Keberadaan Desa di KPHP Kapuas Hulu
Tabel-10. Daftar Perizinan Pengusahaan Hutan di Sekitar KPHP Kapuas Hulu No
Nama HPH SK HPH
Tgl SK HPH Luas Ha
Status Kinerja HPH
1 PT. Bumi Raya
Utama Wood Industries
No. 268 Menhut- II2004
21 Juli 2004 110.500
Aktif 2
PT. Toras Banua Sukses
No.107Memhut- II 2006
11 April 2006
24.920 Aktif
3 PT. Benua Indah
No. 847Kpts- VI1999
8 Okt 1999 51.300
Tidak aktif sejak 2002
4 PT. Lanjak Deras
Jaya Raya No. 844Kpts-
VI1999 7 Okt 1999
45.740 Tidak aktif
sejak 2002
Sumber: Data Spasial IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT tahun 2012, BPKH III Pontianak
Gambar-13. Perizinan di dalam wilayah KPHP Kapuas Hulu
Sumber: Data Spasial IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT tahun 2012, BPKH III Pontianak.
b. Tata Kelola Kawasan Hutan menurut Negara Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang RPHJP KPHP
Kapuas Hulu pada saat dilakukannya penilaian sedang dalam proses sunting oleh tim Universitas Tanjung Pura UNTAN.
Draft RPHJP yang telah disusun masih menitikberatkan pada perencanaan produksi kayu, sementara pihak KPHP Kapuas
Hulu berkeinginan untuk mendorong produksi hasil hutan bukan kayu HHBK. Sebagai acuan dalam pengelolaan KPH,
RPHJP ini ditargetkan siap pada tahun 2015. Strategi pengelolaan lahan KPHP Kapuas Hulu seluas 458.000
hektar adalah dengan lebih menitikberatkan pada manfaat dan program dalam kawasan hutan, antara lain dengan pemanfaatan
hasil hutan bukan kayu HHBK antara lain karet, gelam, madu, bambu dan jenis lainnya dengan variasi sekitar 500
jenis. Dengan pemanfaatan HHBK yang menghasilkan nilai ekonomi diharapkan masyarakat akan tertarik pada keberadaan
KPH dan mempercayakan pengelolaan lahannya kepada KPHP Kapuas Hulu. Selain itu Kepala KPHP Kapuas Hulu juga
mempunyai strategiharapan lainnya yaitu bersama masyarakat mengembangkan perkebunan karet pada lahan masyarakat yang
berada di luar kawasan hutan. KPHP Kapuas Hulu berharap anggaran KPH dari pemerintah bisa lebih leksibel untuk
diterapkan di luar kawasan hutan, sehingga dapat digunakan untuk mewujudkan kerjasama membangun perkebunan karet
pada tanah masyarakat dimana KPH dapat memperoleh penghasilan dari bagi hasil. Dengan demikian KPHP Kapuas
Hulu akan dapat berkontribusi menghasilkan PAD Pendapatan Asli Daerah. Dengan kerjasama yang akan dibangun ini
diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan ekonominya sehingga mereka tidak akan merambah lahan kawasan hutan.
2. Tata Kuasa, Tata Izin dan Tata Kelola Kawasan Hutan menurut Masyarakat
a. Tata Kuasa dan Tata Izin Kawasan Hutan menurut Rakyat “Rimba Kami, Rumah Kami” adalah ungkapan paling tepat
untuk menggambarkan bagaimana hubungan dan interaksi yang begitu harmonis antara masyarakat adat dan alam di sekitarnya,