Petanglong Prioritas Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2018

IV -86 No. Aspek Program Intervensi Indikatif Lokasi pemanfaatan ruang di wilayah Bregasmalang f. Penyusunan masterplan rawan bencana di seluruh wilayah Bregasmalang guna membatasi pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan kondisi rawan bencana di wilayah Bregasmalang

5. Petanglong

Wilayah Petanglong meliputi Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan, yang diarahkan sebagai PKW dan PKL dengan simpul utama pada kawasan perkotaan Pekalongan dan sekitarnya. Sektor unggulan dari wilayah ini adalah pertanian, pariwisata, industri, dan perikanan. Sedang-kan potensi regional yang dimiliki wilayah pengembangan Petanglong adalah potensi: 1 primer berupa perikanan dan rumput laut; 2 sekunder meliputi tekstil, batik, logam, furniture, pengolahan ikan; dan 3 tersier berupa jasa dan perdagangan. Potensi unggulan yang dimiliki dan dapat terus dikembangkan yaitu : a. Kabupaten Pekalongan: industri unggulan kopi olahan, batik, tenun; agropolitan dengan Kota Tani Utama di Kecamatan Doro, dengan komoditas unggulan rambutan, teh, durian, jambu biji, sapi, domba; klaster melon, batik simbangkulon, kebalong, tenun dan konveksi, getah pinus, kerajinan bambu, jamur tiram; dan destinasi wisata Pantai Depok dan Bumi Perkemahan Linggoasri. b. Kabupaten Batang: industri garmen dan mebel; agropolitan Sorbanwali, STA Limpung di Kecamatan Limpung, dengan komoditas unggulan bawang daun, cabai rawit, kentang, durian, jagung, teh, kopi, nilam, sapi simental, perikanan air tawar, madu, kerupuk, teh rakyat; klaster emping mlinjo, minyak atsiri, perikanan, pariwisata argo binangkit, batik, kerajinan kulit; galangan kapal; serta destinasi wisata Agro Pagilaran, Pantai Sigandu dan Ujungnegoro; c. Kota Pekalongan: industri unggulan batik, tenun, galangan kapal; serta klaster perikanan, percetakan kain, pakaian jadi dan tekstil, canting batik cap dan tulis, tempe, perbengkelan dan logam, tenun ATBM dan batik; minapolitan; serta destinasi wisata Pantai Pasir Kencana dan Slamaran. Pengembangan wilayah Petanglong diarahkan menjadi Mina Batik, dengan mengembangkan potensi utama perikanan dan industri batik, dengan tetap meningkatkan potensi pertanian dan wisata di wilayah selatan. Sasaran pengembangan wilayah yang dingin dicapai Petanglong IV -87 terutama untuk pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, dan TPT di tahun 2018 sebagaimana tertuang dalam Tabel 4.13. Tabel 4.13. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Angka Kemiskinan, dan TPT Tiap KabupatenKota di Wilayah Petanglong Tahun 2018 No KabupatenKota Pertumbuhan Ekonomi Angka Kemiskinan TPT 1 Pekalongan 6,00 – 6,40 7,50 6,16 2 Batang 5,80 – 6,20 5,85 6,48 3 Kota Pekalongan 6,00 – 6,40 6,24 4,80 Guna mencapai sasaran tersebut, dan mendukung arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2018, maka strategi pengembangan wilayah Petanglong sebagai berikut: a. Menjadikan batik sebagai penggerak ekonomi mikro di Petanglong selain potensi unggulan lainnya seperti perikanan, perkebunan, dan pertanian; b. Peningkatan pengembangan industri kreatif batik yang ramah lingkungan dengan pengolahan limbah yang baik; c. Peningkatan sarana prasarana pendukung wisata batik; d. Pengembangan agropolitan untuk sektor pertanian dan perkebunan di wilayah Petanglong bagian selatan; e. Peningkatan fungsi pelabuhan nasional Pekalongan sebagai pusat perdagangan perikanan di Petanglong; f. Peningkatan konektivitas interwilayah Petanglong melalui peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan jalan bagian utara dan selatan Petanglong; g. Peningkatan upaya pengurangan dampak banjir di utara dan longsor di selatan. Dengan sasaran dan strategi tersebut, kemudian dijabarkan dalam program intervensi pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah yang diarahkan untuk mencapai sasaran pengembangan wilayah dan mendukung tercapainya kebijakan pembangunan daerah tahun 2018, sebagaimana tertuang dalam Tabel 4.14. Tabel 4.14. Program Intervensi Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Di Wilayah Petanglong No. Aspek Program Intervensi Indikatif Lokasi 1 Ekonomi a. Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Teknis Sebagai Agropolitan kawasan Petanglong selatan; Petanglong b. Pendampingan Agropolitan Berbasis Pengembangan Berbagai Komoditas Pertanian; Petanglong IV -88 No. Aspek Program Intervensi Indikatif Lokasi c. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif; Petanglong d. Pengembangan Kreatif Batik Sebagai MediaPenggerak ekonomi yang berpusat kepada rakyat dan komunitas; Petanglong e. Penerapan Produksi Bersih Dengan Pengendalian Pencemaran Air Dalam Proses Produksi Batik; Petanglong f. Peningkatan pengawalan Usaha Berbasis Kelompok Komiditi Batik dengan Konsep Zero Waste Petanglong g. Pengembangan produktivitas klaster industri lainnya berbasis masyarakat: 1 Klaster minyak atsiri, emping mlinjo, batik, dan kerajinan kulita Kabupaten Batang 2 Klaster batik simbang kulon, kabalong, batik tulis, tenun dan konveksi, dan kerajinan bambu Kabupaten Pekalongan 3 Klaster percetakan kain, pakaian jadi dan tekstil, canting batik cap dan tulis, tempe, perbengkelan dan logam, tenun ATBM, dan batik Kota Pekalongan h. Penyusunan Kajian Pengembangan Infrastruktur Perekonomian; Petanglong i. Penyusunan Kajian Percepatan dan Optimalisasi Potensi Jalur Perdagangan dan Jasa sebagai Upaya untuk Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Petanglong 2 Infrastruktur Wilayah a. Penyusunan Kajian; Pengembangan Fungsi Pelabuhan Sebagai Pusat Perdagangan, Khususnya Sektor Perikanan; Kota Pekalongan, Kab. Batang b. Pengembangan dan Penambahan Fungsi Pelabuhan yang berwawasan Lingkungan; Kota Pekalongan, Kab. Batang c. Penyusunan Kajian Tentang jalur utara- utara sebagai media peningkatan sektor industri kreatif batik dalam pemasaran dan wisata belanja serta menumbhakn perekonomian bagian selatan; Petanglong d. Penyusunan Kajian Tentang Dampak Lingkungan Permukiman dalam Jalur Tol Petanglong e. Pendampingan Sosial masyarakat dalam Kewirausahaan di Sektor Industri Kreatif berbasis Kelompok Petanglong f. Penyusunan Kajian Tentang Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan Petanglong IV -89 No. Aspek Program Intervensi Indikatif Lokasi g. Perbaikan jalan sebagai aksesbiliti pendukung wisata; Kab. Pekalongan h. Pembangunan sarana pendukung aksesisbiltas sarana wisata dan ekonomi; Pekalongan i. Peningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan jalan distribusi hasil pertanian kepusat kota Petanglong utara; Petanglong selatan- Kota Pekalongan j. Pembuatan Masterplan Mengenai Konsep Lingkungan Dalam Desain Pengurangan Risiko Bencana; Petanglong k. Pembangunan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Berbasis Ekosistem Petanglong l. Penyusunan Panduan Untuk Integrasi Adaptasi Iklim Kedalam Penilaian Pengurangan Resiko Dampak Banjir Petanglong 3 Sosial a. Peningkatan dan Pengembangan Mutu Pendidikan dan Guru dan Pembinaan Manajemen Pendidikan; Petanglong b. Inovasi Media Pembelajaran berbasis Kebudayaan untuk Siswa Sekolah Terutama tentang Batik. Petanglong c. Penyusunan Media Pembelajaran berbasis Kewirausahaan untuk Siswa Sekolah. Petanglong 4 Lingkungan Hidup a. Penindak tegas bagi pelanggar pemanfaatan hulu Petanglong b. Penindak tegas bagi pelanggar pemanfaatan hulu Petanglong, c. Pembentukan tim pengawas pemanfaatan ruang di masing-masing wilayah Petanglong d. Penindak tegas dan memberikan sanksi bagi masyarkat yang menggunakan lahan lindung untuk kegiatan budidaya Petanglong e. Penindaktegasan bagi penambang liar Petanglong f. Penertibkan aktivitas budidaya di sempadan pantai Petanglong, g. Penanaman Manggove Petanglong h. Pengerukan wilayah DAS bagian Hulu secara bertahap dan berkelanjutan Petanglong i. Pembentukan tim pengeola DAS Petanglong 5 Tata Kelola a. Pengembangan Kompetensi Berbasis Visi Peningkatan Etos Kerja di Lingkungan Kerja Petanglong b. Kerjasama Lintas Wilayah terkait dengan Pengelolaan Sumber Air dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih; Petanglong IV -90 No. Aspek Program Intervensi Indikatif Lokasi c. Kajian Mengenai Penerapan Sanitary Landfill dalam Pengelolaan Sampah; Petanglong d. Sosialisasi Mengenai Penerapan Konsep Pengelolaan Sampah Petanglong e. Penyusunan Mekanisme Kerjasama Antar Daerah dalam Bidang Peningkatan Ekonomi Wilayah; Petanglong

6. Barlingmascakeb