4. Hasil monitoring dan evaluasi program matrikulasi dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PTN pelaksana memindahkan calon mahasiswa ke
program studi yang lebih sesuai, atau mengusulkan pemindahan calon mahasiswa ke PTN lain di Provinsi yang sama.
5. Pemindahan program studi sepenuhnya menjadi wewenang PTN pelaksana sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di PTN tersebut, dengan
mempertimbangkan semangat afirmasi. Setiap pemindahan program studi agar dilaporkan ke Pokja ADik Papua dan Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Dikti setiap akhir semester.
6. Pemindahan ke PTN lain harus merupakan hasil kesepakatan bersama antara PTN asal dan PTN penerima dengan menyampaikan laporan
pemindahan PTN ke Pokja Adik Papua dan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti.
6.2.4. Pelaksanaan Perkuliahan
Perkuliahan peserta ADik Papua dilaksanakan secara bersama dan tidak terpisahkan dengan mahasiswa reguler lainnya dan wajib sepenuhnya mengikuti
segala ketentuan yang berlaku di PTN tersebut. Untuk itu peserta ADik Papua; 1. Diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan proses belajar mengajar
dalam satuan semester. 2. Segala ketentuan yang ada dalam peraturan akademik PTN pelaksana tetap
diberlakukan bagi seluruh peserta ADik Papua, namun dalam beberapa hal tertentu dan atas semangat afirmasi, peserta ADik Papua dapat memperoleh
perlakuan khusus sesuai dengan UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 74, dan Peraturan Presiden RI No 65 Tahun 2011 tentang
Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
3. Perlakuan khusus afirmasi yang diberikan kepada peserta ADik Papua semata-mata bertujuan untuk afirmasi pendidikan dan harus sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Operasional Baku POB ADik Papua yang merupakan ketetapan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kemdikbud R.I.
4. Jumlah kewajiban SKS yang dibebankan adalah sama dengan mahasiswa reguler lainnya, kecuali dipandang perlu oleh penasehat akademik maka
jumlah SKS yang dibebankan dapat disesuaikan. 5. PTN pelaksana dapat menunjuk pembimbingtutor khusus dosenketua
PSketua Jurusan yang memiliki perhatian dan pemahaman yang baik tentang mahasiswa ADik Papua sehingga dapat membantu kesulitan belajar
mahasiswa peserta ADik Papua hingga batas waktu yang dianggap cukup.
6. PTN pelaksana dapat melakukan monitoring dan evaluasi internal setiap 4 minggu perkuliahan sehingga bantuan pembimbingan dan konseling
secepatnya dapat dilaksanakan apabila mereka mengalami masalah belajar yang serius.
7. Bagi mahasiswa ADik Papua yang dipandang perlu memerlukan pembimbingan rekan sebaya, atau bimbingan kakak kelas dalam melakukan
tugas-tugas pelajaran hendaknya dapat difasilitasi oleh PTN pelaksana.
8. Apabila dipandang perlu, dan atas pertimbangan kualitas pembelajaran maka dapat dipetimbangkan pemberian ujian ulangan atau “remedial” dan
sejenisnya bagi mahasiswa ADik Papua yang belum dinyatakan lulus pada ujian final semester setelah mendapatkan pembimbingan tambahan.
6.2.5. Tutorial Khusus