Dr. Ludovicus Sensi Wandabio

51 legal right yang memberikan kewajiban pada negara untuk melakukan pemenuhan atau to fullfil. Oleh sebab itu, melakukan pengaturan yang sifatnya pidana atau kriminal akan berdampak pada terbatasnya hak menjalankan profesi;  Untuk melakukan apakah adanya pelanggaran kode etik atau standar etik tersebut maka diperlukan standar perilaku yang dirumuskan oleh kelompok profesi dimaksud. Oleh sebab itu, perlu dihindarkan intervensi Pemerintah atau penguasa yang dapat menjadi penghambat atau penghalang profesi secara aktif.

6. Dr. Ludovicus Sensi Wandabio

 Dalam konsep auditing terdapat lima konsep yang penting. Pertama, harus ada bahan bukti dan kertas kerja yang dihasilkan oleh perusahaan atau manajemen. Kedua, dalam melakukan pemeriksaan, auditor harus melakukan due professional care sesuai dengan standar. Ketiga, independent auditor menilai, apakah informasi atau data yang digunakan oleh perusahaan tersebut dapat menyajikan secara wajar, sehingga masyarakat merasa tidak dirugikan, dikenal sebagai fair presentation. Keempat, dilakukan dengan mempertimbangkan etika, etik diatur sendiri di dalam profesi;  Bahwa pengolahan data melalui sistem informasi akuntansi adalah produk manajemen. Laporan keuangan diaudit oleh auditor independent. Mereka sebagai gate keeper menjaga gawang, apakah laporan audit tersebut dapat digunakan dan menyelamatkan pihak-pihak pemangku kepentingan, yaitu kreditor, investor, Pemerintah, atau pelanggan, mengartikan dan menganalisa berdasarkan hasil auditnya. Dengan demikian, jelas bahwa jika terjadi kecurangan data atau apa pun namanya adalah produk original dari manajemen;  Laporan keuangan adalah proses, maka dikenal laporan keuangan bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, dan tahunan. Laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, termasuk menyelenggarakan sistem yang tertib administrasi untuk menyakinkan bahwa harta, utang, modal, pendapatan, dan beban betul-betul mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Fungsi auditor adalah merencanakan dan melaksanakan untuk memperoleh keyakinan memadai, artinya sebagai reasonable care as a 52 reasonable person, dia tidak dapat memberikan absolute guarantee kepada hasil produk sendiri. Karena audit adalah mempertimbangkan semua sisi- sisi profesionalnya. Karena dengan konsep tersebut, independent auditor berdiri berdasarkan reasonable care as a reasonable person dan tunduk kepada profesinya;  Dalam melakukan pemeriksaan tersebut, auditor perlu cukup bahan bukti yang kompeten, relevan, dan valid, atau absah. Kalau bukti-bukti tersebut sudah direkayasa manajemen melalui sistem yang tidak atau kolusi atau apa pun namanya maka kesimpulan auditor bisa salah sebagai seorang manusia;  Opini dalam memberikan jasa atestasi oleh akuntan publik tidak eksak it is a professional judgement akuntan publik tidak menilai benar-tidaknya atau tidak menjamin kebenaran, dia tidak tahu kalau cek itu palsu, dia tidak tahu bahwa invoice itu palsu, dia adalah sebagai seorang reasonable care as a reasonable professional dari objek yang diperiksanya;  Akuntan publik mempergunakan pertimbangan profesionalnya dalam memberikan opini yang menggunakan standar audit. Selain itu, kerugian yang timbul lebih disebabkan, kalau katanya manipulasi, artinya menyajikan informasi yang tidak mencerminkan keadaan sebenarnya laporan keuangan tanggung jawab dari manajemen kalau seandainya akuntan publik memanipulasi perlu auditor berarti membantu, artinya adalah agar laporan keuangannya kelihatannya baik, bisa ikut terpidana. Terpidana dalam konteks tersebut berarti memalsukan atau tidak atau membuat suatu secara bersama-sama menipu publik;  Namun jika akuntan publik tidak ikut terlibat menghasilkan laporan keuangan, ia memang lalai dan bodoh maka sanksi yang paling berat seharusnya dicabut saja izinnya atau diberhentikan dari profesi karena tidak memenuhi kualitas audit, tetapi tidak dipidana;  Karena sifatnya opini atau pendapat bukan pernyataan kebenaran, maka opini akuntan publik harus diperlakukan sama dengan opini anggota profesi lain hukum, penilai, dan lainnya. Opini sehubungan dengan jasa astestasi seharusnya tidak diancam sanksi pidana kecuali dalam opini tersebut ada unsur pemalsuan, artinya pernyataan auditnya tersebut berdasarkan 53 dokumen yang dipalsukan penipuan sebagaimana diatur dalam Kitab Undang Hukum Pidana;  Isu kertas kerja dalam Pasal 55 dan Pasal 56 tidak menjelaskan secara spesifik apa itu kertas kerja. Tetapi kalau dilihat dalam standar profesi, kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor tentang prosedur auditnya pengujian yang dilakukannya dan informasi yang diperolehnya berarti terdapat keterangan-keterangan manajemen yang mungkin saja menipu akuntan tersebut;  Dalam sistem informasi yang berbasis computer hampir 70 klien-klien go publik adalah IT high tech. Kemampuan auditor melakukan analisa dengan cara melakukan extract data, karena datanya tidak bermanfaat sehingga dilakukan pengolahan, menguji rasio-rasio, analisis-analisis, menghitung kembali, umur aging analysis, dan menggabungkan file. Karena file tersebut hanya berisi data per langganan tidak dibagi daerah, sehingga perlu digabung file computer. Hal seperti ini dikenal dalam istilah sistem informasi namanya data manipulating;  Kalau data manipulating dilakukan sebagai kriminalisasi, karena akuntan memang melakukan manipulasi data dan kalau enggak informasi tidak ada gunanya. Kertas kerja yang lengkap dapat membuktikan bahwa auditor independent atau tidak lain. Sayangnya data manipulating tadi digunakan konotasi negatif dan hal tersebut membuat bingung.

7. Suhartono