Kondisi Fisik Tutupan Lahan di KPHP Kapuas Hulu Organisasi dan Infrastruktur KPHP Kapuas Hulu

2.2.4 Keberadaan Desa di KPHP Kapuas Hulu

Secara Administrasi KPHP Kapuas Hulu berada di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Pada penilaian cepat ini, dipilih 5 desa sebagai lokasi penilaian yaitu: • Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu; • Desa Pulau Manak, Kecamatan Embaloh Hulu; • Desa Tangjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara; • Desa Padua Mendalam, Kecamatan Putussibau Utara; • Desa Setulang, Kecamatan Batang Lupar. Wilayah 5 lima desa tersebut merupakan rumah bagi berbagai kelompok masyarakat hukum adat diantaranya Dayak Iban dominan di Desa Menua Sadap dan Setulang, Dayak Tamambaloh dominan di Desa Pulau Manak, Dayak Taman dominan di Desa Tanjung Lasa dan Desa Padua Mendalam, Dayak Kayan dominan di Desa Padua Mendalam serta sebagian kecil suku Melayu, Bukat, Kantu, Bugis, Jawa dan Batak yang tersebar di lima desa tersebut. Aturan adat memegang peranan penting dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat, tidak hanya dalam interaksihubungan sosial kemasyarakatan namun juga termasuk dalam hal penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya alam. Di Desa Menua Sadap dan Setulang aturan adat tersebut dibungkus dalam sebuah Lembaga Adat Ketemenggungan Iban. Sementara di Desa Tanjung Lasa dan Padua Mendalam terdapat Lembaga Ketemenggungan DAS Sibau dan di Desa Pulau Manak memiliki Lembaga Adat Ketemenggungan Tamambaloh. Secara umum masyarakat di lima desa tersebut memiliki tingkat ketergantungan hidup yang sangat tinggi terhadap sumberdaya alam hutan. Dengan demikian interaksi antara masyarakat dengan SDA sangatlah intensif dan telah terjadi sejak dari jaman para leluhurnya. Sehingga tidak mengherankan jika mayoritas masyarakatnya berprofesi utama sebagai petani. Berdasarkan asal-usul dan proses pembuatannya, lahan pertanian yang dikelola merupakan lahan kering yang berupa ladang dan kebun dengan komoditi utama berupa padi ladang, sayuran, karet, dan buah-buahan. Lahan-lahan pertanian berasal dari pembukaan kawasan hutan yang dilakukan oleh para leluhurnya dan kemudian diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Berbagai kearifan lokal telah lahir dan berkembang di masyarakat sejak jaman dahulu guna menjamin kelestarian keharmonisan hubungan antara manusia dan alam di sekitarnya sebagai satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Kearifan lokal yang dibungkus dalam Hukum Adat mengatur bagaimana semestinya pola interaksi antara masyarakat dengan sumber daya alam itu dilakukan. Kearifan lokal hukum adat tersebut merupakan manifestasi dari tingkat kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam di sekitarnya. Potensi inilah yang pada saatnya nanti dapat dimanfaatkan sebagai modal berharga untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan.

2.2.5 Peta Konlik Tenurial di KPHP Kapuas Hulu

Konlik atau potensi konlik tenurial di KPHP Kapuas Hulu dapat digambarkan dengan melihat perspektif tata kuasa, tata kelola serta tata izin atas kawasan hutan dari Negara dan Masyarakat. Temuan yang diperoleh selama proses penilaian cepat akan dipaparkan sebagai berikut: 1. Tata Kuasa, Tata Izin dan Tata Kelola Kawasan Hutan menurut Negara a. Tata Kuasa dan Tata Izin Kawasan Hutan Menurut Negara Sebagaimana telah sebelumnya wilayah KPHP Kapuas Hulu berada pada kawasan hutan Kalimantan Barat yang wilayahnya telah ditunjuk oleh Menteri Kehutanan berdasarkan SK No.259Kpts-II2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalbar dengan luas 9.101.760,00 ha. Dari luasan tersebut sudah yang ditetapkan seluas 1.301.552 hektar atau 15,18 . Data dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Pontianak, kawasan hutan di Kapuas Hulu yang mencakup wilayah KPHP Kapuas Hulu telah dilakukan penataan batas. Menurut pihak Dinas Kehutanan Kapuas Hulu, masih terdapat tiga perusahaan: 1 PT. Bumi Raya Utama; 2 PT. Toras Banua Sukses, dan 3. PT. Lanjak Deras Jayaraya. Ketika dikonirmasi melalui data spasial perizinan dari BPKH III Pontianak pada tahun 2012, masih terdapat empat perizinan, namun tinggal dua HPH yang aktif Tabel-10. Perizinan pada wilayah KPHP Kapuas Hulu berada pada fungsi Hutan Produksi HP dan Hutan Produksi Terbatas HPT. Posisi spasial perizinan di dalam KPHP Kapuas Hulu sebagaimana Gambar-13. Gambar-12. Tata Kuasa Lahan antara Negara dan Masyarakat Sumber: Data Spasial IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT tahun 2012, BPKH III Pontianak Tabel-10. Daftar Perizinan Pengusahaan Hutan di Sekitar KPHP Kapuas Hulu No Nama HPH SK HPH Tgl SK HPH Luas Ha Status Kinerja HPH 1 PT. Bumi Raya Utama Wood Industries No. 268 Menhut- II2004 21 Juli 2004 110.500 Aktif 2 PT. Toras Banua Sukses No.107Memhut- II 2006 11 April 2006 24.920 Aktif 3 PT. Benua Indah No. 847Kpts- VI1999 8 Okt 1999 51.300 Tidak aktif sejak 2002 4 PT. Lanjak Deras Jaya Raya No. 844Kpts- VI1999 7 Okt 1999 45.740 Tidak aktif sejak 2002 Sumber: Data Spasial IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT tahun 2012, BPKH III Pontianak Gambar-13. Perizinan di dalam wilayah KPHP Kapuas Hulu Sumber: Data Spasial IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT tahun 2012, BPKH III Pontianak.