IV -4
kondisi Jawa Tengah yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya, yang dapat
dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan, dengan dilandasi semangat dan nilai keutamaan “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi”.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh 7 tujuh misi pembangunan daerah, yaitu:
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di
Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan;
2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggu-
langi Kemiskinan dan Pengangguran; 3.
Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”;
4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan
Persatuan dan Kesatuan; 5.
Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak;
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan
Dasar Masyarakat; 7.
Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.
Guna mewujudkan visi dan misi pembangunan tersebut, maka pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 -
2018 memiliki tujuan, sasaran, dan arah kebijakan yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat
di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan
Tujuan: Memberikan haluan pada 6 enam misi yang lain dalam pengamalan ajaran Tri Sakti Bung Karno.
Sasaran: a.
Meningkatnya demokratisasi, kesejahteraan dan nilai-nilai budaya berbasis ajaran Trisakti Bung Karno;
b. Terjaminnya kedaulatan pangan melalui ketersediaan produksi dan
cadangan pangan, keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan
lokal;
c. Terjaminnya ketersediaan energi dengan potensi lokal;
d. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat;
e. Meningkatnya pemahaman masyarakat atas budaya Jawa.
Arah Kebijakan: Mewujudkan reformasi birokrasi, meningkatkan pelayanan publik, mengembangkan etika dan budaya politik
IV -5
masyarakat, memperkuat ekonomi kerakyatan dan membangun budaya gotong royong sebagai nilai-nilai dasar Trisakti Bung Karno.
2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran
Tujuan: a.
Menurunkan jumlah penduduk miskin; b.
Menurunkan jumlah penganggur; c.
Mewujudkan Desa MandiriBerdikari melalui Kedaulatan Pangan dan Kedaulatan Energi;
d. Mengembangkan Koperasi dan UMKM;
e. Meningkatkan kelembagaan ekonomi pedesaan;
f. Meningkatkan produk berkualitas ekspor dan penggunaan produk
dalam negeri; g.
Meningkatkan iklim dan pengembangan investasi; h.
Mewujudkan pembangunan yang berkeadilan; i.
Meningkatkan pencegahan permasalahan sosial dan pemerataan akses pelayanan bagi PMKS.
Sasaran : a.
Menurunnya angka kemiskinan; b.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka; c.
Terjaminnya kedaulatan pangan melalui ketersediaan produksi dan cadangan pangan, keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta
keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal;
d. Terjaminnya ketersediaan energi dengan potensi lokal;
e. Meningkatnya jumlah dan kualitas daya saing dan produktivitas
Koperasi dan UMKM; f.
Meningkatnya kelembagaan ekonomi pedesaan; g.
Meningkatnya kualitas produk unggulan orientasi ekspor dan pengendalian impor non migas;
h. Meningkatnya realisasi investasi;
i. Meningkatnya keadilan gender dan perlindungan anak;
j. Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan terhadap
perempuan dan anak termasuk anak berkebutuhan khusus; k.
Meningkatnya ketersediaan, keterjangkauan dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan;
l. Meningkatnya kualitas dan keterampilan masyarakat;
m. Meningkatnya upaya pencegahan permasalahan sosial dan
aksesibilitas PMKS dalam memperoleh pelayanan dan rehabilitasi yang berperspektif HAM.
Arah Kebijakan : a.
Mengurangi penduduk miskin diprioritaskan pada kepala rumah tangga miskin tidak produktif dan produktif dengan tingkat
IV -6
kemiskinan tinggi, melalui pola pendampingan charity program dari pemerintah serta pola pemberdayaan dan pengembangan UMKM;
b. Penguatan basis data perencanaan dan sistem informasi terpadu
untuk penanggulangan kemiskinan; c.
Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan destinasi wisata;
d. Memprioritaskan pendidikan kejuruan dan keterampilan SDM
berbasis kompetensi; e.
