Komunikasi Organisasi Halangan Komunikasi

Komunikasi yang Efektif 26 7. Lingkungan Lingkungan tempat mengirim atau menerima pesan tidak mendukung, terlalu ribut, bising, ramai, panas.

2. Komunikasi Organisasi

Halangan ini akibat dari struktur organisasikelembagaan, adapun halangan struktural ini meliputi: a. Tingkat hirarki Dalam setiap organisasilembaga, secara fungsi pada umumnya terbagi dalam tiga struktur yaitu: top management manajemen tingkat atas, middle management manajemen tingkat menengah, dan lower level management manajemen tingkat bawah. Pesan dari manajemen tingkat atas melalui beberapa saluran akan diterjemahkan berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan kebutuhan tingkatan hirarki dalam lembaga tersebut. b. Otoritas manajerial Secara manajerial setiap orang yang menduduki tingkat menejemen tertentu mempunyai otoritas atau kewenangan untuk memerintah orang lainbawahan agar bertindak atau tidak bertindak sesuatu. Otoritas menjadi penghalang komunikasi apabila pemegang otoritas merasa sulit menerima keadaan, hal, situasi yang menjadikan dirinya kelihatan tidak berdaya, lemah dan tidak cakap. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 27 c. Spesialisasi Kerja Spesialisasi kerja diperlukan untuk pekerjaan tertentu, dan spesialisasi kerja mempunyai isitlah-istilah sendiri untuk mendukung pekerjaannya. Istilah-istilah dalam spesialisasi kerja ini sering menjadi penghalang komunikasi antar spesialis kerja, antara spesialis kerja dengan non spesialis kerja. Misalnya: istilah overhead pada akuntansi, beda dengan pukulan pada olahraga tenis, wts pada wartawan, beda dengan wts data akuntansi, transparan pada ilmu politik beda dengan ilmu pendidikan dll. Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya Effective Public Relation mengemukakan faktor faktor yang menyebabkan komunikasi menjadi efektif, artinya keberhasilan komunikasi yaitu dengan Seven Cs Communication yaitu: 1. Credibility kepercayaan, adanya kepercayaan antara komunikator dengan komunikan; 2. Context perhubungan, pertalian, keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi dan kondisi lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung; 3. Content kepuasan, apabila isi berita dapat dimengerti oleh pihak komunikan dan sebaliknya pihak komunikan mau memberikan reaksi, respon kepada pihak komunikator; 4. Clarity kejelasan, yang dimaksud disini adalah kejelasan akan isi berita tersebut, kejelasan akan Komunikasi yang Efektif 28 tujuan yang hendak dicapai, kejelasan istilah yang digunakan dalam pengoperan lambang-lambang; 5. Continuity and consistency kesinambungan dan konsistensi, harus dilakukan secara terus menerus dan jangan saling bertentangan satu dengan lainnya; 6. Capability of audience kemampuan pihak penerima berita, pengirim berita harus mengetahui kemampuan penerima berita. 7. Channels of distribution saluran pengiriman berita, hendaknya digunakan saluran-saluran pengiriman berita yang sudah biasa dipakai dan sudah dikenal oleh umum.

C. Rangkuman