58 Indonesia memberitakan nama kantor saksi pada saat berlakunya Pasal 55
dan Pasal 56 tersebut. Padahal yang terjadi adalah masalah profesi yang sama sekali bukan masalah pidana. Saksi merasa diperlakukan adil jika
yang mengadili masalah profesi adalah pihak keprofesian itu sendiri dan bukan pihak yang awam terhadap profesi.
2. Drs. Akhyadi Wadisono, Ak., CPA.
Pada tanggal 28 dan 29 Desember 2011, Kejaksaan Negeri Batam memanggil dan memeriksa karyawan kantor saksi di Batam mengenai
keterangan adanya kontrak perikatan audit. Setelah pemeriksaan terhadap staf saksi pada tanggal 12 Januari 2012, saksi dipanggil oleh Kejaksaan
Negeri Batam untuk datang ke Batam guna memberikan keterangan mengenai kebenaran adanya kontrak perikatan audit dalam perkara dugaan
korupsi oleh Sekretaris KPUD Batam;
Pada waktu itu seorang jaksa memeriksa sambil menunjukkan buku Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan berkata
kepada saksi bahwa dengan oleh Pasal ini, “profesi Anda bisa habis atau bisa berhenti karena Anda bekerja tidak sesuai dengan Standar
Pemeriksaan Akuntan Publik SPAP”. Saksi merasa bahwa Jaksa telah salah menafsirkan Pasal 55 dan Pasal 56 Undang-Undang Akuntan Publik
karena saksi datang ke Batam adalah untuk dimintai keterangan mengenai kebenaran adanya kontrak perikatan audit dengan KPUD, namun tiba-tiba
diancam telah melanggar SPAP;
Kira-kira tanggal 15 atau tanggal 17 Januari 2012, seorang Jaksa dari Kejaksaan Negeri Batam menghubungi saksi untuk bertemu di Jakarta.
Tetapi karena pada waktu itu saksi berhalangan dan tidak bisa menemuinya;
Pada Minggu tanggal 22 Januari 2012 sekitar pukul 11.00 WIB, dua orang jaksa dari Kejaksaan Negeri Batam datang ke kantor saksi di Jakarta dan
dalam perjumpaan tersebut menyampaikan pesan dari jaksa pemeriksa di Batam. Atas fenomena tersebut, saksi menjadi ketakutan dengan kejadian
tersebut apalagi di dalam Undang-Undang Akuntan Publik tepatnya Pasal 55 dan Pasal 56 berisi ancaman pidana lima tahun yang mengakibatkan
saksi dapat langsung ditahan dan denda Rp 300 juta. Dalam hati saksi berkata, kalau begini adanya, tampaknya lebih baik saksi tidak menjadi
59 akuntan publik lagi meskipun profesi ini telah saksi geluti delapan tahun,
dan sampai sekarang saksi masih hidup seperti ini, rasa kekhawatiran karena tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh jaksa tersebut kepada saksi
di waktu yang akan datang dan seterusnya.
3. Laudin Purba