IV -69
No Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
c. Pelestarian sumber daya hutan
melalui konservasi dan peremajaan hutan kritis
Kawasan hutan wilayah Kedungsepur
d. Penertiban pemanfaatan lahan
yang tidak sesuai dengan kesesuaian lahan
Kedungsepur
e. Peningkatan perijinan yang ketat
bagi pengembangan aktivitas budidaya
f. Pelestarian kawasan lindung di
wilayah Kedungsepur sebagai fungsi konservasi dan resapan air
Kawasan lindung Kedungsepur
g. Penyusunan masterplan rawan
bencana banjir dan rob di kawasan pesisir Kedungsepur
Kedungsepur
2. Wanarakuti
Wilayah pengembangan Wanarakuti Juwana – Jepara – Kudus - Pati meliputi Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati, diarahkan sebagai
PKW dan PKL. Simpul utama berada di kawasan perkotaan Kudus, didukung oleh perkotaan Jepara, Pecangaan, Tayu, Pati dan Juwana.
Sektor unggulan yang dapat dikembangkan adalah pertanian, industri, pertambangan dan perikanan. Sedangkan potensi regional yang dimiliki
wilayah pengembangan Wanarakuti adalah potensi: 1 primer berupa perikanan; 2 sekunder meliputi furniture, pengolahan tembakau,
pengolahan ikan; dan 3 tersier berupa pariwisata terutama pengembangan kawasan pariwisata Pakudjembara Kabupaten Pati,
Kudus, Jepara, Rembang, Blora dan Demak yang merupakan suatu platform kerjasama pengembangan ekonomi daerah, dengan fokus
pengembangan pariwisata, dengan harapan menjadi pemicu pertumbuhan perekonomian wilayah dalam arti luas di kawasan
tersebut.
Potensi unggulan yang dimiliki dan dapat terus dikembangkan yaitu :
a. Kabupaten Jepara: industri unggulan tenun dan mebel; klaster
tenun troso, mebel, kacang tanah, pariwisata; serta destinasi wisata Karimunjawa, Pantai Kartini, Bandengan dan Pulau Panjang;
b. Kabupaten Kudus: industri unggulan bordir, gebyok, makanan;
klaster gebyok rumah adat, pariwisata, bordir, genteng dan batu bata; serta destinasi wisata Air Terjun Montel, Wana Wisata
Rahtawu, Rejanu Air Tiga Rasa, Situs Purba Pati Ayam, Makam Sunan Muria di Colo, Makam Sunan Kudus dan Menara Kudus,
Museum Kretek;
IV -70
c. Kabupaten Pati: industri unggulan tapioka, batik, kuningan; Agropo-
litan, Minapolitan TPI Bajo Mulyo I dan Bajo Mulyo II di Kecamatan Juwana, dengan komoditas unggulan cumi, kakap merah, pindang,
jeruk pamelo dan kelapa kopyor; klaster tapioka, pengolahan hasil laut, kerajinan kuningan, konveksi, buah-buahan, budidaya
bandeng air tawar, kopi, sutera alam, makanan ringan, batik tulis bakaran, handycraft, kapuk; serta destinasi wisata Waduk
Gunungrowo, Kebon Kopi Jolong, Goa Pancur dan Wareh.
Pengembangan wilayah Wanarakuti diarahkan pada Pengem- bangan Wilayah Wanarakuti yang Lestari Berbasis Industri, Pariwisata,
dan Agrominapolitan. Sasaran yang diharapkan dapat dicapai wilayah Wanarakuti meliputi pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan TPT
tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Angka Kemiskinan, dan TPT Tiap
KabupatenKota di Wilayah Wanarakuti Tahun 2018
No KabupatenKota Pertumbuhan
Ekonomi Angka
Kemiskinan TPT
1 Jepara
5,50 – 5,90 7,41
5,38 2
Kudus 5,50 – 5,90
7,80 5,38
3 Pati
5,90 – 6,30 7,99
7,27
Guna mencapai sasaran tersebut, dan mendukung arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2018, maka strategi pengembangan
wilayah Wanarakuti sebagai berikut: a.
Pengembangan sektor UMKM dan industri pengolahan dengan sistem hulu hilir dengan pengoptimalan potensi lokal pertanian dan
perikanan; b.
Pengembangan sarana prasarana penunjang kawasan industri pengolahan, parawisata, serta pertanian;
c. Peningkatan infratstruktur jalan dan transportasi umum
penghubung wilayah utara dan selatan Wanarakuti; d.
Peningkatan upaya pengurangan dampak banjir dan longsor; e.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan; f.
Peningkatan upaya konservasi di kawasan Muria dan kawasan Karst Kendeng, Sukolilo sebagai kawasan lindung.
Dengan sasaran dan strategi tersebut, kemudian dijabarkan dalam program intervensi pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah yang
diarahkan untuk mencapai sasaran pengembangan wilayah dan mendukung tercapainya kebijakan pembangunan daerah tahun 2018,
sebagaimana tertuang dalam Tabel 4.8.
IV -71
Tabel 4.8. Program Intervensi Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Di Wilayah Wanarakuti
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
1 Ekonomi
a. Pemberian kemudahan ijin bagi industri
pengolahan yang memprioritaskan bahan baku dari wanarakuti
Wanarakuti
b. Pemberian reward, insentif dan disinsentif
bagi perusahaan pengolahan hasil pertanian, perikanan dengan bahan baku
dari sekitar dan mau memberdayakan masyarakat sekitar dalam mengolah hasil
pertanianperikanan menjadi bahan setengah jadi
Wanarakuti
c. Pengembangan Industri Besar
Pati, Jepara,Kudus d.
