IV -86
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
pemanfaatan ruang di wilayah Bregasmalang
f. Penyusunan masterplan rawan
bencana di seluruh wilayah Bregasmalang guna membatasi
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan kondisi rawan
bencana di wilayah Bregasmalang
5. Petanglong
Wilayah Petanglong meliputi Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan, yang diarahkan sebagai PKW dan PKL dengan simpul
utama pada kawasan perkotaan Pekalongan dan sekitarnya. Sektor unggulan dari wilayah ini adalah pertanian, pariwisata, industri, dan
perikanan. Sedang-kan potensi regional yang dimiliki wilayah pengembangan Petanglong adalah potensi: 1 primer berupa perikanan
dan rumput laut; 2 sekunder meliputi tekstil, batik, logam, furniture, pengolahan ikan; dan 3 tersier berupa jasa dan perdagangan.
Potensi unggulan yang dimiliki dan dapat terus dikembangkan yaitu :
a. Kabupaten Pekalongan: industri unggulan kopi olahan, batik, tenun;
agropolitan dengan Kota Tani Utama di Kecamatan Doro, dengan komoditas unggulan rambutan, teh, durian, jambu biji, sapi, domba;
klaster melon, batik simbangkulon, kebalong, tenun dan konveksi, getah pinus, kerajinan bambu, jamur tiram; dan destinasi wisata
Pantai Depok dan Bumi Perkemahan Linggoasri.
b. Kabupaten Batang: industri garmen dan mebel; agropolitan
Sorbanwali, STA Limpung di Kecamatan Limpung, dengan komoditas unggulan bawang daun, cabai rawit, kentang, durian, jagung, teh,
kopi, nilam, sapi simental, perikanan air tawar, madu, kerupuk, teh rakyat; klaster emping mlinjo, minyak atsiri, perikanan, pariwisata
argo binangkit, batik, kerajinan kulit; galangan kapal; serta destinasi wisata Agro Pagilaran, Pantai Sigandu dan Ujungnegoro;
c. Kota Pekalongan: industri unggulan batik, tenun, galangan kapal;
serta klaster perikanan, percetakan kain, pakaian jadi dan tekstil, canting batik cap dan tulis, tempe, perbengkelan dan logam, tenun
ATBM dan batik; minapolitan; serta destinasi wisata Pantai Pasir Kencana dan Slamaran.
Pengembangan wilayah Petanglong diarahkan menjadi Mina Batik, dengan mengembangkan potensi utama perikanan dan industri batik,
dengan tetap meningkatkan potensi pertanian dan wisata di wilayah selatan. Sasaran pengembangan wilayah yang dingin dicapai Petanglong
IV -87
terutama untuk pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, dan TPT di tahun 2018 sebagaimana tertuang dalam Tabel 4.13.
Tabel 4.13. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Angka Kemiskinan, dan TPT Tiap
KabupatenKota di Wilayah Petanglong Tahun 2018
No KabupatenKota
Pertumbuhan Ekonomi
Angka Kemiskinan
TPT
1 Pekalongan
6,00 – 6,40 7,50
6,16 2
Batang 5,80 – 6,20
5,85 6,48
3 Kota Pekalongan
6,00 – 6,40 6,24
4,80
Guna mencapai sasaran tersebut, dan mendukung arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2018, maka strategi pengembangan
wilayah Petanglong sebagai berikut: a.
Menjadikan batik sebagai penggerak ekonomi mikro di Petanglong selain potensi unggulan lainnya seperti perikanan, perkebunan, dan
pertanian; b.
Peningkatan pengembangan industri kreatif batik yang ramah lingkungan dengan pengolahan limbah yang baik;
c. Peningkatan sarana prasarana pendukung wisata batik;
d. Pengembangan agropolitan untuk sektor pertanian dan perkebunan
di wilayah Petanglong bagian selatan; e.
