BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survei analitik.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perumnas Medan II Kecamatan Medan Denai. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 6 bulan dimulai pada Juli 2013
sampai Januari 2014.
3.3 Populasi dan sampel
Populasi pada penelitian ini adalah murid sekolah dasar dari tiga Sekolah Dasar Negeri SDN 066665, 068074 dan 066432 yang berada di Perumnas Medan II
Kecamatan Medan Denai sejumlah 320 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel, namun 18 orang murid tidak dapat hadir tanpa pemberitahuan sehingga yang diteliti hanya 302 orang
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan 2.
Umur Umur dihitung dari ulang tahun terakhir responden.
3. Tinggi badan
Tinggi badan adalah panjang badan dalam posisi berdiri tegak dalam meter yang diukur dengan pengukur tinggi badan One Med No.26SM.
Universitas Sumatera Utara
4. Berat badan
Berat badan adalah massa tubuh dalam kilogram yang diukur dengan menggunakan timbangan berat badan Model EB9005.
5. Indeks Massa Tubuh IMT terhadap Umur
IMT adalah hasil perhitungan berat badan kg dibagi kuadrat tinggi badan m, yang kemudian dibandingkan dengan diagram BMI for Age sesuai jenis kelamin
dan umur anak. IMT =
berat badan kg tinggi badan mx tinggi badan m
Diagram IMT terhadap umur untuk anak usia 5-19 tahun a laki-laki b perempuan
21
6. Kategori IMT
Penentuan kriteria IMT anak sesuai dengan kriteria diagram Z- score WHO 5 kategori, yaitu :
a. Sangat Kurus
Anak dimasukkan dalam kategori sangat kurus bila Z-score bernilai -3. b.
Kurus Anak dimasukkan dalam kategori kurus bila Z-score bernilai -2.
c. Normal
Anak dimasukkan dalam kategori normal bila Z-score bernilai 0.
Universitas Sumatera Utara
d. Gemuk
Anak dimasukkan dalam kategori gemuk bila Z-score bernilai +1. e.
Obesitas Anak dimasukkan dalam kategori gemuk bila Z-score bernilai +2.
7. Skor pufa, skor PUFA dan skor pufa+PUFA yaitu :
Penjumlahan skor karies yang tidak di rawat baik pada gigi susu maupun permanen, dengan kriteria:
Pp : terlihat karies yang telah mencapai pulpa dan meluas dengan mahkota
gigi yang telah hancur.
Uu : Pada saat pemeriksaan terlihat daerah berwarna merah pada bagian lidah
atau mukosa bukal dan di daerah antagonisnya terlihat adanya fragmen akar yang tajam.
Ff : Pada saat pemeriksaan terlihat nanah yang keluar dari saluran sinus.
Aa : Pada saat pemeriksaan terlihat nanah dengan adanya pembengkakan
pada daerah sekitar gigi yang karies. Tiap gigi hanya dimasukkan dalam satu kategori saja, yaitu Pp, Uu, Ff atau
Aa. Skor pufa dihitung dengan menjumlahkan p+u+f+a, dan juga berlaku untuk perhitungan skor PUFA dengan menjumlahkan P+U+F+A dan skor pufa+PUFA
dengan menjumlahkan pP+uU+fF+aA.
3.5 Pengumpulan data