara Munculnya satu atau lebih dari komplikasi tersebut dan muncul secara bersamaan, merupakan indikasi untuk terminasi kehamilan berapapun umur gestasi. Fetal Kematian perinatal dan morbiditas fetus meningkat. Pada usia kehamilan 36 minggu, masalah utama adalah IUGR. IUGR terjadi karena plasenta iskemi yang terdiri dari area infark. Kelahiran prematur juga sering terjadi At-term, preeklampsia mempengaruhi berat lahir bayi dengan penigkatan risiko kematian dan morbiditas bayi. Pada semua umur gestasi terjadi peningkatan risiko abrupsi plasenta.

2.2.6. Pencegahan Preeklampsia