Peningkatan fungsi pelabuhan nasional Pekalongan sebagai pusat perdagangan perikanan di Petanglong;
f. Peningkatan
konektivitas interwilayah
Petanglong melalui
peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan jalan bagian utara dan selatan Petanglong;
g. Peningkatan upaya pengurangan dampak banjir di utara dan longsor
di selatan. Dengan sasaran dan strategi tersebut, kemudian dijabarkan dalam
program intervensi pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah yang diarahkan untuk mencapai sasaran pengembangan wilayah dan
mendukung tercapainya kebijakan pembangunan daerah tahun 2018, sebagaimana tertuang dalam Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Program Intervensi Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Di Wilayah Petanglong
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
1 Ekonomi
a. Potensi Pengembangan Kawasan
Pertanian Teknis Sebagai Agropolitan kawasan Petanglong selatan;
Petanglong
b. Pendampingan Agropolitan Berbasis
Pengembangan Berbagai Komoditas Pertanian;
Petanglong
IV -88
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
c. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif;
Petanglong
d. Pengembangan Kreatif Batik Sebagai
MediaPenggerak ekonomi yang berpusat kepada rakyat dan komunitas;
Petanglong
e. Penerapan Produksi Bersih Dengan
Pengendalian Pencemaran Air Dalam Proses Produksi Batik;
Petanglong
f. Peningkatan pengawalan Usaha Berbasis
Kelompok Komiditi Batik dengan Konsep Zero Waste
Petanglong
g. Pengembangan produktivitas klaster
industri lainnya berbasis masyarakat: 1
Klaster minyak atsiri, emping mlinjo, batik, dan kerajinan kulita
Kabupaten Batang 2
Klaster batik simbang kulon, kabalong, batik tulis, tenun dan
konveksi, dan kerajinan bambu Kabupaten
Pekalongan
3 Klaster percetakan kain, pakaian jadi
dan tekstil, canting batik cap dan tulis, tempe, perbengkelan dan logam,
tenun ATBM, dan batik Kota Pekalongan
h. Penyusunan Kajian Pengembangan
Infrastruktur Perekonomian; Petanglong
i. Penyusunan Kajian Percepatan dan
Optimalisasi Potensi Jalur Perdagangan dan Jasa sebagai Upaya untuk
Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Petanglong
2 Infrastruktur
Wilayah a.
Penyusunan Kajian; Pengembangan Fungsi Pelabuhan Sebagai Pusat
Perdagangan, Khususnya Sektor Perikanan;
Kota Pekalongan, Kab. Batang
b. Pengembangan dan Penambahan Fungsi
Pelabuhan yang berwawasan Lingkungan; Kota Pekalongan,
Kab. Batang c.
Penyusunan Kajian Tentang jalur utara- utara sebagai media peningkatan sektor
industri kreatif batik dalam pemasaran dan wisata belanja serta menumbhakn
perekonomian bagian selatan; Petanglong
d. Penyusunan Kajian Tentang Dampak
Lingkungan Permukiman dalam Jalur Tol Petanglong
e. Pendampingan Sosial masyarakat dalam
Kewirausahaan di Sektor Industri Kreatif berbasis Kelompok
Petanglong
f. Penyusunan Kajian Tentang Rantai
Pasokan dan Pemasaran Pangan Petanglong
IV -89
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
g. Perbaikan jalan sebagai aksesbiliti
pendukung wisata; Kab. Pekalongan
h. Pembangunan sarana pendukung
aksesisbiltas sarana wisata dan ekonomi; Pekalongan
i. Peningkatkan kualitas dan kuantitas
jaringan jalan distribusi hasil pertanian kepusat kota Petanglong utara;
Petanglong selatan- Kota
Pekalongan
j. Pembuatan Masterplan Mengenai Konsep
Lingkungan Dalam Desain Pengurangan Risiko Bencana;
Petanglong
k. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Infrastruktur Berbasis Ekosistem Petanglong
l. Penyusunan Panduan Untuk Integrasi
Adaptasi Iklim Kedalam Penilaian Pengurangan Resiko Dampak Banjir
Petanglong
3 Sosial
a. Peningkatan dan Pengembangan Mutu
Pendidikan dan Guru dan Pembinaan Manajemen Pendidikan;
Petanglong
b. Inovasi Media Pembelajaran berbasis
Kebudayaan untuk Siswa Sekolah Terutama tentang Batik.
Petanglong
c. Penyusunan Media Pembelajaran berbasis
Kewirausahaan untuk Siswa Sekolah. Petanglong
4 Lingkungan
Hidup a.
Penindak tegas bagi pelanggar pemanfaatan hulu
Petanglong b.
Penindak tegas bagi pelanggar pemanfaatan hulu
Petanglong, c.
Pembentukan tim pengawas pemanfaatan ruang di masing-masing wilayah
Petanglong d.
Penindak tegas dan memberikan sanksi bagi masyarkat yang menggunakan lahan
lindung untuk kegiatan budidaya Petanglong
e. Penindaktegasan bagi penambang liar
Petanglong f.
Penertibkan aktivitas budidaya di sempadan pantai
Petanglong, g.
Penanaman Manggove Petanglong
h. Pengerukan wilayah DAS bagian Hulu
secara bertahap dan berkelanjutan Petanglong
i. Pembentukan tim pengeola DAS
Petanglong 5
Tata Kelola a.
Pengembangan Kompetensi Berbasis Visi Peningkatan Etos Kerja di Lingkungan
Kerja Petanglong
b. Kerjasama Lintas Wilayah terkait dengan
Pengelolaan Sumber Air dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih;
Petanglong
IV -90
No. Aspek
Program Intervensi Indikatif Lokasi
c. Kajian Mengenai Penerapan Sanitary
Landfill dalam Pengelolaan Sampah; Petanglong
d. Sosialisasi Mengenai Penerapan Konsep
Pengelolaan Sampah Petanglong
e. Penyusunan Mekanisme Kerjasama Antar
Daerah dalam Bidang Peningkatan Ekonomi Wilayah;
Petanglong
6. Barlingmascakeb