Gaya Bersengketa Parapihak KPHP Berau Barat
• Ir. Kustanta, MM Direktorat Pengukuhan Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan yang menyampaikan materi
Upaya pemantapan kawasan hutan untuk mendukung pengembangan KPH;
• Hamzah, S.Hut Ka. KPHP Berau Barat memaparkan Penataan hutan dalam perspektif pembangunan KPHP Berau Barat;
• WG-Tenure Dr. Gamin menyampaikan hasil-hasil temuan penilaian konlik tenurial dalam wilayah KPHP Berau Barat.
Diundang sebagai peserta pada publikasi ini adalah wakil masyarakat 5 kampung yang dinilai, jajaran pemerintah daerah berau Barat,
BPKH IV Samarinda, Direktorat Pengukuhan, Penata Gunaan dan Tenurial Kawasan Hutan-Ditjen Planologi Kehutanan.
4. Mediasi dan Fasilitasi Kemitraan antara IUPHHK-HA dengan Masyarakat Tumbit Dayak, yang diselenggarakan bersama antara
Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III Pusdal III Kalimantan, GIZ, WG-Tenure, pada tanggal 9-12 September
2014 di Tanjung Redeb Kabupaten Berau.
5. Mediasi dan Fasilitasi di tingkat Nasional untuk penyelesaian konlik tenurial kawasan hutan PT. Inhutani I unit Labanan Blok
1 dan Blok 2 di kampung Tumbit Dayak, Gunung Sari, Labanan Makarti dan Batu Rajang. Proses mediasi dan fasilitasi melibatkan
Dinas Kehutanan Kabupaten Berau, KPHP Berau Barat, Bappeda Kabupaten Berau, PT. Inhutani I unit Labanan Blok 1 dan 2, PT.
Berau Coal, he Nature Conservancy TNC. Kegiatan ini didukung oleh Pusdal III Kalimantan, GIZ, WG-Tenure dan dilaksanakan
pada 13-14 November 2014. Hasilnya ada nota kesepahaman antara para pihak untuk:
• Bersama-sama menghentikan kegiatan pembukaan lahan pada
kawasan hutan PT. Inhutani I Unit Labanan, di wilayah KPHP Berau Barat;
• Melakukan inventarisasi, pendataan dan pemetaan serta penandaan batas terhadap lokasi tumpang tindih kegiatan pada kawasan hutan
antara wilayah PT. Inhutani I unit Labanan dengan masyarakat Kampung Tumbit Dayak, Batu Rajang, Labanan Makarti dan
Gunung Sari;
• Memfasilitasi Kemitraan Pengelolaan Wilayah Tumpang Tindih PT. Inhutani I unit Labanan dengan masyarakat Kampung
Tumbit Dayak, Batu Rajang, Labanan Makarti dan Gunung Sari; • Mendorong percepatan penyelesaian batas administrasi antara
kampung.