Pengembangan perodukstivitas klaster industri berbasis masyarakat:
1 Klaster tapioka, pengolahan hasil laut,
kerajinan kuningan, konveksi, makanan ringan, batik tulis bakaran,
dan handycraft Kabupaten Pati
2 Klaster kerajinan bambu, bordir,
konveksi, batik, genteng dan batu bata, handycraft, logam, makanan
dan minuman Kabupaten Kudus
3 Klaster kerajinan kayu, tenun
trosotenun ikat, furniture Kabupaten Jepara
e. Pembangunan pusat-pusat perdangan
yang menjual hasil olahan pertanianperikanan yang dikelola oleh
pemerintah dan masyarakat wanarakuti
f. Peningkatan kualitas pariwisata
Kudus dan Jepara g.
Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian serta perikanan
Pati, dan Jepara h.
Peningkatan promosi produk khas UMKM di seluruh lokasi wisata di Wanarakuti
Wanarakuti i.
Mewajibkan pengembang sektor wisata untuk dapat mempromosikan dan
membuka outlite khusus UMKM sebagai cinderamata khas wanarakuti
Karimunjawa Jepara, Kudus
2 Infrastruktur
Wilayah a.
Pembangunan infrastruktur dasar pada kawasan industri pengolahan
Wanarakuti b.
Pembangunan jalur distribusi bahan baku, bahan setengah jadi ke lokasi
industri pengolahan Wanarakuti
c. pembangunan ruas jalan Semarang-
Jepara Welahan-
Kalinyamatan- Jepara
IV -72
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
d. Pembangunan wahana pendukung
pariwisata Wanarakuti
e. Pembangunan street furniture pendukung
wisata Wanarakuti
f. Pengadaan sarana transportasi wisata
Wanarakuti g.
Pembangunan sarana pendidikan, dan sarana kesehatan di wilayah perdesaan
Krimunjawa Kab. Jepara, Pati
sebelah selatan, kawasan pesisir
h. Peningkatan kualitas jalan penghubung
pati utara dengan selatan
i. Peningkatan penerangan jalan
Wanarakuti j.
Peningkatan sarana transportasi umum dan memperpanjang jam operasional
Wanarakuti k.
Peningkatan aksesibilitas Pati selatan Pati-Blora, Pati-
Purwodadi, Kudus-Purwodadi,
dan Jepara-Pati
l. Pemberdayaan masyarakat
sekitar pati selatan dan Muria untuk
melestarikan hutan
m. Pendampingan masyarakat dalam
mengelola kawasan sekitar hutan lindung di Kawasan Kars
Kab. Pati
n. Pemberian insentif dan indsentif bagi
kelompokmasyarakat yang mau peduli terhadap kawasan tersebut
Wanarakuti
o. Peningkatan kerja wadukembung
Wanarakuti p.
Pembangunan wadukembung pada daerah berpotensi pertanian
Wanarakuti q.
Pengerukan embungwaduk yang terkena sedimentasi tinggi
Wanarakuti r.
Pembangunan saluran irigasi Wanarakuti
s. Perbaikan saluran irigasi
Wanarakuti 3
Sosial a.
Pembangunan capacity building Wanarakuti
b. Peningkatan wawasan masyarakat terkait
potensi daerah pertanian, perikanan dan pariwisata
Wanarakuti
c. Penyuluhan dan pelatihan keterampilan
UMKM Wanarakuti
d. Pemberian subsidi terhadap petani dalam
pembelian sarana pertanian saprotan alat-alat pertanian
Wanarakuti
IV -73
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
e. Pendampingan dan pelatihan dalam
sistem mangemen industri masyarakat UMKM secara mandiri, profesional
berbasis pada teknologi Wanarakuti
f. Pembentukan kelompok KSM terutama
ibu-ibu untuk dapat mempunyai kegiatan dan pekerjaan usaha kecil
Wanarakuti
g. Pendampingan kelompok UMKM
Wanarakuti h.
Pelatihan dan peningkatan kemampuan masyarakat terkait UMKM
Wanarakuti 4
Lingkungan Hidup
a. Penindak tegas bagi pelanggar
pemanfaatan hulu Wanarakuti
b. Penanaman pohon di wilayah hulu
Wanarakuti c.
Penindak tegas dan memberikan sanksi bagi masyarkat yang menggunakan lahan
lindung untuk kegiatan budidaya Wanarakuti
d. Penertibkan aktivitas budidaya di
sempadan pantai Pati, dan Jepara
e. Penanaman Manggove
Pati dan Jepara f.
Penindaktegasan bagi penambang liar Wanarakuti
g. Pengerukan wilayah DAS
Wanarakuti 5
Tata Kelola a.
Pembentukan lembaga yang dapat mensinkronkan tata ruang di wanarakuti
Wanarakuti b.
Pendampingan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas hasil
pertanianperikanan Wanarakuti
c. Penyuluhan terkait cara bertanam dan
membudidayakan ikan dengan baik Wanarakuti
d. Pemberian insentif dan disinsentif bagi
petani dan nelayan tambak Wanarakuti
e. Pembentukan tim pengawas pemanfaatan
ruang di masing-masing wilayah Wanarakuti
3. Subosukowonosraten