Mengembangkan kondusivitas
hubungan industrial
dan kesejahteraan tenaga kerja;
f. Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani didukung pemanfaatan
teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian berwawasan lingkungan serta mendorong penggunaan pupuk organik;
g. Mengembangkan regulasi ketahanan pangankedaulatan pangan
termasuk alih fungsi lahan pertanian utamanya LP2B dan reformasi agraria dalam rangka mempertahankan produksi dan produktifitas
pertanian;
h. Meningkatkan ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas,
keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan
masyarakat;
i. Meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi dan energi
alternatif dengan penggunaan pilihan teknologi sederhana, tepat guna dan ramah lingkungan;
j. Meningkatkan pembangunan jaringan listrik perdesaan;
k. Meningkatkan budaya hemat energi;
l. Mengembangkan wirausaha baru diarahkan pada usaha kreatif
bernilai tambah tinggi; m.
Meningkatkan kapasitas dan produktivitas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah KUMKM diarahkan pada fasilitas akses modal
kerja, pembimbingan teknis dan pendampingan manajerial berbasis sumber daya lokal;
n. Optimalisasi kelembagaan ekonomi perdesaan;
o. Optimalisasi pengembangan akses dan informasi pasar melalui
perkuatan jejaring sentra dan klaster; p.
Peningkatan kualitas, keberagaman, produktivitas, dan promosi serta mendorong penerapan standar mutu produk lokal;
q. Membangun kesadaran bersama untuk mengutamakan penggunaan
produk dalam negeri; r.
Mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan
global; s.
Mendorong percepatan implementasi PUG dan PUHA; t.
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak;
IV -7
u. Meningkatkan kualitas pelayanan penanganan kasus kekerasan
berbasis gender, anak dan trafficking; v.
Meningkatkan upaya pencegahan, penanganan dan pengurangan risiko terjadinya kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan
penelantaran terhadap perempuan dan anak; w.
Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dengan pemberian Bantuan Siswa Miskin pada jenjang pendidikan khusus dan
pendidikan menengah; x.
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pendidik; y.
Meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan pemuda; z.
Pengembangan dan penguatan Sistem Inovasi Daerah SIDa; aa.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana panti rehabilitasi sosial serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
PSKS.
3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi” Tujuan :
a. Menciptakan
penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang
kompeten, profesional, tersertifikasi, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan prima;
b. Menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel;
c. Melaksanakan penegakan hukum.
Sasaran : a.
Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi aparatur yang tersertifikasi dan berintegritas serta sistem pola karier yang jelas;
b. Meningkatnya cakupan layanan pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat IKM terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah; c.
Meningkatnya cakupan layanan pengukuran ISO terhadap unit pelayanan publik;
d. Terwujudnya kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP;
e. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan;
f. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme; g.
Meningkatnya kualitas
penyusunan laporan
keuangan pemerintahan
daerah sesuai
dengan Standar
Akuntasi Pemerintahan Berbasis Akrual;
h. Tercapainya laporan keuangan daerah dengan opini Wajar Tanpa
Pengecualian; i.
Terwujudnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; j.
Terwujudnya peningkatan kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah APIP;
IV -8
k. Terwujudnya penegakan dan harmonisasi produk hukum yang
mendorong pencapaian
akuntabilitas dan
kondusivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Arah Kebijakan : a.
Mengembangkan sumber daya aparatur yang berintegritas, netral, kompeten danatau tersertifikasi, kapabel, berkinerja tinggi,
sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka; b.
Memprioritaskan perubahan cara pandang dan perilaku dari birokrat menjadi pelayan publik;
c. Meningkatkan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis
pada teknologi informasi; d.
Meningkatkan kualitas pelayanan berupa kecepatan, kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perijinan;
e. Meningkatkan investasi pada seluruh kabupatenkota;
f. Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan
sipil; g.
Mengimplementasikan aksi PPK yang difokuskan pada peningkatan kemudahan
berusaha, transparansi
perencanaan dan
penganggaran, serta transparansi pengadaan barangjasa pemerintah;
h. Meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan;
i. Mendorong terciptanya BUMD yang sehat, berdaya saing tinggi, dan
menghasilkan profit serta bersinergi dengan SKPD terkait; j.
Meningkatkan manajemen pengelolaan keuangan daerah yang handal;
k. Meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan
fungsi APIP; l.
Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; m.
Mengoptimalisasikan proses penyusunan peraturan perundang- undangan di daerah;
n. Penanganan pelanggar peraturan daerah melalui tindakan-tindakan
preventif dan represif.
4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan