kemampuannya atas persetujuan pimpinan kedua program studi asal dan tujuan dan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku.
2. Pindah program studi hendaknya dilakukan hanya satu kali selama proses pendidikan.
3. Nilai prestasi akademik yang dicapai pada program studi asal dapat disetarakan pada program studi tujuan sepanjang masih terdapat relevansi
akar keilmuannya. 4. Mahasiswa ADik Papua yang dipandang tidak mampu lagi melanjutkan
pendidikannya di perguruan tinggi awal dan tidak terdapat program studi lain di perguruan tinggi tersebut yang dapat menerimanya, dapat
mengajukan usul pindah ke perguruan tinggi lain yang ada di Provinsi yang sama yang memiliki program studi yang dianggap sesuai, atas persetujuan
kedua perguruan tinggi asal dan penerima.
5. Mahasiswa ADik Papua yang dipandang sudah tidak mampu lagi melanjutkan pendidikannya di jenjang program S1 dapat mangajukan
pindah ke program Diploma 3, 2, atau 1 baik pada perguruan tinggi yang sama maupun pada perguruan tinggi lain yang masih satu Provinsi dengan
perguruan tinggi awal atas persetujuan kedua perguruan tinggi asal dan penerima.
6. Pindah perguruan tinggi hanya diperkenankan satu kali selama proses pendidikan.
7. Nilai prestasi akademik yang dicapai pada perguruan tinggi asal dapat disetarakan pada perguruan tinggi tujuan sepanjang masih terdapat
relevansi akar keilmuannya.
6.2.9. Mahasiswa Tidak Aktif dan Drop Out
Mahasiswa tidak aktif adalah mahasiswa yang masih tetap melakukan registrasi pada setiap awal semester, namun sama sekali tidak mengikuti setiap
kegiatan proses balajar mengajar selama satu semester. Mahasiswa “drop out” adalah mahasiswa yang aktif mengikuti proses belajar mengajar namun indeks
prestasi akademik yang dicapai dibawah ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi selama tiga semester pertama berturut-turut, atau melewati batas satuan waktu
pembelajaran di program studi. Untuk itu maka;
1. Mahasiswa ADik Papua yang dinyatakan tidak aktif selama satu semester harus diberi peringatan dan pembinaan oleh perguruan tinggi pelaksana.
2. Mahasiswa yang telah diberi peringatan dan pembinaan namun masih tidak aktif pada semester berikutnya dapat dinyatakan sebagai mahasiswa putus
studi dan beasiswa ADik Papua yang diterima dapat diberhentikan sepihak oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti atas usul perguruan
tinggi pelakana.
3. Mahasiswa “drop out” dapat pula diberlakukan bagi mahasiswa yang melampaui masa studi dengan prestasi akademik dibawah ketentuan yang
berlaku di perguruan tinggi. 4. Mahasiswa ADik Papua yang menunjukkan indikasi akan mengalami “drop
out” hendaknya lebih awal diantisipasi oleh perguruan tinggi pelaksana
melalui kegiatan pendampingan khusus, atau pindah program studi atau pindah perguruan tinggi lain dengan jenjang pendidikan yang lebih rendah
sebagai mana diatur dalam POB ADik Papua.
6.2.10. Evaluasi Hasil Studi
Sesuai petunjuk Mendikbud dan Dirjen Dikti bahwa, Program ADik Papua di PTN pelaksana diharapkan agar tidak menjadi penyebab menurunnya penjaminan
mutu PTN pelaksana. Untuk itu sistem evaluasi hasil studi harus tetap mengikuti Peraturan Akademik yang berlaku di PT masing-masing dengan mempertimbangkan
semangat afirmasi guna membantu dan mencegah mahasiswa mengalami Drop Out. Bantuan kepada mahasiswa ADik Papua dapat diberikan dalam bentuk
program remediasi atau semester pendek khusus.
6.2.11. Penyelesaian Studi